Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lupa Ulang Tahun Mertua Jadi Sumber Masalah
22 Oktober 2020 22:59 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Buat sebagian orang, hari ulang tahun itu penting. Buat yang lain, ya biasa aja. Rina dan ibu mertua ternyata berseberangan soal ini. Rina merasa dijauhi sejak dia lupa hari ulang tahun ibu mertuanya. Simak kisahnya!
ADVERTISEMENT
—
Sejak kecil, keluargaku nggak pernah merayakan ulang tahun . Entah apa alasannya, yang jelas ayah dan ibuku nggak pernah mencontohkan.
Hari ulang tahun selalu berlalu begitu saja, tanpa selebrasi apa-apa. Jadi wajar bila aku sering lupa ulang tahun sendiri.
Begitu menikah, aku nggak bisa seenaknya lupa ulang tahun orang-orang terdekat. Lupa ulang tahun suami sih nggak masalah, soalnya dia juga bodo amat. Tapi beda lagi kalau lupa ulang tahun ibu mertua. Hari pentingnya sehari tapi ngambeknya bisa berhari-hari.
Ya, tahun lalu aku lupa ulang tahun ibu mertua. Salahku juga sih, nggak masukin tanggalnya ke reminder.
Pasalnya, ibu mertua menganggap orang-orang yang ingat ulang tahunnya adalah mereka yang care sama dia. Menghargai kehadirannya di dunia ini. Kalau hal sesederhana ulang tahun aja dilupakan, apalagi yang lain? Begitu pikirnya.
ADVERTISEMENT
Nggak masuk akal sih menurutku. Toh usia ibu mertua sudah 61 tahun. Apa hari ulang tahun tetap sepenting itu padahal usianya sudah banyak?
Aku ingat weekend itu aku dan suami janjian staycation di hotel favorit kami. Staycation memang jadi kegiatan refreshing kami tiap merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari. Kami sama-sama lupa Sabtu itu adalah hari ulang tahun ibu mertuaku.
Ibu mertua nggak tahu kalau kami menginap di luar. Suamiku lupa bilang. Padahal malam itu ibu mertua sudah menyiapkan makan malam spesial untuk kami nikmati bersama. Dia sampai pesan nasi tumpeng ke tetangga yang buka katering.
“Kalian dimana?” Tanya ibu mertua di telepon.
“Lho Rio belum bilang, Ma? Kami nginep di luar weekend ini. Mau refreshing bentar,” jawabku.
ADVERTISEMENT
“Nggak bisa dibatalin, Rin?”
“Yaah udah booking hotel, Ma. Sayang kalo dibatalin. Emang ada apa Ma?”
“Nggak. Nggak apa. Oke Mama tutup dulu,”
Aku kira saat itu ibu mertua cuma takut ditinggal sendirian di rumah. Ayah mertuaku memang masih sering dinas luar kota. Aku dan suami memutuskan tetap menginap, mumpung ada kesempatan.
Dari ayah mertua, baru lah aku dan suami tahu kami telah melewatkan ulang tahun ibu mertua. Kami sudah minta maaf, tapi ibu mertua terlanjur sakit hati.
Beberapa minggu kemudian, sikap ibu mertua dingin banget ke aku. Dikira aku yang mempengaruhi suamiku nggak merayakan ulang tahun ibunya dengan mengajak menginap di luar. Padahal aku memang murni lupa.
ADVERTISEMENT
Kalau biasanya sebelum berangkat kerja aku diajak sarapan bareng, kini udah nggak. Dulu ibu mertua sering ngajak masak bareng, tapi sekarang sudah nggak. Dulu sering ngingetin shalat, sekarang sudah nggak.
Sudah tiga mingguan ibu mertua masih ngambek. Harus gimana ya biar kami akrab lagi? (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Rina? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected].