Konten dari Pengguna

Indonesia Emas 2045: Mimpi atau Realita?

Maura Paska
Mahasiswa Program Studi Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
30 Oktober 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maura Paska tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ibu Kota Negara Indonesia (Pexels.com/Alifiaus Harina)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Kota Negara Indonesia (Pexels.com/Alifiaus Harina)
ADVERTISEMENT
Indonesia Emas 2045 adalah visi ambisius yang diusung oleh pemerintah guna menjadikan sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada saat peringatan seratus tahun kemerdekaan. Visi ini tidak hanya sekedar harapan, tetapi juga tantangan yang memerlukan strategi dan upaya nyata untuk mencapainya. Dalam konteks pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan isu net zero emissions, kita perlu mengevaluasi apakah Indonesia Emas 2045 adalah sebuah kenyataan yang dapat diraih.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menargetkan posisi sebagai salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045, dengan proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai $30.300 per kapita. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2022, PDB Indonesia mencapai $1,32 triliun dengan pertumbuhan yang stabil, terutama di sektor-sektor bernilai tambah tinggi seperti teknologi hijau dan manufaktur. Namun, untuk mencapai visi ini, diperlukan investasi besar dalam infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Meskipun terdapat potensi besar, perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 tidak akan mulus. Tantangan global seperti deglobalisasi dan ketidakpastian ekonomi di negara-negara besar dapat menghambat pertumbuhan Indonesia. Di sisi domestik, ketimpangan pendapatan, kualitas pendidikan yang rendah, dan ancaman dari middle-income trap menjadi kendala serius. Sebagai contoh, tingkat kemiskinan pada Maret 2023 masih berada di angka 9,36%, menunjukkan bahwa kesenjangan sosial masih menjadi masalah yang harus diatasi.
ADVERTISEMENT
Untuk merealisasikan visi ini, Indonesia perlu memperkuat tiga pilar utama yang saling terkait. Pertama, investasi di bidang infrastruktur sangat penting dan pembangunan IKN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan harus menjadi prioritas. Kedua, penerapan reformasi pendidikan untuk mempersiapkan generasi masa depan dalam menghadapi berbagai tantangan global dengan cara peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ketiga, reformasi birokrasi dan kebijakan makroekonomi perlu dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan investasi yang mendukung, terutama terkait dengan penegakan hukum yang adil dan transparan.
Upaya hilirisasi dan diversifikasi industri Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan menuju visi Indonesia Emas 2045, meskipun masih memerlukan akselerasi lebih lanjut. Per tahun 2024, Indonesia telah berhasil menghentikan ekspor bijih nikel sejak 2020, yang mengakibatkan peningkatan nilai ekspor produk nikel dari US$ 1,1 miliar (2014) menjadi US$ 33,3 miliar (2023). Dalam sektor pertambangan, pembangunan smelter terus digalakkan dengan target 53 smelter akan beroperasi pada 2024. Untuk diversifikasi ekonomi, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB mencapai sekitar 19,87% pada 2023, masih di bawah target ideal 25%. Pemerintah juga mendorong pengembangan industri berbasis teknologi tinggi, termasuk kendaraan listrik dengan target produksi 600 ribu unit pada 2030.
ADVERTISEMENT
Upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai target net zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal, dengan strategi ekonomi hijau yang mencakup peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), meminimalisir penggunaan energi fosil, pemanfaatan kendaraan listrik, peningkatan konsumsi listrik pada sektor industri dan rumah tangga, serta penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Untuk mencapai net zero emissions, Indonesia juga harus mengambil langkah-langkah ambisius di berbagai sektor strategis, seperti pengembangan energi baru terbarukan, dekarbonisasi pasokan energi, dan penyesuaian insentif fiskal. data menunjukkan bahwa menempuh jalur net zero emissions dapat meningkatkan total Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 43-56% lebih tinggi pada tahun 2050 dan menciptakan lapangan kerja hijau yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Indonesia Emas 2045 lebih tepat dipandang sebagai sebuah realita yang dapat dicapai dengan catatan: diperlukan konsistensi dalam implementasi kebijakan, akselerasi reformasi di berbagai sektor, dan komitmen seluruh pemangku kepentingan. Kemajuan yang telah dicapai dalam hilirisasi dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat, meskipun masih memerlukan upaya yang lebih besar untuk mengatasi tantangan struktural yang ada.
Dengan demikian, Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekadar mimpi yang mustahil, namun sebuah visi yang realistis yang membutuhkan kerja keras, inovasi berkelanjutan, dan kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk mewujudkannya. Keberhasilan transformasi di beberapa sektor strategis telah membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk mencapai tujuan ambisius ini, asalkan tantangan yang ada dapat dikelola dengan baik dan momentum pembangunan dapat dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Maura Paska, mahasiswa Program Studi Ekonomi Universitas Sanata Dharma.