Konten dari Pengguna

Lagi Wahana Edukasi Kebun Raya Bogor Bertambah

Melani Kurnia Riswati Riswati
Pranata Humas Ahli Muda-BRIN
6 Desember 2022 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani Kurnia Riswati Riswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko kala melakukan peresmian wahana edukasi Taman Nepenthes. Foto Dokumentasi : Mery Suzzana
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko kala melakukan peresmian wahana edukasi Taman Nepenthes. Foto Dokumentasi : Mery Suzzana
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat terkecoh dengan nama yang melekat. Tumbuhan karnivor ini memang memakan daging, namun tentunya tidak memakan manusia. Walau tergolong karnivora (tumbuhan pemakan daging), namun serangga seperti semut dan hewan kecil lainnya menjadi mangsanya. Mereka yang terjebak dan akhirnya mati dicerna dalam kantong.
ADVERTISEMENT
Novi salah satu pengunjung menuturkan bila selama ini mengira bila kantong semar itu juga bisa makan orang. “Saya pikir seperti yang ada dalam film hahaha”. Kelakar nya
Kantong semar memang memiliki strategi dalam mendapatkan mangsanya. Warna kantong yang kerap berwarna mencolok serta aroma nektar nyatanya mengundang serangga untuk mendekat
Mengenal Nepenthes
Tumbuhan kantong semar (Nepenthes spp.) juga dikenal dengan istilah pitcher plants. Secara taksonomi, termasuk dalam keluarga Nepenthaceae. Di Indonesia, pertama kali ditemukan tahun 1689 oleh J.P Breyne.
Salah satu koleksi kantong semar yang terdisplai
Di alam, umumnya dapat dijumpai tumbuh pada daerah terbuka yang miskin hara. Namun memiliki kelembapan tinggi. Keberadaannya juga ditemui mulai dari dataran rendah hingga pegunungan. Bila tak jeli, terkadang kehadirannya luput dari amatan. Karena seringkali sulurnya yang panjang melilit bercampur dengan gulma lainnya.
ADVERTISEMENT
Di dunia, Indonesia diyakini sebagai surga bagi habitat tumbuhan ini. Borneo terutama kawasan Kalimantan dan Sumatra menjadi pusat penyebaran kantong semar.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko meresmikan wahana edukasi kantong semar dalam Kebun Raya Bogor pada Sabtu (3/12/2022). “Koleksi yang terkumpul berasal dari berbagai kawasan seluruh Indonesia”. Ungkap nya.
Status perlindungan kantong semar termaktub dalam undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Hayati dan Ekosistemnya. Selain itu juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tanaman dan Satwa. Bahkan akibat terjadinya penurunan yang terus menerus menjadikan tumbuhan ini semakin sulit dijumpai pada habitat alami. Tak heran bila International Union for Conservation of Nature Red List memasukkannya dalam daftar tumbuhan langka. Dan Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), memberikan kategori Appendix I dan Appendix II. Itu artinya segala bentuk perdagangan kantong semar diawasi dan dibatasi.
ADVERTISEMENT
Kenapa Unik?
Bentuk, warna dan ukuran kantong yang bervariasi menjadikan kantong semar menjadi incaran.
Menurut peneliti, sistem perakaran pada tumbuhan karnivor ini tidak berkembang baik. Akar hanya tumbuh pada bagian permukaan tanah saja. Akar tidak terlihat menancap dalam sampai menembus tanah. Kondisi demikian menjadikan tumbuhan ini kurang menyerap unsur hara dengan maksimal.
Akibat kekurangan unsur hara inilah, kantong semar mengembangkan strategi untuk menutup kebutuhan akan makanannya. Kantong terbentuk sebagai suatu cara dalam menangkap mangsa.
Kantong sebenarnya modifikasi ujung daun. Berubah bentuk dan fungsi sebagai perangkap serangga dan hewan kecil lainnya. Adanya enzim bernama nepenthesin, protein serangga dapat diurai menjadi lebih sederhana. Hasil akhirnya terbentuk nitrogen, fosfor, kalium dan garam mineral.
ADVERTISEMENT
Peran dalam Kehidupan
Sebagai bagian dari ekosistem, tentu kantong semar memiliki kaitan erat dengan lingkungan tumbuhnya. Bahkan beberapa fauna hidup bergantung dengan keberadaannya.
Kajian yang dilakukan peneliti Kebun Raya Bogor, Ir Tri Handayani mengungkap bahwa kantong semar banyak memiliki peranan. Pemanfaatan yang umum pada masyarakat sebagai tanaman hias. Namun secara tradisional kantong semar juga dimanfaatkan sebagai tali pengikat, obat tradisional, wadah kue (lemang), sumber air minum dan karangan bunga.
Lebih lanjut, Tri juga mengungkap bila secara ekologi, keberadaan kantong semar tentu berpengaruh bagi lingkungan. Antara lain : penyedia nektar, akses jalan serangga, habitat fauna, indikator lahan rusak, menyediakan sumber air bagi primata, pemasok unsur hara terutama nitrogen dan fosfor.
Kegiatan konservasi Nepenthes Kebun Raya Bogor
ADVERTISEMENT
Tatanan kehidupan hutan yang berubah akibat berbagai sebab seperti bencana ataupun alih fungsi lahan terus berlangsung hingga saat ini. Tentunya bila habitatnya terus terganggu, lambat laun akan mengancam keberadaannya. Belum lagi eksploitasi para pemburu liar dan kolektor tanaman hias eksotis. Pesatnya minat masyarakat dalam mengoleksi tumbuhan eksotis ini, menjadikan kegiatan pemanfaatan sangat berlebihan. Tentunya menambah daftar panjang ancaman nya.
Berbagai koleksi kantong semar yang kini terdisplai dalam bentuk taman di Kebun Raya Bogor. Foto Dokumentasi : Mery Suzanna
Upaya pengembangbiakan terus dilakukan Kebun Raya sebagai upaya menjamin kelestariannya. Kegiatan konservasi melalui eksplorasi daerah-daerah potensial terus dilakukan. Selain itu kegiatan budidaya melalui kultur jaringan juga terus dikembangkan. Semoga tetap lestari keanekaragaman hayati nusantara. (MKR/MS)