Konten dari Pengguna

Polarisasi Politik di Amerika Latin : Masalah yang Harus Segera Diselesaikan

Marthasankyu Kineta Magdalena
SWCU International Relations Student (Mahasiswi Hubungan Internasional - Universitas Kristen Satya Wacana)
23 November 2024 22:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marthasankyu Kineta Magdalena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akar Polarisasi
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau lebih di kenal dengan nama United Nations Development Programme (UNDP} memberikan laporan mengenai polarisasi di kawasan Amerika Latin berakar dari ketimpangan historis, terutama yang terkait dengan warisan kolonial, dan diperburuk oleh akses tidak merata terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi. Populisme, sering memanfaatkan ketidakpuasan ini dengan membangun narasi “kami melawan mereka” yang semakin memperdalam perpecahan sosial dan politik. (UNDP, 2023)
ADVERTISEMENT
Apa yang Terjadi?
Polarisasi Politik, merupakan situasi di mana terbentuknya perbedaan yang tajam antara kelompok-kelompok politik, sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan atau permufakatan bersama setelah adanya perdebatan dan penelitian. Polarisasi politik menjadi salah satu isu dominan di Amerika Latin, dipicu oleh ketidaksetaraan ekonomi, rendahnya kepercayaan terhadap institusi, dan meningkatnya populisme. Di Amerika Latin, banyak orang merasa hidupnya makin sulit karena sistem yang ada sekarang tidak adil.
Meksiko dan Kolombia adalah dua negara dengan polarisasi politik terbesar di Amerika Latin. Di Meksiko, 36 persen penduduknya menganggap diri mereka ekstrem kanan atau ekstrem kiri. Angka serupa untuk Kolombia adalah 30 persen. Menariknya, di kedua negara, sebagian besar individu mengidentifikasi diri mereka dengan ideologi “ekstrim kanan”. Faktanya, 24,8 persen responden memilih opsi tersebut di Kolombia, dan 23,0 persen memilih opsi tersebut di Meksiko. (Brookings Institution, 2009)
ADVERTISEMENT
Orang miskin makin susah, sedangkan yang kaya tetap nyaman. Fenomena ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam terhadap sistem demokrasi tradisional yang dianggap gagal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Layanan penting seperti sekolah dan rumah sakit sering kali hanya baik untuk orang yang punya uang lebih. Ditambah lagi, banyak yang tak percaya pada pemerintah terkait masalah korupsi. Akibatnya, masyarakat jadi terpecah. Orang-orang lebih suka mendukung kelompok politik yang dianggap "mewakili" mereka, tapi hal ini malah menimbulkan ketegangan yang semakin besar.
Apa Dampaknya?
Polarisasi tidak hanya memecah masyarakat, tetapi juga menghambat kerja sama dalam menghadapi masalah besar, seperti perubahan iklim dan pemulihan ekonomi pascapandemi. Ketegangan yang tinggi membuat sulit bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang adil dan jangka panjang. Contohnya, sulitnya membangun kesepakatan dalam isu-isu seperti reformasi pajak atau investasi dalam pendidikan. Polarisasi ini juga membuat diskusi soal kebijakan penting, seperti pendidikan atau pajak menjadi terhambat.
ADVERTISEMENT
Kalau orang-orang sudah terpecah, akan sulit untuk mereka bekerja sama menghadapi masalah besar. Contohnya, banyak negara di Amerika Latin lambat dalam menangani perubahan iklim dan masalah ekonomi karena terlalu sibuk dengan konflik politik.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Menurut UNDP dan Brookings Institution, ada beberapa langkah penting yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini:
1. Menguatkan Institusi Publik: Masyarakat perlu kembali percaya pada pemerintah. Pemerintahan harus serius dalam melakukan reformasi untuk memberantas korupsi dan memastikan transparansi dalam pengambilan keputusan untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat.
2. Meningkatkan Akses Layanan Publik: Semua orang, tanpa memandang status ekonomi, harus punya akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan pekerjaan yang layak.
3. Mendorong Dialog Sosial: Pemerintah dan masyarakat sipil perlu dan harus bekerja sama untuk menciptakan ruang diskusi yang inklusif tanpa saling menyalahkan. Ini membantu mengurangi ketegangan dan membangun rasa saling percaya di antara kelompok yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Kenapa Ini Penting?
Negara butuh kerja sama semua pihak untuk membangun masa depan yang lebih baik. Jika polarisasi tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan perpecahan dalam masyarakat dan makin memperparah konflik yang ada. Mengatasi polarisasi di Amerika Latin membutuhkan pendekatan komprehensif yang tidak hanya mencakup reformasi kebijakan, tetapi juga perubahan budaya politik.
Pemerintah, masyarakat sipil, dan komunitas internasional harus bekerja sama untuk mempromosikan tata kelola yang inklusif dan berkeadilan. Dengan langkah ini, kawasan ini dapat mengatasi tantangan polarisasi dan mencapai pembangunan berkelanjutan.
Ilustrasi Polarisasi Politik. Foto : Shutterstock
(KATA KUNCI : Politik Luar Negeri, Berita Terkini Politik Luar Negeri, Berita Terbaru Politik Luar Negeri, Berita Hari Ini Politik Luar Negeri, Politik Luar Negeri, Politik, Berita Terkini Politik, Berita Terbaru Politik, Berita Hari Ini Politik, Politik, Politik Luar Negeri, Berita Terkini Politik Luar Negeri, Berita Terbaru Politik Luar Negeri, Berita Hari Ini Politik Luar Negeri, Politik Luar Negeri, Universitas Kristen Satya Wacana, UKSW, politik, Amerika Latin, polarisasi, United Nations Development Programme)
ADVERTISEMENT
SUMBER :
https://www.undp.org/latin-america/blog/me-or-against-me-intensification-political-polarization-latin-america-and-caribbean
https://www.brookings.edu/articles/political-polarization-in-latin-america/
Property of Marthasankyu Kineta Magdalena