Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fenomena Korean Wave di Indonesia
4 Januari 2023 15:36 WIB
Tulisan dari Maulidya Nabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan industri hiburan Korea Selatan di dunia, sangat berkembang pesat dan cepat menyebar luas pada dekade ini. Termasuk di Indonesia, kebudayaan asing seperti musik Korean Pop (K-Pop) dan tayangan Drama Korea (K-Drama) telah memiliki banyak penggemar dengan sebutan K-Popers dan K-Drama lovers. Hal ini terjadi sebab perkembangan teknologi informasi yang sangat mudah menjangkau semua khalayak secara publik dan juga perkembangan zaman dan era globalisasi yang semakin maju, sehingga membuat para penggemar hiburan Korea Selatan terus melonjak naik dari tahun ke tahun dan menyebabkan kebudayaan asing ini mulai mendominasi industri hiburan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini memiliki sebutan juga dengan Korean Wave. Menurut Korean Culture and Information Service (2021) secara harfiah Korean Wave merupakan istilah yang tercipta oleh seorang jurnalis Beijing China pada tahun 1990-an sebagai gambaran terhadap popularitas industri hiburan Korea Selatan di negara China pada saat itu. Sedangkan, menurut Shim (2006) Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk budaya pop Korea Selatan yang tersebar secara global dan menyeluruh di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Maraknya penggemar industri hiburan Korea Selatan ini sendiri disebabkan oleh beberapa alasan diantaranya yaitu penampilan fisik dari boy group atau girl group asal Korea Selatan yang sangat rupawan (ganteng atau cantik), kemudian gaya musik yang sangat asik dan mempunyai ritme yang bersemangat sehingga yang mendengarkan musik tersebut merasa senang. Selain itu, tayangan drama Korea yang memiliki alur yang bagus sehingga banyak dari kalangan remaja hingga orang dewasa menyukai tayangan drama Korea.
ADVERTISEMENT
Sehingga oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi makanan, minuman, atau produk kecantikan memanfaatkan fenomena Korean Wave ini untuk membujuk para pembeli dengan strategi penjualan yaitu menjadikan idol K-Pop atau aktor tayangan K-Drama sebagai brand ambassador produk perusahaan mereka. Strategi penjualan ini terbilang cukup efektif karena para K-Popers atau K-Drama lovers berlomba-lomba untuk membeli produk yang terdapat benefit photocard sebagai koleksi mereka.
Staregi penjualan ini kemudian banyak yang menggunakan sebagai taktik penjualan jitu suatu produk perusahaan. Salah satunya perusahaan yang memproduksi mi instan sehat yaitu Lemonilo yang menjadikan NCT Dream sebagai brand ambassador produk mi instan tersebut. Contoh lain ada suatu merek produk kecantikan yaitu Somethinc yang menjadikan NCT Dream sebagai brand ambassador produk mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan memberikan benefit photocard yang bergambar wajah Idol K-Pop para K-Popers yang memang memiliki kegemaran mengoleksi photocard akan langsung tertarik untuk membeli produk yang dijual perusahaan-perusahaan tadi hanya untuk mendapatkan photocard idola mereka, bahkan rela membeli banyak produk agar mendapatkan lebih banyak photocard yang berbeda-beda.
Fenomena ini cukup memberikan banyak dampak pada industri hiburan di Indonesia sebab perusahaan-perusahaan lebih memilih selebriti luar daripada selebriti tanah air sehingga membuat selebriti luar lebih mendominasi industri hiburan daripada selebriti tanah air. Kemudian, membuat para K-Popers memiliki perilaku konsumtif, tercatat K-Popers di Indonesia setiap tahun dapat mengahabiskan berpuluh-puluh juta untuk idola mereka. Namun, tidak selalu dampak negatif yang muncul, tetapi ada juga dampak positif yang terasa oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan Idol K-Pop sebagai brand ambassador dimana penjualan perusahaan terus meningkat.
ADVERTISEMENT