Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Asteroid adalah kelanjutan kisah dari Q1. Kalau sudah mengatasi masalah internal, apa selanjutnya? Tantangan-tantangan ini, baik itu asteroid atau apa pun, akan selalu ada. Kita dapat memilih untuk maju dan menghadapinya atau terjebak dan bersembunyi dalam kenyamanan. Saya lebih memilih yang pertama," kata Gamaliél dalam siaran tertulisnya yang diterima kumparan, Kamis (30/6).
Pemilik nama asli Gamaliel Krisatya Tapiheru ini juga mengatakan lagu ini mencerminkan pembelajaran berkelanjutan dan perkembangan yang ia harap akan selalu hadir dalam semua karyanya.
ADVERTISEMENT
"Kenyamanan melumpuhkan perjalanan kita. Kegagalan dan risiko adalah bagian besar dari proses, karena kita akan kehilangan banyak pelajaran dan pengalaman ketika kita memilih untuk tidak menghadapinya," tambahnya.
Lewat single Asteroid, Gamaliél mencoba menukar refleksi internal yang dapat ditemukan di Q1—meninjau kembali dirinya yang lebih muda dan merangkul beragam emosi seperti pengampunan dan penerimaan—untuk sesuatu yang eksternal. Lagu ini mengungkapkan sesuatu yang lain dari Gamaliél.
“Q1 bukan sekadar EP, di saat itu saya seolah membutuhkannya. Berdamai dan mengatasi pergumulan internal adalah pertarungan tersendiri dan bagian krusial dari proses, sebelum kita mulai melangkah keluar dan berperang dalam pertempuran eksternal. Ini sama sulit dan menakutkannya, tetapi karena kita sudah menghadapi diri sendiri, kita dapat menghadapi tantangan di luar dengan kuat dan utuh,” tuturnya.
ADVERTISEMENT