Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rekomendasi Film yang Cocok untuk Rayakan Hari Perempuan Internasional 2022
8 Maret 2022 18:33 WIB
·
waktu baca 8 menitADVERTISEMENT
Setiap 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day. Di perayaan tahun ini, International Women’s Day mengusung tema #BreakTheBias. Tema ini dipilih untuk merayakan pencapaian perempuan di seluruh dunia di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
ADVERTISEMENT
Di hari ini, kita mengingat orang-orang yang telah memperjuangkan hak-hak perempuan, menyebarkan semangat kesetaraan, menggagalkan semua batasan masyarakat, dan menjadi contoh bagi generasi yang akan datang.
Di bawah ini ada beberapa film rekomendasi yang berfokus pada perempuan dan bisa kamu tonton di Hari Perempuan Internasional ini dilansir Lifestyle Asia.
The Iron Lady
Film yang disutradarai oleh Phyllida Lloyd ini dibintangi oleh Meryl Streep, aktris legendaris Hollywood yang berperan sebagai mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher.
Film ini menceritakan tentang kehiudpan Thatcher sejak masa remaja hingga ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Enggak ada yang menyangka kalau ia bisa memimpin selama tiga periode.
Thatcher juga menjadi perempuan yang paling disegani, baik di negaranya maupun secara global. Ia juga mendapat julukan The Iron Lady dari jurnalis Soviet karena punya gaya kepemimpinan yang berani dan tegas melawan komunis. Ia juga dianggap punya pengaruh yang sangat besar di masa pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
The Devil Wears Prada
Film yang dibintangi oleh Meryl Streep dan Anne Hathaway ini berdasarkan dari novel karya Lauren Weisberger berjudul sama pada 2003. Film garapan sutradara David Frankel ini mendapatkan ulasan positif dari para kritikus, terutama tentang penampilan Meryl Streep sebagai Miranda Priestly, seorang editor majalah fashion ternama.
Film ini bercerita tentang Andrea “Andy” Sachs (Anne Hathaway) yang merupakan lulusan dari Universitas Northwestern yang ingin bekerja sebagai jurnalis. Hingga akhirnya ia pun diterima bekerja di sebuah majalah fashion ternama sebagai asisten junior dari Miranda Priestly. Pekerjaan ini menjadi impian dari banyak perempuan.
Andy enggak tahu apa-apa tentang fashion. Ia pun juga beberapa kali dicemooh oleh Emily Charlton (Emily Blunt), asisten senior Miranda, karena gaya berpakaiannya yang kuno. Tapi, karena bantuan dari art director Nigel (Stanley Tucci), secara bertahap Andy belajar tanggung jawab dan tampil lebih modis sebagai upaya dari komitmen akan pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
Meryl Streep cukup bersinar di film ini sebagai bos yang sangat berprestasi dan menggunakan kekuatan dan posisinya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan mengajarkan pelajaran sulit kepada mereka yang melemahkan posisinya. Anne Hathaway juga memperlihatkan performa brilian sebagai karyawan baru.
The Devil Wears Prada adalah salah satu film terlaris dengan penggambaran akurat dari industri fashion dan menjadi salah satu film yang luar biasa untuk ditonton.
Little Women
Film ini berdasarkan dari novel yang sangat terkenal milik Louisa May Alcott dengan judul yang sama. Little Women termasuk ke dalam jajaran novel anak-anak yang berkisah tentang keluarga. Novel ini sendiri dirilis dalam dua volume pada 1868 dan 1869 dan terus menjadi relevan dan menginspirasi pembuat film.
ADVERTISEMENT
Film yang diadaptasi pada 2019 ini disutradarai oleh Greta Gerwig dan telah membawa buku ini dengan cara yang lebih antusias untuk mengekspresikan emosi dengan jelas dan menggambarkan karakter seperti aslinya.
Film ini menceritakan tentang empat kakak-beradik dari keluarga March yang berbagi mimpi untuk menjalani hidup dengan cara mereka sendiri. Kisah ini dimulai dari kehidupan Jo March (Saoirse Ronan) pada 1868. Saat itu, Jo sedang meniti karier sebagai guru dan penulis novel di New York.
Amy March (Florence Pugh) juga mengikuti jejak sang kakak untuk meninggalkan Concord, Massachusetts, dan menetap di Perancis bersama bibinya.
Sementara itu, Meg March (Emma Watson), telah menikah dengan guru bernama John Brooke (James Norton).
Meski jarak memisahkan, rasa cinta yang mereka bagi berhasil mengalahkan segala perbedaan yang dimiliki. Kemudian, saat keadaan Beth (Eliza Scanlen) semakin memburuk, empat kakak beradik ini berkumpul kembali dan memberikan kekuatan untuk satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Banyak peristiwa yang dialami oleh kakak-beradik ini. Hingga akhirnya mereka bisa menjalani kehidupan yang mereka pilih mulai dari kegagalan cinta, karier, hingga konflik keluarga.
Erin Brockovich
Pada 2000, film biografi Erin Brockovich telah dirilis. Film yang mengisahkan tentang perempuan yang enggak punya latar pendidikan formal di bidang hukum, tapi dapat memenangkan kasus senilai $333 juta atau saat ini sekitar Rp 4,7 triliun.
Film yang dibintangi oleh Julia Roberts ini berlatarkan tahun 1993. Erin Brockovich, merupakan single mother dari tiga anak yang harus berjuang setiap hari karena enggak punya pekerjaan. Ia sempat menjadi korban tabrakan lalu lintas hingga harus meminta bantuan dari pengacara Ed Masry (Albert Finney) untuk menuntut dokter yang menabraknya.
ADVERTISEMENT
Tapi, karena sikapnya yang meledak-ledak di pengadilan, kasusnya pun tidak dimenangkan. Hingga suatu hari, pengacara Ed kaget melihat Erin di kantornya dan meminta pekerjaan.
Karena kasihan, Ed pun memberikannya tugas untuk pekerjaan kecil. Erin terkejut saat memeriksa dokumen kasus real-estate perusahaan Pacific Gas dan Electric (PG&E) Hinkley di California yang ingin membeli rumah penduduk bernama Donna Jensen.
Donna merupakan perempuan yang tengah mengidap kanker dan punya riwayat kesehatan yang buruk. Ketika mengunjungi rumahnya, Erin menemukan fakta lain bahwa air di kawasan tersebut telah terkontaminasi arcinogenic hexavalent chromium karena limbah dari PG&E.
Erin pun menggali lebih dalam kasus tersebut dengan mengunjungi tiap rumah warga yang terkena dampaknya. Dengan sabar, ia pun menemukan informasi sedikit demi sedikit, sehingga mengorbankan waktunya untuk tiga anaknya demi tujuan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Tanpa gelar ijazah, Erin sempat direndahkan tapi ia melakukan hal yang jauh lebih berguna dari pengacara op lulusan universitas bergengsi di film tersebut.
Hidden Figures
Film ini menceritakan tentang perjuangan tiga wanita kulit hitam dalam melawan diskriminasi di Amerika Serikat.
Hidden Figures berlatarkan tahun 1961, dengan ceritanya dimulai dari menyoroti Katherine Johnson (Taraji P. Henson), perempuan keturunan Afrika-Amerika yang bekerja di Area Barat Pusat Penelitian Langley, Virginia.
Katherine dikenal sebagai perempuan yang sangat jenius hingga dijuluki sebagai manusia komputer. Ia bekerja dengan kedua rekan sesama keturunan Afrika-Amerika, yaitu Mary Jackson (Janelle Monae) dan Dorothy Vaughan (Octavia Spencer) yang berperan sebagai pengawas di Area Barat.
Menyusul keberhasilan peluncuran Yuri Gargarin oleh Uni Soviet ke luar angkasa, tekanan untuk mengirim astronaut Amerika Serikat pun semakin besar.
ADVERTISEMENT
Berkat keahliannya dalam geometri analitik, Katherine kemudian ditugaskan untuk membantu tim tugas luar angkasa yang dipimpin oleh Al Harrison (Kevin Costner).
Menjadi perempuan kulit hitam pertama di timnya, Katherine pun tak jarang diremehkan dan direndahkan oleh rekan kerjanya.
Film ini akan mengikuti perjuangan ketiga wanita kulit hitam ini dalam melawan diskriminasi ras dan gender di dunia kerja. Meski tekanan selalu datang, mereka pun berhasil membuktikan kemampuannya hingga menjadi sosok penting dari peluncuran astronaut Jon Glenn ke luar angkasa.
