Konten dari Pengguna

Sepeda Presiden

Marjono
Bukan arsitek bahasa, tidak pemuja kata, bergumul dalam kerumunan aksara
17 Februari 2022 17:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marjono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah banyak mengubah jalan hidup, mimpi dan masa depan anak-anak Indonesia. Kita menangkap selama ini, Pak Presiden suka bagi-bagi hadiah kepada anak-anak kala ada kunjungan atau event tertentu yang menghadirkan orang nomor satu di negeri ini. Dengan gaya relaks, anak-anak diajak bergembira dan satu saat mereka diberikan kuis atau pertanyaan yang harus dijawab dengan benar. Iming-imingnya, salah satunya sepeda.
ADVERTISEMENT
Manakala kita menyusuri pelosok pedesaan, yang jauh dari hingar bingar transportasi dan hiburan, tak sedikit anak-anak bangsa yang dengan tekun menimba ilmu di bangku sekolah. Karena sulitnya medan geografis dan sepinya sarana transportasi di samping kurusnya ekonomi masyarakat pedesaan, maka kemudian tak jarang anak-anak ini berjuang menjejakkan kakinya menuju sekolah dengan sepatu ala kadarnya bahkan tanpa alas kaki.
Pak Presiden menangkap kepedihan itu, yang kemudian membulatkan tekadnya membantu anak-anak ini, sekurangnya tak kesulitan dan bersukacita berangkat dan pulang sekolah. Itulah kemudian, acap kita mendengar, menyaksikan dan turut bergembira disaat anak-anak diminta naik ke pangung kemudian menjawab pertanyaan Pak Jokowi dengan betul, maka dapat dipastikan mereka ini akan pulang dengan membawa kebahagiaan beserta sepeda yang dikendarai.
ADVERTISEMENT
Sepeda bertuliskan ”Hadiah Presiden Joko Widodo” sejak Oktober 2014 menjadi yang paling ditunggu-tunggu di tiap acara Presiden Jokowi. Kini bahkan diangkat dalam layar lebar bertajuk ”Sepeda Presiden.”
Catatan kita hari ini, sepeda-sepeda yang dibagikan Pak Jokowi itu produk kita, ada produk Bandung, Surabaya, Semarang, Jakarta, dan daerah lainnya. Artinya, semua sepedanya buatan Indonesia. Bangga atas hasil keringat bangsa.
Anak-anak yang semula belum giat sekolah, seterima hadiah sepeda Pak Jokowi menjadi rajin belajar dan prestasinya bagus. Point ini menjadi penting, karena sekurangnya sepeda ini turut menekan atau mencegah anak-anak dari angka putus sekolah alias DO. Hal ini juga memengaruhi anak-anak lainnya untuk bergiat belajar, salah satu motivasinya bisa mendapatkan hadiah dari Pak Presiden.
ADVERTISEMENT
Selain itu, upaya Pak Jokowi berbagi sepeda juga telah memberi teladan bagi kampanye peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) maupun TKDN (tingkat komponen dalam negeri). Praktik ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mendorong masyarakat agar lebih menghargai produk dalam negeri ketimbang produk import. Produk kita itu tidak kalah dengan impor. Dari aspek komponen kita pastikan dirakit dengan bahan baku local, kemanfaatan/penggunaan jelas sangat bermanfaat, kala dipinjam untuk bergaya pun mampu mengimbangi.
Penggunaan produk TKDN perlu senantiasa didorong dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Optimalisasi penggunaan produk bangsa sendiri, kita harapkan dapat menjamin kemandirian dan stabilitas perekonomian nasional. Ikhtiar ini merupakan tahapan jejak menuju kesetaraan dalam persaingan industri global.
Merujuk UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, PP No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri, Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah telah mengamanatkan pada pasal 66 ayat 2.
ADVERTISEMENT
Di sana disebutkan kewajiban penggunaan produk dalam negeri dilakukan apabila terdapat produk dalam negeri yang memiliki penjumlahan nilai TKDN ditambah nilai BMP paling sedikit 40%. Maka kemudian, LKPP sebagai pengelola infrastruktur agar menerapkan terhadap semua produk yang tayang pada katalog elektronik untuk mencantumkan TKDN.
Sebagai best practice, perusahaan di Provinsi Jawa Tengah telah terdaftar dalam TKDN sebanyak 125 Perusahaan termasuk didalamnya Industri Kecil Menengah dengan total sebanyak 1.511 sertifikat yang berlaku Tahun 2022 hingga Tahun 2024. Kita ingin, ke depan akan lebih banyak lagi perusahaan yang menyusul. Ini menjadi bukti atas nasionalisme kita, Aku Cinta Indonesia.
Kedaulatan Industri
Komitmen Pemerintah untuk menjadikan produk dalam negeri sebagai tuan rumah di negara sendiri dibuktikan dengan mengoptimalkan program penggunaan produk TKDN seluas-luasnya melalui belanja modal dan barang dimaksudkan untuk memperkuat dan mempercepat program penggunaan produk domestik pada praktik pengadaan barang/jasa Pemerintah.
ADVERTISEMENT
Praktik impor kita masih memprihatinkan, BPS (2020) mencatat angka impor Non-migas Jateng secara berurutan masih didominasi Negara asal, China/Tiongkok, ASEAN, Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang, dengan total nilai importasi tahun 2020 untuk industri pengolahan Jawa Tengah sebesar US$ 5.812,31 Juta per-tahun.
Tingginya importasi dari berbagai negara asal, secara perlahan perlu kita kurangi dengan sinergi dan komitmen bersama dari berbagai stakeholder baik Pemerintah maupun swasta untuk melakukan program subtitusi impor, salah satunya lewat program penggunaan produk TKDN.
Di tengah terjalnya agresi pandemi covid-19 saat ini, bersama-sama kita pegang teguh prinsip utama layanan publik yang menempatkan kesehatan dan keselamatan sebagai hal yang utama. Sudah saatnya untuk mencintai produk dalam negeri dalam makna denotatif, bukan bukan label saja (konotatif). Kita harus tunjukkan bahwa bangsa kita mampu, serta mempunyai kwalitas yang tidak kalah dengan barang import.
ADVERTISEMENT
Pola pikir kita yang menganggap produk import lebih baik dari lokal perlu kita kikis sedikit demi sedikit. Karena memang tidak semua produk import lebih baik. Walaupun kita semua akui, beberapa produk import memiliki fitur yang lebih lengkap, namun terhadap hal tersebut kita harus sangat selektif.
Semoga sepeda Pak Jokowi sebagai representasi produk dalam negeri terus menjulurkan dampak positif bagi kedaulatan industri dalam negeri, menjadi pilar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Harapannya, langkah Pak Presiden ini semakin banyak diikuti oleh pejabat lainnya, mungkin dalam bentuk buku, laptop, handphone, tas, sepatu maupun peralatan sekolah lainnya. Yang pasti Sepeda Presiden turut berkontribusi membalik kemurungan menjadi keriangan anak-anak Indoesia.