Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nepotisme: Alasan Rendahnya SDM Hingga Tingginya Tingkat Pengangguran di Banten
6 November 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari mayadina nur m tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mayadina Nur MardhotilMaula
Definisi Nepotisme
Secara sederhana nepotisme berasal dari bahasa latin nepos yang berarti “keponakan” atau “keturunan”. Yang dimaksud dengan nepotisme adalah praktik pemberian bantuan kepada anggota keluarga atau teman dekat, terutama dalam konteks pertikaian atau perselisihan pekerjaan, tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau kemampuan individu yang bersangkutan. Nepotisme ini sering digunakan untuk menggambarkan praktik-praktik yang kurang ideal yang mungkin melemahkan profesionalisme dan meritokrasi di tempat kerja atau pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Permasalahan Nepotisme sudah menjadi masalah yang krusial pada kehidupan politik di dunia. Akibat tak ada nya solusi yang sudah berhasil mengubur masalah praktik Nepotisme ini, masyarakat sudah menganggap nya sebagai budaya yang tak bisa di atasi. Sehingga Nepotisme ini bukan semakin berkurang justru semakin meluas, mulai dari kalangan petinggi petinggi negara hingga ke lapisan masyarakat terkecil. Sebagai generasi bangsa yang baik, sudah seharusnya masalah politik ini menjadi prioritas yang penting untuk di selesaikan. Jika Masyarakat terus menganggap Nepotisme sebagai budaya, maka tak salah jika ada yang menyebut sumber daya manusia kita ini rendah.
Dampak Nepotisme di daerah Banten
Nepotisme juga terjadi di Indonesia, termasuk daerah banten. Masalah ini berkembang secara terus menerus dan memberikan dampak yang begitu signifikan, terutama pada hal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Banyak pola pikir masyarakat yang sudah terpengaruh oleh kebiasaan praktik ini. Masyarakat berfikir jika suatu kemampuan dalam diri mereka sudah tidak lagi bisa menjadi daya saing yang kuat, melainkan mereka akan bersaing dengan siapa kita mempunyai hubungan atau koneksi. Pemikiran seperti ini lah yang membuat Sumber Daya Manusia di Banten menjadi rendah. Masyarakat sudah tidak lagi fokus pada pengembangan kompetensi diri, namun fokus untuk berlomba lomba mencari relasi. Sehingga banyak yang karir nya kebergantungan dengan orang lain bukan pada kompetensi diri.
ADVERTISEMENT
Banten merupakan provinsi yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia, namun memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam dan lokasi yang strategis. Dan sayang nya, potensi ini tidak di pergunakan dan dimaksilkan dengan begitu baik. Salah satu penyebabnya adalah penyebaran Sumber Daya Manusia (SDM) yang tak merata. Banyak sekali Pemerintahan atau Perusahaan dalam sektor bisnis yang di isi oleh orang orang kurang berkompeten dan hanya memiliki koneksi yang kuat saja dengan para petinggi atau pimpinannya. Sistem seperti ini memberikan pandangan negatif, yaitu pemerintah atau Perusahaan akan terlihat sengaja lebih menekankan relasi daripada keahlian dalam aspek penempatan jabatan.
Praktik Nepotisme ini menjadi penghambat Masyarakat dalam mengembangkan potensi diri nya. Jika system ini terus berlanjut, Masyarakat yang memiliki bakat dan keahlian akan selalu kalah dengan mereka yang memiliki “orang dalam”. Ini akan berakibat pada SDM Banten yang tidak memiliki peningkatan dalam berinovasi yang cukup, sehingga akan terjadi penurunan kualitas SDM di Banten dan terjadinya SDM yang rendah. Penurunan kualitas ini juga yang akan menjadi penyebab dari tingkat pengangguran yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Kurangnya lapangan pekerjaan yang juga menjadi alasan mengapa banyak pengangguran, memang sepenuhnya benar. Namun masih banyak juga Perusahaan atau pekerjaan yang ternyata mengedepankan prinsip nepotisme. Hal seperti ini terkadang membuat lapangan pekerjaan menjadi terlihat lebih sempit. Nepotisme yang terjadi pada persoalan lapangan pekerjaan tak hanya menutup akses seseorang bekerja, namun juga akan berdampak kepada motivasi dan harapan generasi muda yang menjadi penerus di Banten. Motivasi yang dimiliki generasi muda untuk meningkatkan kualitas dirinya akan berkurang ketika mereka merasa bahwa hasilnya tidak akan berdampak pada peluang kerja nya di sebuah Perusahaan.
Hormat dan menghargai keluarga seringkali menjadi alasan dari terjadinya praktik Nepotisme. Namun jika alasan ini digunakan dalam sistem yang berhubungan dengan Masyarakat, maka akan menimbulkan ketidakpercayaan publik. Budaya ini mengakibatkan seseorang yang melakukan praktik nepotisme akan merasa terjaga dan aman tanpa harus melakukan pengembangan kompetensi. Hingga pada akhirnya nepotisme menimbulkan sikap iri dan menghipnotis diri untuk tidak menunjukkan kemampuannya karna merasa tak berguna. Nah karna hal hal ini lah yang membuat SDM di daerah banten rendah. Masyarakat tidak akan berusaha menemukan kompetensi diri nya karna praktik ini hingga pada akhirnya berdampak pada maraknya pengangguran.
ADVERTISEMENT
Solusi dari Dampak yang ditimbulkan Praktik Nepotisme
Masalah Nepotisme memang sulit di atasi jika sudah menjadi kebiasaan, namun hal ini harus bisa segera di atasi dengan di awali etika profesionalisme. Para pengambil keputusan harus menanamkan sebuah etika profesionalisme di diri mereka agar mengerti bagaimana cara bertindak secara adil hingga tak merugikan siapapun.
Dalam proses rekrutmen anggota atau karyawan, sebuah instansi pun harus melaksanakannya dengan sistem meritokrasi dan transparansi yang ketat. Para pengambil keputusan juga harus berkomitmen jika hanya orang orang berkompeten saja yang bisa lulus dalam tahap seleksi. Proses yang adil ini bisa membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk berinovasi dan mengembangkan potensi dirinya. Tak hanya berdampak pada individu, namun solusi solusi tadi juga sangat berpengaruh pada kemajuan perusahaan atau organisasi. Masyarakat-masyarakat berkemampuan ini lah yang nanti nya akan mengembangkan citra sebuah perusahaan hingga terjadi kemajuan pada perusahaan.
ADVERTISEMENT
Untuk melaksanakan solusi-solusi tersebut, tentunya butuh kontribusi yang besar dari masyarakat. Masyarakat harus berani bertindak dan memberantas masalah nepotisme ini agar terciptanya lingkungan kerja yang positif. Maka dari itu, masyarakat juga memerlukan edukasi tentang dampak dan masalah masalah yang akan timbul jika nepotisme terjadi. Jika masyarakat sudah faham dan memiliki semangat untuk sebuah perubahan, maka praktik nepotisme akan mereda dan Masyarakat akan bisa kembali fokus dalam mengembangkan potensi diri masing masing hingga kualitas SDM Banten akan menjadi tinggi dan mampu bersaing dengan daerah lain.