Band Metal Asal Garut Bakal Manggung di Festival Musik-Seni Glastonbury Inggris

3 Mei 2024 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Dito Ariotedjo menerima kunjungan personel band metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Dito Ariotedjo menerima kunjungan personel band metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Band metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB), mencetak sejarah dengan menjadi band Indonesia pertama yang dapat tampil di festival musik dan seni pertunjukan di padang hijau terbesar di dunia, Festival Glastonbury.
ADVERTISEMENT
Festival ini akan diselenggarakan selama 5 hari, mulai tanggal 26-30 Juni 2024 di Pilton, Somerset, Inggris. VoB juga akan tampil di salah satu dari empat main stage yang ada di festival ini, yaitu Woodsies Main Stage.
Personel VoB, yakni Firdda Marsya Kurnia (gitaris sekaligus vokalis), Widi Rahmawati (bass) dan Euis Sitti (drummer) meminta dukungan Menpora Dito Ariotedjo untuk manggung di festival musik paling bergengsi di dunia.
“Kami band Indie, apa-apa dikerjakan sendiri, kami harap Kemenpora dapat mendukung kami agar bisa terus berkarya dan bermusik membawa nama Indonesia di panggung dunia,” ujar Firdda.
Iustrasi menonton konser. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Merespons hal tersebut, Dito menyatakan bersedia membantu 3 alumnus Madrasah Tsanawiyah Al Baqiyatussolihat Garut, Jawa Barat, ini memasuki industri musik internasional.
ADVERTISEMENT
“Saya dulu juga drummer, hari-hari saya suka mendengarkan musik dari System of a Down hingga d'Masiv, semua genre musik saya suka, termasuk band kalian. Saya mau kalian fokus berkarya saja, mengharumkan nama bangsa di panggung dunia, urusan lainnya kemenpora bisa bantu” tegas Dito.
Di saat bersamaan, ia menjelaskan Kemenpora saat ini memberikan ruang yang luas bagi beragam komunitas seni pertunjukan yang digeluti skena lokal mulai dari musik, tari, teater, hingga film melalui program Pesta Prestasi yang diselenggarakan satu bulan sekali di lapangan kantor Kemenpora.
“Jadi Kemenpora itu bukan hanya kantor, tapi tempat nongkrong para seniman muda mengembangkan potensi, menampilkan bakat, ruang berekspresi dan berkolaborasi. Makanya kita gandeng Festival Pesta Pora untuk memberi panggung bagi musisi-musisi generasi baru ” terang Dito.
ADVERTISEMENT