Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menelaah Surat RZIM tentang Pelecehan Seksual Ravi Zacharias
15 Februari 2021 10:47 WIB
Tulisan dari Meicky Shoreamanis Panggabean tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ravi Zacharias International Ministries (RZIM) adalah lembaga Kristen yang kantornya tersebar di banyak negara. Pendirinya, Ravi Zacharias, melakukan pelecehan seksual lalu Dewan Direksi RZIM mengeluarkan pernyataan. Terjemahannya ada di bit.ly/ravidua.
ADVERTISEMENT
Surat ini menarik namun sebelum melihatnya kita simak dulu bagian berikut:
1. Para korban, keluarga Ravi, dan banyak pihak lainnya tidak puas dengan cara RZIM menangani masalah ini.
2. Surat RZIM, seperti surat pada umumnya, lahir atas motivasi dan tujuan tertentu. Dua hal ini tidak terlihat dan hanya Tuhan yang punya gambaran utuh tentang keduanya. Ulasan di bawah fokus hanya pada apa yang kelihatan yaitu isi surat.
3. Oleh karena itulah, hampir semua kalimat di bawah berbentuk pasif karena bentuk ini mereduksi keberadaan subyek yaitu RZIM. Ini dilakukan agar kita bisa fokus pada isi surat dan bukan pada yang membuat yaitu RZIM.
Kini, mari kita mulai.
1. Surat terbuka ini terkesan manusiawi.
ADVERTISEMENT
“It is with shattered hearts that we issue this statement…”
Menangani kasus yang berdampak destruktif dan permanen dengan cara yang berjarak dan dingin, tentu tidak etis. Penulis surat di sini tampil rapuh. Kata sifat yang suram kerap bermunculan: Devastated, broken, grieved, shocked, dan masih banyak lagi.
2. Ada ungkapan mengenai komitmen untuk mengungkapkan kebenaran.
“…we commissioned Miller & Martin PLLC, a law firm with…”
RZIM menyewa biro hukum untuk melakukan penyelidikan dan meneruskan laporan investigasi kepada publik tanpa mengeditnya. Jika dokumen tersebut diparafrase atau disunting, publik akan memiliki pemahaman yang tak utuh tentang hasil investigasi.
Sayangnya biro hukum ini, berdasarkan apa yang mereka cantumkan di websitenya, kurang banyak pengalamannya dalam isu kekerasan seksual dan keluarga Ravi tidak terlibat dalam proses investigasi.
ADVERTISEMENT
Tapi, marilah kita kembali kepada apa yang kelihatan:Isi surat.
3. Ada pengakuan akan rasa sakit korban dan support system yang menopang korban.
“…allowed tremendous pain to continue to be caused in the Thompsons’ lives.”
“…to seek a redemptive way forward with Mrs. And Mr. Thompson.”
Dampak kejahatan seksual meluas hingga, minimal, ke lingkaran satu korban yaitu keluarga. Korban biasanya hanya berani melapor setelah mendapat dukungan keluarga. Dalam surat ini, permintaan maaf diajukan bukan hanya kepada Lori Thompson (korban yang pertama melapor tahun 2017) namun juga kepada pasangannya.
Rasa simpati juga ditunjukkan kepada keluarga Ravi. Kasus kejahatan seksual juga berdampak pada keluarga pelaku terutama jika si pelaku adalah public figure. Jadi, istri dan ketiga anak Ravi sesungguhnya adalah juga korban walau tentu kondisinya beda dari Lori.
ADVERTISEMENT
4. Korban tidak disalahkan dan tidak disudutkan.
“To be victimized by unwanted sexual contact…”
Kalimat ini menandakan korban berada pada posisi inferior. Cukup banyak orang yang percaya bahwa sebuah pelecehan seksual hanya bisa terjadi kalau korban terlibat ‘aktif’:Mengenakan rok mini, misalnya.
Isi surat menunjukkan bahwa kasus pelecehan seksual memiliki banyak faset, di dalamnya ada pertarungan kelas, diskriminasi gender, budaya patriarki, ketimpangan ekonomi, dan lain-lain.
5. Ayat Alkitab sangat dihormati.
RZIM adalah lembaga penginjilan tapi tak ada ayat Alkitab dan jargon teologis bertaburan. Ayat Alkitab memang sebaiknya tidak dihambur-hamburkan. Jangan pernah lupa, banyak martir dibakar dan disiksa untuk mempertahankan kebenaran yang ada di dalamnya.
Langkah RZIM berbeda dengan beberapa rohaniwan yang menutupi pelanggarannya dengan ayat. RZIM tahu reputasi mereka sudah rusak dan tampil seolah-olah rohaniah jelas salah.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang Indonesia kita tentu ingat betapa sebalnya kita saat melihat koruptor mengenakan baju agamis dan mendadak terlihat religius di kantor KPK, bukan?
6. Ada pengakuan bahwa ada kesalahan di tingkat lembaga.
“…we also recognize that in situations of prolonged abuse, there often exist significant structural, policy, and cultural problems.”
Sangat sedikit, ini pun kalau ada, lembaga yang mengakui bahwa struktur lembaga dan budaya kerja di kantor turut berkontribusi dalam kesalahan pemimpin.
7.Ada komitmen untuk melakukan apa yang benar secara menyeluruh.
RZIM menugaskan Rachael Denhollander, pengacara yang masuk dalam 2018 Time 100 List, untuk membantu korban. Saat menjadi atlet senam Rachael juga pernah dilecehkan, kisahnya didokumentasikan dalam ‘Athlete A’ yang bisa diakses di Netflix. Selain itu ada juga komitmen untuk melakukan reformasi lembaga dari mulai mengubah nama hingga peraturan serta kebijakan.
ADVERTISEMENT
8. Ada perspektif korban.
Mungkin saat membuat surat ini RZIM berkonsultasi dengan psikolog atau aktivis perempuan yang biasa menangani korban kekerasan seksual. RZIM berusaha rinci dalam menguraikan kesalahan mereka beserta dampaknya terhadap korban. Contoh: Mereka telah memuji-muji karakter Ravi, “…many of us have publicly extolled Ravi’s character" dan mengatakan bahwa ini menyakiti hati korban,”We now know our words have been hurtful.”
Ada juga bagian-bagian yang menunjukkan betapa sulitnya bagi korban untuk melapor ("We are deeply grateful for their longstanding commitment to making the truth known") dan betapa sakitnya korban ketika terlibat dalam proses investigasi ("It must have been deeply painful for the victims of Ravi’s abuse and misconduct to tell their stories…").
ADVERTISEMENT
RZIM ada di pusaran kemarahan banyak pihak. Bagaimanapun, isi surat RZIM layak dijadikan contoh atas apa yang sebaiknya diungkapkan dalam sebuah pernyataan korporat terkait aksi kekerasan: Menjauhi sikap dingin, mencoba berlaku humane, memasukkan perspektif korban, minta maaf secara spesifik, melihat permasalah dari beberapa sudut, dan memaparkan solusi yang holistik.
Masih terkait Ravi Zacharias:
Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus Pelecehan Seksual Ravi Zacharias?
bit.ly/ravisatu
Surat pernyataan RZIM dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia:
bit.ly/ravidua