Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mari Mengenal Warna Agar Hidupmu Lebih Bermakna
10 Desember 2022 21:52 WIB
Tulisan dari Maria Maristella Yosephine Kumaat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pernahkah ketika kamu mendesain sesuatu, merasa palette warna kurang cocok? Atau apakah pernah ketika kamu merasa pusing di suatu ruangan dengan warna yang kurang menarik?
Jika salah satunya pernah kamu alami, ini menandakan bahwa kamu perlu memahami teori warna. Warna penting untuk diketahui oleh masyarakat karena tanpa disadari bahwa kamu membutuhkan warna dalan menjalani keseharianmu.
Mengenal Warna Secara Umum
Teori warna adalah dasar pengetahuan tentang apa itu warna, bagaimana warna berpadu dan menciptakan keharmonisan tersendiri di mata orang lain. Kita biasa menjumpai ketujuh warna pelangi yaitu merah,jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Kenapa warna putih dan hitam tidak termasuk dalam warna pelangi? Hal ini akan dijelaskan disini, mari kita simak dibawah ini :
ADVERTISEMENT
1. Pengertian Warna
Warna adalah unsur seni untuk menambah nilai keindahan dalam suatu karya. Warna dapat menciptakan suatu kesan tersendiri dan dapat mempengaruhi hasil karya. Pernahkah kamu melihat warna-warna yang ada di suatu ruangan membuatmu pusing? Atau pernah melihat lukisan yang warnanya terlalu kontras sehingga matamu tidak nyaman?
Memadukan warna dalam sebuah ruangan dapat memengaruhi emosional penggunanya (Augustin, 2009). Karena itu, bukankah keharmonisan warna juga penting untuk kenyamanan penglihatan kamu.
Lalu apakah kamu pernah mencoba filter media sosial? Terkadang ada filter yang membuat kita berada di siang hari dan malam hari lho. Dari filter kita mengetahui warna ada dua sifat, yaitu hangat dan dingin.
Berdasarkan penelitian Maitland Graves (Sulasmi, 2002) sifat – sifat warna terdiri dari :
ADVERTISEMENT
- Warna hangat yaitu ada merah, jingga dan kuning.
Sifat warna hangat: positif, agresif, aktif, merangsang.
- Warna dingin yaitu ada hijau, biru dan ungu.
Sifat warna dingin: negatif, tenang, terisisih, aman.
2. Pengelompokan Warna
Pengelompokan warna didasari dari seberapa banyak campuran warna murni.
Pengelompokan warna menurut Byrta Carson terdiri dari Warna Primer,Sekunder dan Tersier. Mengapa warna memiliki kelompok tersendiri? Ini karena warna adalah suatu elemen bersifat bebas sehingga bisa menjadi warna teratur ataupun abstrak.
Kamu pasti pernah melihat warna merah pada bendera Indonesia, warna kuning di pensil warna, dan warna biru pada tinta bolpoin. Nah, ketiga warna tersebut merupakan kelompok warna primer. Warna ini disebut primer karena murni tidak tercampur dengan warna lainnya namun dibutuhkan oleh warna lain.
ADVERTISEMENT
Lalu pernahkah kamu membayangkan hasil pencampuran dari warna primer? Jika kamu mengamati warna wortel? Menurutmu tercampur dari warna apa saja?
Warna wortel adalah orange. Warna orange merupakan percampuran warna primer antara merah dan kuning. Begitu juga perpaduan warna biru dan merah akan menciptakan warna ungu, serta warna biru dan kuning menciptakan warna hijau.
Warna-warna primer yang tercampur akan menghasilkan warna baru yang disebut warna sekunder.
Lantas, bagaimana jika antara warna primer dengan sekunder saling tercampur? Tentu akan menghasilkan warna baru seperti biru toska, magenta, kuning neon.
Warna-warna ini disebut warna tersier.
Dari penjelasan diatas, kenapa tidak ada warna hitam, putih dan abu-abu? Hal ini disebabkan warna hitam,putih dan abu-abu adalah warna netral.
ADVERTISEMENT
3. Arti Warna Dalam Segi Psikologis
Setiap warna memiliki arti yang penting untuk setiap elemen atau objek. Arti tersebut nantinya akan menimbulkan kesan terhadap siapapun yang melihatnya.
Contohnya, rumah sakit biasanya memakai warna dominan hijau atau biru. Makna hijau diartikan dengan kesehatan dan warna biru diartikan dengan ketenangan, sehingga untuk para calon pasien yang ingin datang ke rumah sakit tersebut akan merasakan ketenangan dalam masa pemulihan.
Menurut Paksi(2021) :
ADVERTISEMENT
Tips untuk Memilih Warna
Warna juga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Seorang seniman digital pernah bercerita tentang karya dan pewarnaannya. Saat awal ia menggambar secara digital, ia hanya memakai warna hitam, putih dan abu-abu. Kemudian ia membuka jasa untuk menggambar anime dan mendapatkan seorang pembeli yang ingin meminta gambarnya berwarna, tidak hanya hitam putih keabu-abuan. Setelah itu teman satu komunitasnya menyarankan agar ia mengenali warna sekaligus tips untuk memilihnya. Berikut adalah kesimpulan dari kumpulan opini mereka :
1. Ketahui Warna yang Cocok untuk Objek
Seringkali kamu pasti bingung memberi warna untuk setiap objek di karya kita. Jika kamu mengalami hal ini, maka cara yang tepat adalah menentukan mana objek utama dan objek pendukung. Setelah itu tentukan warna utama untuk objek tersebut, lalu selaraskan dengan warna lain yang dapat menonjolkan objek utama. Keterikatan pandangan visual menimbulkan stimulan untuk membangun emosi, dan menguatkan sehingga warna menjadi daya tarik dari sebuah unsur yang terdapat pada sebuah karya(Dedih Nur,2021).
ADVERTISEMENT
2. Pahami Makna Warna yang Dipilih
Setiap warna memiliki arti tersendiri dan pesan tersirat.
Bagaimanapun, warna tidak terlepas dari sisi psikologis manusia. Salah satu contohnya, pernahkah kamu melihat warna makanan terlihat lebih pucat dari warna di iklannya? Apa yang akan kamu pikirkan? Pasti mengira bahan makanan tersebut tidak segar atau tidak diolah dengan baik. Karena itu, jika kamu ingin membeli makanan lagi maka kamu akan mencari tempat yang lain.
Warna adalah elemen desain yang paling sulit diarahkan atau diatur karena selalu harus melewati proses percobaan dan proses konsep yang jelas untuk mengetahui kesesuaian antara warna-warna yang dipakai dengan target yang akan dituju (Monica,2011). Secara tidak langsung, kasus diatas menunjukan bahwa warna mempengaruhi mood, kesan, makna kepada setiap orang.
ADVERTISEMENT
Website Gratis untuk Menentukan Warna
Setelah membahas dan mengenal apa itu teori warna, diharapkan jangan dianggap jika hal ini akan menjadi beban untuk ke depannya. Hal ini dikarenakan kemampuan visualisasi dan imajinasi seseorang berbeda-beda sehingga tidak bisa disamakan dengan orang lain. Jonathan Flombaum, seorang psikologis menyatakan "bukan karena otak tidak memiliki cukup ruang untuk mengingat jutaan warna tetapi karena pikiran mencoba menbiasakan detail yang tepat dengan data bahasa yang lebih terbatas."
Lalu bagaimana cara kita agar tetap bisa menciptakan keseimbangan dan keharmonisan warna tanpa harus memiliki pengalaman yang cukup? Jawabannya adalah menggunakan bantuan website di bawah ini:
coolors.co
canva.com
mycolor.space
colormind.io
Pada akhirnya sekarang kamu tahu kan bahwa warna juga termasuk elemen dalam hidup kita. Meskipun sering kita jumpai, ketika tidak ada warna maka kamu akan kesulitan untuk beraktivitas menjalani kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Referensi
Allred, S & Flombaum, J. (2014). Relating Color Working Memory and Color Perception. USA. Diakses pada 6 Desember 2022, dari Semanticscholar.
Augustin, S. (2009). Place Advantage: Applied Psychology for Interior Architecture. New Jersey: John Whiley & Sons.
Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna : Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: ITB.
Monica & Luzar, L. (2011). Efek Warna Dalam Dunia Desain dan Periklanan. Diakses 5 Desember 2022, dari Journal Binus.
Paksi, D. (2021). Warna dalam Dunia Visual. Diakses 4 Desember 2022, dari Jurnal IMAJI.