Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perayaan Natal Kemenkumham, Menkumham: Berhikmat Menyongsong Era Indu
13 Januari 2019 0:30 WIB
Diperbarui 25 Juli 2019 2:46 WIB
Tulisan dari Media Center Kementerian Hukum dan HAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Yos dan Ganes
Foto: Ganes
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengikuti ibadah dan perayaan Natal 2018 bersama di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jalan Rasuna Said, Sabtu 12 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
“Dengan Hikmat Natal kita Wujudkan ASN Kemenkumham yang “PASTI” (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif) untuk Menyongsong Era Industri 4.0,” ujarnya menyampaikan sambutan, yang dihadiri oleh Pimpinan Tinggi Madya, Pimpinan Tinggi Pratama, bersama umat Kristiani di Kemenkumham.
Menkumham meneruskan, bahwa Industri 4.0 harus diantisipasi oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenkumham dengan segala tantangan dan peluangnya.
Adapun diharapkan setiap ASN Kemenkumham mampu merefleksikan dirinya sebagai ASN yang berhikmat. Industri 4.0 merupakan representasi dari menyatunya smart connected technology dalam organisasi kerja, tenaga kerja, bahkan aset. Hal itu berimplikasi pada individual, organisasi, serta kebijakan publik.
“Singkatnya, indutri 4.0 ini akan mengantarkan kita pada digital reality, yang tentu saja banyak mengubah banyak hal. Dunia internasional sudah menjejakkan langkah di era ini. Indonesia pun mulai mengantisipasinya, dan ASN di lingkungan Kemenkumham mau tidak mau harus siap berkompetisi menghadapinya dengan tetap berhikmat,” ucap Menkumham.
ADVERTISEMENT
Tak dimungkiri, bahwa kemajuan teknologi juga harus dimanfaatkan dalam kerja pelayanan publik berlandaskan semangat PASTI. Menteri Yasonna berharap, hikmat Natal tahun ini dapat menjadi fondasi bagi jemaat Kristiani Kemenkumham untuk menjalankan kerja pelayanan publik.
“Kuncinya, kita harus takut akan Allah. Takut akan Allah adalah fondasi hikmat sejati. Terus belajar, tingkatkan kompetensi, terbuka untuk berkolaborasi, dan fleksibel agar mampu menjadi bagian dari perubahan komunitas global,” tuturnya.
Menkumham juga menyampaikan, makna Natal yang sesungguhnya adalah pengorbanan, solidaritas, kesederhanaan, universal, sukacita besar, penggenapan, dan kemenangan.
“Oleh karena itu, kita perlu merenungkan kembali makna perayaan Natal yang sesungguhnya. Sehingga esensi Natal tidak hilang begitu saja oleh gemerlapnya “perayaan” Natal,” ujarnya.
Dalam perayaan Natal tahun ini, Menkumham mengajak segenap umat mendoakan korban bencana alam di Nusa Tenggara Barat, Palu, Donggala, juga bencana tsunami di Banten dan Lampung, serta bencana longsor di Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Menteri Yasonna Laoly juga memberikan tanda kasih kepada dua panti asuhan. Panti Asuhan Hasrat Suci Putri Mandiri di Nabire Papua serta Panti Asuhan Darul Hadlanah Nahdlatul Ulama Kota Salatiga.
“Perayaan Natal hendaknya bukan hanya sebatas ritual belaka. Melainkan suatu momentum yang tepat untuk merenungkan arti kasih, damai, dan keselamatan yang telah kita terima dari Allah,” tuturnya.