Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Jangan Salah Memilih Pemimpin, Bijaklah Memilih
10 Februari 2024 17:08 WIB
Tulisan dari Muhammad Aziz Al Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selama awal bulan di tahun 2024 ini sedang mewah sekali berita kampanye dari berbagai tim kemenangan partai pada setiap paslon presiden dan wakil presiden. Berbagai strategi kampanye dikeluarkan dari ketiga paslon untuk memenangkan hati jutaan rakyat Indonesia. Namun kita sebagai warga negara tidak boleh terjebak dengan teknik kampanye dan kata-kata manis saja. Sebagai warga negara yang baik kita harus bisa menganalisis dan membandingkan kebijakan-kebijakan dari semua paslon yang akan diterapkan pada periode selanjutnya setelah presiden kita Ir.H. Joko Widodo purna dari jabatannya.
Kita sebagai warga negara harus sadar bahwa presiden dan wakil presiden yang kita pilih nanti adalah seseorang yang akan memimpin kita selama 5 tahun kedepan. Lalu apa sebenarnya pemimpin itu?
ADVERTISEMENT
Menurut mantan duta besar Amerika Serikat untuk Norwegia Robert D.Stuart yang menuliskan pada buku yang berjudul Library and Information Centre Management menjelaskan bahwa,
Selain itu juga presiden kita yang ke-3 Bapak Bj. Habibie pernah menjelaskan tentang bagaimana karakter pemimpin menurutnya yaitu,
Setelah kita membaca arti pemimpin diatas dapat disimpulkan pemimpin itu merupakan seseorang yang dapat memberi pengaruh besar terhadap kita dan dapat menuntun kita menuju masa depan yang lebih baik. Selain itu juga pemimpin tidak boleh hanya memerintah saja, seharusnya pemimpin adalah seseorang yang bisa menyatukan, menuntun kita bersama-sama tanpa memandang bulu menuju kesuksesan kita bersama. Dengan demikian untuk mencapai arti pemimpin tersebut seseorang yang ingin menjadi pemimpin juga harus memiliki karakter yang disebutkan oleh presiden kita ke-3 yang antara lain karakter tersebut merupakan penguasaan iman dan taqwa yang baik dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu juga seorang pemimpin harus siap dikritik oleh masyarakatnya, tetap rendah hati, dan yang paling penting menurut saya pemimpin harus bisa memahami kondisi seluruh anggota yang sedang dipimpin.
ADVERTISEMENT
Ketika pemimpin tidak bisa memahami anggota nya, justru hanya memikirkan kepentingan pribadi atau suatu kelompok saja. Hal tersebut dapat dipastikan dapat membuat kehancuran dalam suatu organisasi karena anggota kelompok lainnya akan merasakan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpinnya. Maka dari itu kita butuh seorang pemimpin yang dapat memahami anggotanya,suka mendengarkan aspirasi bahkan kritik demi mencapai satu tujuan yaitu kesuksesan bersama-sama.
Indonesia merupakan negara hukum. Hukum tertinggi yang mengatur negara ini adalah UUD 1945 yang telah dibuat oleh para pahlawan proklamasi kita dahulu pada awal kemerdekaan. Pada UUD 1945 pasal 1 ayat 2 yang terdapat pada situs resmi dpr.ri menyatakan bahwa, "kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar" dari pasal tersebut jelas menyatakan “kedaulatan berada di tangan rakyat” dengan arti lain bahwa rakyat memiliki kedaulatan penuh untuk secara demokratis memilih pemimpin yang akan mengelola Indonesia kedepannya. Jadi jelas kita sebagai warga negara yang baik tidak boleh menyia-nyiakan suara kita untuk menentukan calon presiden. Apalagi golput dalam pemilu 2024 nanti. Sebaiknya kita harus benar-benar bisa menganalisis, membandingkan siapa yang terbaik dari para paslon yang akan memimpin kita nanti.
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia saat ini yaitu Bapak Ir.H. Joko Widodo pernah mengibaratkan presiden dan wakil presiden sama seperti pilot dan ci-pilot. Beliau pernah berkata pada sambutan di HUT ke 58 Golkar di JIEXPO Kemayoran yang didokumentasikan oleh Kompas Tv pada kanal youtube nya menjelaskan bahwa memilih presiden dan wakil presiden itu seperti memilih pilot dan kopilot yang akan membawa banyak penumpang di pesawatnya. Selanjutnya Bapak Presiden kita yang ke-7 ini menjelaskan ada 2 jenis pilot yang akan dipilihnya. Pilot pertama Ia jelaskan bahwa pilot yang akan ngomong seperti akan mematuhi berbagai hukum penerbangan supaya dipilih untuk menjadi pilot. Berikutnya pilot kedua adalah pilot yang mengatakan akan memberikan fasilitas bisnis kepada seluruh penumpangnya dan mendapatkan diskon tiket.
ADVERTISEMENT
Beliau menjelaskan pasti nanti akan banyak yang tertarik pada pilihan kedua tetapi kita harus berhati-hati dengan pilihan kedua. Pilihan tersebut memang terkesan menarik tetapi sebenarnya tidak masuk akal ungkapnya. Terakhir Beliau memberi kesimpulan pada analogi pilot yang dijelaskannya yaitu,”Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat” jelasnya. Analogi tersebut seperti Pak Jokowi yang mengingatkan partai Golkar untuk tidak sembarangan memilih siapa calon presiden dan wakilnya nanti yang akan dipilih oleh rakyat. Namun analogi tersebut seakan-akan juga disampaikan untuk kita rakyat indonesia untuk tidak sembarangan memilih calon presiden kita nanti pada pemilu 2024 mendatang.
Pemilu 2024 semakin dekat. Beberapa hari kedepan kita harus bisa menentukan calon pemimpin yang akan mengarahkan Indonesia menuju kata “Indonesia emas” dengan baik dan benar. Pemimpin yang baik merupakan seseorang yang siap mendengarkan seluruh suara rakyat. Pemimpin yang siap menuntun rakyatnya menuju kesuksesan bersama tanpa berpihak ke salah satu pihak saja, pemimpin yang dapat memberikan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi ayo pertimbangkan segala gagasan dan kebijakan yang dijanjikan oleh calon pemimpin kita nanti. Supaya kita tidak menyia-nyiakan kesempatan kita bersuara pada pemilu 2024 nanti untuk menjadikan indonesia yang lebih baik di kemudian hari.
ADVERTISEMENT