Legally Blonde
Film Legally Blonde diadaptasi dari novel karya Amanda Brown dengan judul yang sama. Film ini menceritakan tentang kisah pembuktian diri seorang wanita yang selalu diremehkan.
Elle Woods (Reese Witherspoon) patah hati setelah mendengar pernyataan dari sang kekasih, Warner Huntington II (Matthew Davis). Warner mengaku bahwa dirinya harus mengakhiri hubungannya karena Elle bukanlah sosok yang tepat untuk mendampinginya sebagai seorang politisi di masa depan.
ADVERTISEMENT
Warner juga memandang Elle sebelah mata hanya karena Elle lebih tertarik dengan dunia fashion dan kecantikan. Atas saran dari beberapa sahabatnya, Elle pun membuktikan kehebatan yang ia miliki. Ia pun belajar dengan sangat giat agar berhasil menjadi mahasiswi Harvard Law School seperti Warner.
Namun, meskipun Elle telah mendapatkan hasil manis dari kerja kerasnya, ia tetap mendapatkan tantangan seperti menjadi bahan ejekan mahasiswa lain yang menganggapnya sebagai perempuan berambut pirang yang bodoh.
Elle pun berhasil mematahkan anggapan tersebut ketika ia diterima sebagai anak magang di firma hukum milik dosen mereka.
Parched
Film asal India ini bercerita tentang tiga perempuan bernama Rani (tannishtha Chatterjee), Lajjo (Radhika Apte), Bijli (Surveen Chawla), dan Janaki (Lehar Khan) yang masing-masing dari mereka merupakan seorang ibu, istri, dan pekerja seks. Mereka harus menghadapi kesulitan akibat dari sistem patriarki yang mengakar di desa mereka.
ADVERTISEMENT
Kasus perkawinan anak, tradisi mas kawin yang sangat memberatkan pihak perempuan, dan pemerkosaan dalam rumah tangga adalah beberapa isu yang mengakar di masyarakat dalam film ini.
Ketiga perempuan ini pun saling bahu-membahu, membantu satu sama lain untuk keluar dari desa tersebut dan memulai hidup baru yang lebih bebas.
Tema patriarki, cinta, persahabatan, dan kerinduan akan kebebasan menjadikan para karakter utama ini menjadi kuat di dalam film karya Leena Yadav ini.
Queen
Kangana Ranaut memperlihatkan salah satu karakter paling ikonik di perfilman India saat ia berperan sebagai Rani di film ini.
Rani merupakan seorang perempuan muda dari Delhi yang mempelajari ilmu rumah tangga dan kepalanya penuh dengan cerita-cerita dongeng. Dalam imajinasi dan fantasinya sendiri, ia ingin menikah dengan pangeran yang menawan yaitu Vijay (Rajkummar Rao).
ADVERTISEMENT
Kenyataan pun muncul ketika Vijay menolaknya dan membatalkan pernikahan sehari sebelumnya. Rani pun memutuskan untuk memberi dirinya waktu dan pergi ke Paris sendirian.
Di Paris, ia berkenalan dengan seorang perempuan keturunan India, Spanyol, dan Perancis bernama Vijayalakshmi yang membantu Rani untuk mengeksplorasi dirinya dan mengubah pandangannya tentang hidupnya sebagai perempuan.
Rani yang awalnya pemalu pun perlahan-lahan mulai percaya diri dengan keputusan yang ia ambil. Film ini pun menjadi salah satu film terlaris dan diakui secara kritis.
Promising Young Women
Film ini mengangkat isu tentang silent culture dan juga gaslighting yang kerap merugikan perempuan. Film ini dibintangi oleh Carey Mulligan yang berperan sebagai Cassie Thomas, teman dari penyintas pelecehan seksual bernama Nina Fisher.
ADVERTISEMENT
Nina berusaha untuk melaporkan hal tersebut tapi malah dibungkam dan disalahkan atas apa yang terjadi. Nina pun enggak dipercaya sehingga pelakunya bisa bebas begitu saja. Ia pun menjadi putus asa dan jadi pecandu alkohol.
Enggak terima temannya diperlakukan seperti itu, Cassie pun mencoba untuk membalaskan dendam Nina dan perempuan lain dengan menjadi anti-heroine yang menghukum laki-laki.
Laporan Afifa Inak