Mulai Manfaat Kerokan sampai Olahraga Orang Gemuk dr. Sukadiono Sampaikan Ini

Dr. dr. Saukdiono, M.M. saat memberikan kajian di Umsida, Kamis (13/1/2023). Foto: MESIN UMSIDA

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan kajian turin bagi dosen dan tenaga kependidikan bertema “Menjaga Keseimbangan Kesehatan Jasmani dan Rohani”. kegiatan ini diadakan di Aulan Mas Masur Lantai 7 Gedung Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Umsida, pada Kamis (12/01/2023). Pembicara kajian adalah Dr. dr. Saukdiono, M.M., beliau adalah Ketua Pimpinam Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Periode 2022-2027 dan juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya saat ini.

Beliau menyampaikan beberapa poin penting untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani, dintaranya adalah rajin sholat, puasa dan menjaga kebugaran dengan olahraga ringan. “Olahraga yang disarankan oleh World Health Organization (WHO) sehari sekitar 30 menit. Olahraga ringan untuk menguatkan jantung (kardio) bisa berupa berenang, joging dan bersepeda. Sedangkan yang termasuk olahraga berat seperti sepakbola, tenis dan badminton” Ujar dr. Sukadiono.

“Sahabat saya yang juga dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) melakukan penelitian pengaruh kerokan pada pedagang pasar Klewer Solo. Hasilnya luar biasa, ternyata ruam berwarna merah yang timbul di punggung setelah kerokan merupakan tanda bahwa darah berkumpul di area tersebut. Itulah sebab badan menjadi enteng setelah kerokan,” tambah beliau.

Olahraga Bagi Orang Gemuk

dr. Sukadiono menjelaskan juga tentang rumus berat badan ideal dan olahraga yang cocok bagi orang gemuk. “Berat badan ideal rumusnya adalah tinggi badan dikurangi 110 dan hasilnya ditambah 10% dari hasil pengurangan tadi, misalnya tinggi 170 cm – 110 = 60 + (60x10%) = 66 kg. Kalau masih 5-10 kg di atas berat badan idel termasuk obesitas ringanlah,” kata beliau.

“Bagi orang yang obesitas atau gemuk, olahraga yang cocok adalah bersepeda karena berat badan disangga oleh sadel. Orang gemuk tumpuannya pada lutut dan kaki jadi jika dipaksakan joging terus-menerus bisa mengakibatkan pengeroposan tulang.” Tambah dr. Sukadiono.

Sebanyak 200 peserta lebih antusias mengikuti kajian ini. Peserta dengan serius menyimak materi dan aktif mengajukan pertanyaan.