Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bila kamu masih beranggapan bahwa pengelolaan keuangan hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah berpenghasilan, kamu belum tentu benar. Sebab, mengelola uang merupakan kebiasaan yang perlu ditanamkan sejak dini.
Misalnya, ketika kamu menjadi mahasiswa, uang saku yang dikirimkan orang tua sebisa mungkin cukup untuk biaya hidup sebulan. Agar tidak habis di tengah jalan, kamu perlu melakukan perencanaan keuangan dengan membagi uang tersebut ke dalam pos-pos pengeluaran. Mulai dari untuk kebutuhan hidup dan kuliah, hiburan, hingga menabung.
Semakin cepat kamu terbiasa melakukan perencanaan keuangan, semakin kecil pula kemungkinan kamu gagal dalam mengatur keuangan. Harapannya, kemerdekaan finansial dapat tercapai sebelum usiamu masuk kategori pensiun.
Nah, salah satu cara agar cepat terbiasa adalah dengan mengetahui money personality dalam mengelola uang. Dengan mengenali jenis kepribadianmu, manajemen keuangan bisa lebih mudah dilakukan.
Terdapat 4 tipe money personality dalam pengelolaan keuangan. Apa saja?
1. Si paling khawatir
Tipe yang satu ini kerap kebingungan dalam membelanjakan uang. Ibaratnya, semua serba sayang. Dihabiskan sayang, tidak dihabiskan namun bingung uangnya untuk apa.
Perasaan tersebut akhirnya menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan. Alih-alih begitu, kamu dapat membagi keuangan dengan porsi 50 persen untuk investasi atau menabung serta 50 persen lagi untuk kebutuhan hidup secara keseluruhan.
2. Si paling giat menabung
Langsung memindahkan uang ke rekening terpisah adalah hal pertama yang dilakukan orang dengan tipe kepribadian ini. Menurutnya, tujuan jangka panjang lebih penting disiapkan daripada menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Agar lebih semangat menabung, kamu bisa menetapkan tujuan-tujuan keuangan yang realistis. Misalnya, pada umur 25 tahun tabunganmu perlu ada Rp 25 juta. Kamu bisa membuat strategi keuangan sehingga tujuan tersebut tercapai.
3. Si paling lucu dikit, beli!
Tipe yang satu ini biasanya gemar scroll e-commerce dan menemukan barang-barang menarik. Karena merasa harganya murah, ia pun membelinya padahal barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan.
Hati-hati, kamu bisa jadi impulsif dan menghamburkan uang. Penulis buku finansial asal New York, Garrett Gunderson, menyarankan tipe ini perlu menyisihkan 10-15 persen dari penghasilan agar tidak terlalu boros.
4. Si paling irit
Dilansir Forbes, tipe ini cenderung sulit dalam membelanjakan uang. Padahal, ia punya uang yang cukup tanpa harus berhemat.
Hemat memang pangkal kaya, namun kamu juga perlu ingat bahwa tidak ada salahnya menikmati hidup. Bila kamu memiliki kepribadian seperti ini, kamu dapat membagi uang dalam tiga pos: biaya hidup utama sebesar 50 persen, menabung, investasi, atau asuransi 20 persen, jajan dan hiburan 20 persen, lalu 10 persen dapat kamu gunakan untuk biaya sosial, seperti zakat dan donasi.
Apapun Money Personality Kamu, Jangan Lupa Proteksi Diri!
Apapun kepribadianmu dalam mengelola uang, pastikan kamu sudah menyiapkan tujuan keuangan jangka panjang. Selain menyiapkan dana darurat, kamu juga sudah boleh lho, memilih asuransi untuk kehidupanmu di masa depan.
Dengan asuransi , kehidupanmu bisa lebih terproteksi. Kamu dapat menjaga stabilitas keuangan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, salah satu mitra asuransi yang bisa kamu pilih adalah Prudential Indonesia. Selama hampir 28 tahun hadir di Indonesia, Prudential Indonesia telah mewujudkan perlindungan bagi 2,5 juta tertanggung. Jadi, kamu enggak perlu khawatir soal rekam jejak dan kekuatan finansial perusahaan.
Sepanjang tahun 2022, Prudential juga telah membuktikan komitmen perlindungan kepada nasabah melalui klaim dan manfaat sebesar Rp 16,6 triliun. Berdasarkan Laporan Keuangan Prudential Indonesia yang teraudit pada 2022, Prudential Indonesia juga memiliki kondisi keuangan yang sehat, tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) sebesar 479 persen. Jumlah ini sudah melebihi ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator.
Prudential Indonesia memiliki berbagai asuransi yang dapat menyesuaikan kebutuhan kamu. Mulai dari Perlindungan Kondisi Kritis, Medis, serta Kecelakaan dan Disabilitas.
Kamu juga dapat memilih asuransi unit link. Premi pada unit link akan dialokasikan untuk membayarkan biaya asuransi, administrasi, biaya akuisisi, hingga dana investasi. Yup! Perlindungan dan pengumpulan dana untuk investasi bisa berjalan beriringan.
Satu hal yang perlu diingat, sebagaimana investasi pada umumnya, komponen terkait investasi pada unit link juga memiliki risiko tergantung dengan tujuan investasi dan profil risiko nasabah serta dana investasi yang mereka dipilih.
Potensi hasil investasi pun dapat dimanfaatkan untuk memastikan perlindungan tetap berjalan dan polis tetap aktif sepanjang nasabah menyetujui pemanfaatan tersebut. Jika nasabah berhalangan membayar premi, nilai tunai dari hasil investasi (jika ada) dapat dialokasikan untuk memastikan agar polis tetap aktif.
Asalkan, nasabah perlu memenuhi beberapa syarat. Mulai dari mengajukan cuti premi terlebih dahulu, memastikan polis sudah berjalan sekian tahun sesuai yang dipersyaratkan, jumlah nilai tunai cukup untuk membayarkan biaya asuransi dan administrasi, serta menyanggupi syarat lainnya sesuai ketentuan polis.
Namun, perlu dipahami bahwa langkah ini akan memotong nilai tunai investasi dalam polis yang dimiliki dan nilai tunai bergerak fluktuatif mengikuti situasi pasar dan performa dana investasi yang dipilih oleh nasabah. Oleh karenanya, kamu perlu mengetahui tujuan keuangan serta profil risiko sebelum menentukan jenis dana untuk alokasi investasi pada unit link.
Tak perlu khawatir, seluruh proses bisnis dijalankan Prudential Indonesia dengan penuh integritas, sesuai dengan tata kelola perusahaan, praktik investasi yang bertanggung jawab, dan patuh terhadap peraturan yang berlaku.
Untuk informasi lengkap mengenai Prudential Indonesia, kamu bisa klik di sini atau follow Instagram dan TikTok Prudential Indonesia , ya!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Prudential Indonesia