Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Phum Viphurit, 'Lover Boy' yang Berterima Kasih kepada Patah Hati
22 Juni 2019 8:01 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:15 WIB
ADVERTISEMENT
Patah hati itu wajar, patah hati itu pasti terjadi, dan patah hati itu perlu disyukuri. Phum Viphurit mengerti hal ini.
ADVERTISEMENT
Berbagai cerita patah hati telah ia alami. Sampai-sampai Phum menyebutnya sebagai "emosi paling natural yang dirasakan manusia".
"Menurutku semua orang mengalaminya. Bersyukur, deh, kalau kamu enggak. Mau kamu berusia 23 tahun, atau 46 tahun, kamu pasti mengalami patah hati. Di percintaan, kerjaan, sampai kehidupan sehari-hari," kata dia saat ditemui kumparan di The Pallas, Jakarta Pusat, Jumat (21/6) siang.
Ada satu cerita patah hati yang enggak bisa ia lupakan. Ketika itu pelantun 'Hello, Anxiety' ini masih menjadi mahasiswa baru di kampusnya. Begitu lugu, begitu naif.
"Itu patah hati yang paling berat. Bukan hal paling dramatis di dunia, sih. Tapi untukku itu cukup dramatis. Aku masih sangat muda dan dimabuk kepayang. Kayaknya pertama kali kamu patah hati itu yang paling kamu rasakan, deh," kenangnya.
Sebagai pelampiasan, Phum memilih untuk menuangkan sakitnya patah hati ke musik. Baginya banyak cerita yang bisa disampaikan tentang bagaimana seseorang menangani perasaan itu.
ADVERTISEMENT
Tapi patah hati lebih dari sekadar inspirasi bagi Phum. Ia juga merasa tertolong karena bisa menulis musik ketika sedang berada di titik terendah dalam hidupnya.
"Aku enggak tahu, ya. Tapi ketika di titik terendah, aku benar-benar mencurahkan isi hati dan jiwaku untuk membantu diri sendiri merasa lebih baik. Paham enggak?" ujar dia.
Bahkan menurutnya, enggak bakal ada 'Lover Boy' jika enggak ada patah hati. "Kayaknya namanya bakal beda. Jadi, ya, aku bersyukur. Bersyukur atas apa yang telah terjadi kepadaku, dan yang akan terjadi ke depannya," ucap Phum.
Untuk yang sedang patah hati, Phum punya saran. Nanti ketika dewasa, kamu bakal sadar kalau dunia enggak cuma mengelilingimu, dan ada banyak hal lain yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Ketika masih remaja, patah hati emang terasa kayak satu-satunya hal paling relevan di hidupmu. Tapi ketika udah lebih tua sedikit, kamu bakal bisa lebih mudah untuk menghiraukannya. Bukan karena kamu jadi enggak punya perasaan. Tapi karena kamu udah semakin dewasa, berpengalaman, dan life goes on," tuturnya.