Konten dari Pengguna

Bagaimana Media Sosial Mengubah Cara Kita Melihat Diri dan Gender

Masayu Syakira Quinna
Syakira is a fourth-semester student majoring in Communication Science at Universitas Negeri Malang. With a keen interest in writing and communication, Aliya actively explores various topics related to media and society.
2 April 2024 11:57 WIB
Ā·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Masayu Syakira Quinna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Melalui Meraih Likes lewat Filter dan Foto Selfie

source from Freepik https://www.freepik.com/free-vector/selfie-concept-with-flat-design_5312017.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=b103af68-6458-44f1-b3cc-3dc6302a709a
zoom-in-whitePerbesar
source from Freepik https://www.freepik.com/free-vector/selfie-concept-with-flat-design_5312017.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=b103af68-6458-44f1-b3cc-3dc6302a709a
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita, memengaruhi cara kita berinteraksi, berbagi informasi, dan membentuk pemahaman tentang diri dan gender. Dalam era di mana filter dan foto selfie semakin populer, peran media sosial dalam membentuk identitas dan persepsi gender semakin signifikan. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana media sosial, khususnya melalui praktik seperti penggunaan filter dan foto selfie, memengaruhi persepsi diri dan konstruksi gender dalam masyarakat kontemporer.
ADVERTISEMENT
Penggunaan filter dan foto selfie telah menjadi fenomena luas di media sosial, memberikan individu kesempatan untuk memanipulasi penampilan fisik mereka. Menurut penelitian oleh Setiawan (2021), filter pada foto selfie dapat memberikan rasa percaya diri dan meningkatkan kepuasan diri individu terhadap penampilan mereka. Namun, penggunaan filter juga dapat memberikan tekanan terhadap individu untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis. Selain itu, penggunaan filter dan foto selfie juga dapat memengaruhi persepsi gender. Menurut penelitian oleh Wardani dan Kurniawan (2020), filter yang sering kali menampilkan gambar dengan penampilan yang sempurna dapat memperkuat stereotip gender tradisional, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi konstruksi identitas gender individu. Hal ini terutama berdampak pada remaja yang lebih rentan terhadap pengaruh media.
ADVERTISEMENT
Likes dan komentar yang diterima atas foto selfie juga memainkan peran penting dalam pembentukan identitas gender. Menurut penelitian oleh Adiningtyas dan Prasetya (2022), respons positif dari orang lain dapat meningkatkan perasaan validasi sosial dan kepuasan diri individu. Namun, terlalu bergantung pada likes dan komentar positif juga dapat memperkuat persepsi diri yang berbasis pada penampilan fisik, yang pada akhirnya dapat mengganggu kesehatan mental individu.
Dalam era media sosial yang terus berkembang, praktik seperti penggunaan filter dan foto selfie memiliki dampak yang signifikan pada persepsi diri dan konstruksi gender. Penting untuk diakui bahwa media sosial tidak hanya memengaruhi cara kita melihat diri, tetapi juga konstruksi identitas gender dalam masyarakat. Dengan memahami pengaruh media sosial terhadap persepsi diri dan gender, kita dapat lebih kritis dalam mengonsumsi konten digital dan berupaya mempromosikan kesadaran diri yang positif serta identitas gender yang inklusif.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Setiawan, A. (2021). Pengaruh Penggunaan Filter pada Selfie Terhadap Kepuasan Diri Remaja di Era Digital. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(2), 182-194.
Wardani, S., & Kurniawan, A. (2020). Representasi Identitas Gender dalam Foto Selfie dengan Filter di Media Sosial Instagram. Jurnal Studi Komunikasi, 4(1), 38-50.
Adiningtyas, P. D., & Prasetya, B. A. (2022). Peran Likes pada Foto Selfie dalam Pembentukan Identitas Gender Remaja di Media Sosial Instagram. Jurnal Komunikasi Massa, 12(1), 56-68.