Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Da'i di Masyarakat: Menguatkan Nilai-nilai Islam di Era Modern
13 Oktober 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhammad Abdul Aziz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam konteks kehidupan masyarakat Muslim, keberadaan seorang da’i memiliki peran yang sangat penting. Da’i, sebagai pendakwah yang menyampaikan ajaran Islam, berfungsi tidak hanya untuk memberikan pengetahuan agama, tetapi juga sebagai pemandu spiritual, moral, dan sosial dalam masyarakat. Di era modern ini, tantangan yang dihadapi oleh seorang da’i semakin kompleks, baik dari segi dinamika sosial maupun perkembangan teknologi. Namun demikian, data menunjukkan bahwa peran da’i tetap relevan dan signifikan dalam pembinaan umat. Artikel ini akan membahas bagaimana peran da’i dalam membangun masyarakat berdasarkan data yang mendukung.
ADVERTISEMENT
Peran Sosial dan Spiritual Da’i
Seorang da’i memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan spiritual di kalangan masyarakat Muslim. Berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, sekitar 75% masyarakat Indonesia masih menganggap tokoh agama, termasuk da’i, sebagai sumber utama untuk mendapatkan pencerahan spiritual. Angka ini menunjukkan bahwa di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, da’i masih menjadi figur yang dihormati dan dipercaya oleh masyarakat.
Selain itu, da’i juga berperan dalam memelihara moral dan etika di masyarakat. Menurut data Kementerian Agama, lebih dari 60% masyarakat Muslim Indonesia menghadiri pengajian atau kajian agama secara rutin yang dipimpin oleh da’i di lingkungan lokal mereka. Kehadiran da’i dalam forum-forum ini memperkuat nilai-nilai Islam di tengah masyarakat, seperti pentingnya kejujuran, tanggung jawab sosial, dan toleransi antarumat beragama.
ADVERTISEMENT
Tantangan Da’i di Era Digital
Era digital membawa tantangan tersendiri bagi da’i. Di satu sisi, perkembangan teknologi memberikan peluang besar untuk memperluas dakwah melalui media sosial, YouTube, dan platform digital lainnya. Berdasarkan riset We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2023, pengguna internet di Indonesia mencapai 212 juta jiwa, di mana 170 juta orang di antaranya aktif menggunakan media sosial. Fenomena ini memberikan peluang bagi da’i untuk memanfaatkan platform digital guna menjangkau lebih banyak audiens, terutama generasi muda.
Namun di sisi lain, perkembangan teknologi juga menimbulkan tantangan baru. Banyak informasi yang tersebar di dunia maya yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti hoaks, ujaran kebencian, hingga konten yang bersifat hedonis. Di sinilah peran da’i menjadi semakin penting. Seorang da’i diharapkan mampu menggunakan teknologi secara bijak untuk mengimbangi narasi negatif dengan menyebarkan pesan-pesan positif dan edukatif. Menurut penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada tahun 2022, da’i yang aktif di media sosial mampu meningkatkan engagement positif umat hingga 40% lebih tinggi dibandingkan da’i yang hanya berdakwah secara konvensional.
ADVERTISEMENT
Strategi Da’i dalam Pembinaan Masyarakat
Untuk menghadapi tantangan modern, da’i perlu mengembangkan pendekatan yang relevan dan adaptif. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh da’i meliputi:
1. Dakwah Tematik: Mengangkat tema-tema yang relevan dengan kehidupan modern, seperti etika bisnis dalam Islam, pentingnya menjaga lingkungan, dan peran teknologi dalam kehidupan Islami.
2. Penggunaan Media Sosial: Berdakwah melalui platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, yang lebih digemari oleh generasi muda. Seorang da’i yang aktif di media ini akan lebih mudah diterima dan diikuti oleh masyarakat urban yang cenderung mengakses informasi melalui internet.
3. Pendekatan Dialogis: Mengutamakan dialog interaktif dalam setiap forum dakwah sehingga umat merasa terlibat langsung. Berdasarkan survei dari Pew Research Center, 68% orang merasa lebih memahami dan tertarik pada ajaran agama ketika mereka terlibat langsung dalam diskusi.
ADVERTISEMENT
4. Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan: Mengintegrasikan dakwah dengan pendidikan formal dan non-formal melalui kerja sama dengan madrasah, pesantren, dan sekolah umum. Hal ini akan memperkuat fondasi nilai-nilai agama di kalangan anak-anak dan remaja.
Peran da’i dalam masyarakat tetap vital di era modern. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk disrupsi teknologi dan perubahan sosial, da’i terus menjadi tokoh kunci dalam pembinaan umat. Dengan pendekatan yang relevan, adaptif, dan memanfaatkan teknologi, da’i dapat menjaga dan memperkuat nilai-nilai Islam di tengah masyarakat modern. Data menunjukkan bahwa meskipun dunia berubah, kebutuhan masyarakat akan bimbingan spiritual dan moral tetap tinggi, dan da’i adalah figur yang dipercaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi da’i untuk terus memperbarui metode dakwah mereka agar tetap efektif dan berdaya guna dalam membina masyarakat yang semakin kompleks.
ADVERTISEMENT