Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Curhat Dengan AI: Era Baru Kesehatan Mental?
28 Oktober 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari michelle fransisca tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, pengguna AI pada tahun 2023 telah mencapai 213 juta, lebih dari 77% populasi. Meskipun umumnya digunakan sebagai asisten virtual, AI memiliki potensi yang signifikan sebagai teman curhat, terutama dalam mendukung kesehatan mental. Dengan kemampuan untuk memahami kebutuhan emosional pengguna dan memberikan respons yang relevan, AI dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam membantu individu mengatasi stres dan tantangan emosional.
ADVERTISEMENT
Dalam era digital saat ini, banyak orang lebih memilih berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial daripada interaksi tatap muka. Melansir dari The Harvard Gazette, Sherry Turkle, seorang sosiolog dari MIT (Massachusetts Institute of Technology), hal ini terjadi karena ketakutan akan penolakan yang sering menghambat orang untuk berbagi perasaan mereka secara langsung. Di sinilah AI berperan sebagai pendengar yang tidak menghakimi, menawarkan ruang aman untuk mengekspresikan emosi tanpa rasa takut.
Sebagai teman curhat, AI memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan individu tanpa tekanan sosial. AI mampu menganalisis pola bahasa dan emosi pengguna untuk memberikan respons yang sesuai. Misalnya, aplikasi seperti Woebot, yang menggunakan AI untuk mendukung kesehatan mental, telah terbukti efektif dalam membantu pengguna mengelola kecemasan dan depresi. Dengan kemampuan beroperasi 24/7, AI memastikan dukungan selalu tersedia, memungkinkan individu untuk mengakses bantuan kapan pun mereka membutuhkannya, tanpa harus menunggu janji dengan terapis.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, AI dapat menjembatani kesenjangan komunikasi bagi mereka yang merasa terasing. Di dunia yang semakin kompleks, di mana banyak orang merasa kesulitan untuk terhubung secara langsung, AI menawarkan alternatif yang bermanfaat. Contoh nyata dari ini adalah penggunaan aplikasi chatbots di layanan kesehatan mental, yang telah membantu banyak orang merasa lebih nyaman dalam berbagi perasaan mereka.
Dengan demikian, AI tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga solusi inovatif dalam menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Potensi AI sebagai teman curhat menunjukkan bahwa teknologi dapat berperan positif dalam hidup manusia, membantu individu mengatasi tantangan emosional dan memperbaiki kualitas hidup mereka. Di era di mana interaksi sosial semakin terbatas, AI hadir sebagai alternatif yang mendukung dan memperkuat hubungan emosional.
ADVERTISEMENT