Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menjaga Keuangan Keluarga, Apakah Hanya dengan Cara Menabung?
4 Oktober 2024 9:17 WIB
·
waktu baca 5 menitKata orang, ada tiga topik pembicaraan yang perlu dihindari agar bebas dari konflik: uang , politik, dan agama/ketaatan. Tapi ternyata, tiga hal inilah yang sangat krusial dalam sebuah hubungan, khususnya soal uang.
Pasalnya, masalah keuangan sering jadi sumber ketegangan jika tidak dibicarakan dengan baik-baik. Ketidaksepakatan soal pengeluaran, utang, dan prioritas finansial dapat dengan cepat meningkat jadi masalah yang besar.
Dilansir Psychology Today, penelitian berjudul The influence of perceived spending behaviors on relationship satisfaction, menunjukkan bahwa perselisihan keuangan jadi salah satu prediktor utama perceraian.
Dalam rangka membantu keuangan masyarakat agar #PastiJadiLebih baik lagi, Sun Life bersama kumparan menghadirkan diskusi yang bertajuk “Romance & Finance: Protecting Your Happily Ever Afer” di acara CIMB Niaga XTRA XPO pada Sabtu (28/9) di Gandaria City Mall.
Rama Putra dan Merdi Octaviana hadir sebagai pembicara di acara tersebut dan membagikan pengalaman dalam mengukuhkan pilar keuangan di rumah tangga mereka. Pasangan ini mengatakan bahwa mereka bahkan sudah membicarakan soal keuangan sejak sebelum menikah.
Merdi bilang, saat mengurus pernikahan ia dan suami memutuskan menyelenggarakan intimate wedding sesuai dengan budget yang mereka miliki.
“Kebetulan saat mengurus pernikahan kita menggunakan dana pribadi, bukan dari orang tua. Pemilihan venue, baju, bahkan make up sudah dibuat pos-posnya. Jadi, tidak bisa melebihi dari dana yang sudah dipersiapkan,” kata Merdi.
Komunikasi Keuangan ala Merdi dan Rama
Ikut hadir di talkshow kali ini, Head of Retail Relations Sun Life Indonesia Gerald Wuhanbino, mengapresiasi langkah bijak Merdi dan dan Rama untuk saling terbuka soal finansial sejak awal.
Menurut Gerald, komunikasi keuangan yang gagal bisa merusak komunikasi di aspek lainnya. Karena itulah penting untuk bicara soal pembagian peran. Mulai dari terbuka soal pemasukan, membahas soal rekening bersama, hingga menyusun target finansial.
Merdi dan Rama pun punya prinsip khusus yang mereka sepakati. Keduanya menetapkan bahwa pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran.
Meski begitu, keduanya punya perbedaan yang mencolok soal menjalaninya. Penyesuaian keuangan telah mereka hadapi di awal-awal pernikahan. Sebagai seorang yang penuh target, Merdi sering kali menetapkan milestone khusus untuk keluarga . Sedangkan Rama yang berprinsip "living a life" jadi penyeimbang di aspek lainnya.
“Kita juga memikirkan soal tabungan. Tapi kita kan juga tidak tahu ke depannya jika masih ada apa tidak. Karena itu, asuransi jadi penting juga buat kita,” jelas Rama soal persiapan panjang di rumah tangga mereka.
Ya, Rama menegaskan bahwa keluarganya sudah mempersiapkan masa depan seperti dana pendidikan hingga asuransi jiwa. Dengan begitu, manajemen keuangan keluarga #PastiJadiLebih kuat dan aman.
3P: Papan, Pendidikan, Pensiun
Kesiapan keuangan dan perencanaan yang mendalam seperti yang dilakukan oleh Rama dan Merdi sebetulnya hal dasar yang tidak boleh terlewatkan. Jika ingin mencapai ketenangan finansial di masa depan, Gerald mengatakan bahwa ada 3P yang harus diperhatikan.
Pertama, papan alias tempat tinggal. Pasangan harus diskusi soal membeli atau menyewa rumah. Lengkap dengan harga, lokasi, dan akses.
“Saya melihat banyak pasangan muda punya problem di papan ini. Mereka habis mengeluarkan income untuk membeli rumah. Coba consider saat ini untuk mengontrak atau tinggal di rumah mertua terlebih dahulu,” kata Gerald.
Kedua, pendidikan. Persiapan pendidikan butuh jangka panjang. Karenanya, pasangan perlu memperhatikan kemampuan dan tidak sembarang mengeluarkan uang untuk memberi fasilitas kepada anak. Ia pun menegaskan ketidakteraturan menyiapkan dana pendidikan membuat orang tua sering kali menjadikan anak investasi masa depan mereka.
Pasalnya, uang yang dikeluarkan sudah sangat besar dan mungkin tidak sesuai dengan kemampuan finansial orang tua pada masanya.
Terakhir soal pensiun. Agar kasus mengandalkan anak di masa depan terjadi, orang tua harus sudah siap sedia dana pensiun.
Pentingnya Perlindungan Asuransi dalam Keluarga
Ibarat membangun rumah, perlu ada pondasi yang kuat agar bisa menghadapi sebuah guncangan. Di saat membangun rumah tangga, guncangan ini bisa diatasi dengan salah satu aspek perlindungan seperti asuransi.
Namun dari banyaknya aspek yang perlu dilindungi, mana yang paling pertama harus diberikan asuransi?
Gerald mengatakan bahwa perlindungan terhadap pondasi keluarga bisa diambil sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keluarga. Tetapi, ia menyarankan untuk keluarga secara bertahap memiliki dimulai dari asuransi kesehatan.
“Dalam masa produksi, seseorang punya risiko penyakit kritis. Saat ini terjadi, seseorang kehilangan income atau pekerjaan. Jika sakit terus berlangsung, biayanya semakin besar dan perawatan selanjutnya sangat berbahaya,” kata Gerald.
Karenanya ia menyarankan untuk memberi proteksi penyakit kritis. Selanjutnya, keluarga bisa mencari produk yang bisa memberikan uang pertanggungan yang melindungi biaya kehidupan. Uang pertanggungan ini boleh ditambahkan setiap kali keluarga menambah jumlah anak demi bisa melindungi uang pendidikan.
“Saya memiliki produk asuransi yang baru berlaku saat saya pensiun. Setelah pensiun dan asuransi kantor terhenti, asuransi itu bekerja sampai saya usia 100 tahun,” cerita Gerald terkait strateginya membeli asuransi.
Untuk masyarakat yang ingin menyusun strategi yang sama, Gerald mengatakan bahwa kini Sun Life sudah punya produk asuransi bernama X-Tra Proteksi Tepat yang sekaligus dapat membantu planning pasangan #PastiJadiLebih aman.
Produk ini memberikan perlindungan yang sesuai dengan segala kondisi dan situasi keuangan yang penuh ketidakpastian. Pembayaran hanya dalam jangka 5 tahun dengan perlindungan hingga 20 tahun.
Seseorang akan dilindungi dengan manfaat meninggal dunia hingga 200 persen uang pertanggungan dan ada kepastian pengembalian nilai proteksi di akhir masa kontrak. X-Tra Proteksi Tepat bisa melindungi setiap orang dari usia 3 bulan hingga 60 tahun.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio