Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rencanakan Target Finansial Sejak Muda, 4 Hal Ini Perlu Diperhatikan!
31 Mei 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 4 menitMewujudkan financial goals memang bukan perkara instan. Ada rentang waktu tertentu dan kerja keras yang perlu dilewati. Semakin cepat proses tersebut dimulai, semakin cepat pula tujuan finansial tercapai.
Karena itulah, memulai proses tersebut sejak usia muda menjadi langkah terbaik. Meski perlu diingat juga, proses yang kita jalani memerlukan sejumlah strategi agar semuanya berjalan dengan baik dan hasilnya sesuai harapan.
Nah, apa saja hal yang perlu diperhatikan? Simak selengkapnya di bawah!
4 Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Mencapai Target Finansial
1. Tentukan target finansial yang realistis
Saat memasang target di awal, bersikaplah realistis. Ini bukan berarti kamu tak boleh menargetkan hal-hal yang besar, tapi lebih ke perhitungan yang matang terkait kemampuan kamu sekarang dan tenggat waktu yang kamu tentukan untuk mencapai target tersebut.
Menargetkan rumah tipe 70 x 120 yang lokasinya di tengah kota dalam waktu 1 tahun saat nominal pemasukan per bulan UMR, tak lain contoh dari sikap yang tidak realistis. Namun, lain cerita jika tenggat waktu yang kamu tentukan itu ditambah, atau kemampuan keuangan kamu saat ini lebih dari yang disebut di atas.
2. Manajemen anggaran
Ya, langkah berikutnya yang dapat kamu lakukan guna mencapai target finansial adalah dengan membuat manajemen anggaran. Caranya, dengan membagi penghasilan rutin ke beberapa aspek kebutuhan. Ini berguna agar setiap income yang didapat teralokasikan dengan tepat.
Buatlah beberapa pos anggaran seperti untuk ongkos sehari-hari, untuk kewajiban seperti cicilan dan utang, serta menabung dan investasi. Jangan lupa membuat pos dana darurat untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan yang tak terduga.
Selanjutnya, kamu tinggal mengalokasikan penghasilan pada tiap-tiap pos tersebut, Misalnya, 10 persen untuk dana darurat, 20 persen untuk menabung, 10 persen untuk investasi, 20 persen untuk kewajiban, dan 40 persen untuk ongkos hidup sehari-hari. Besaran yang perlu dialokasikan, tentunya bisa disesuaikan dengan perhitunganmu sendiri.
3. Tanamkan komitmen yang kuat
Hal yang sering membuat gagal tercapainya target finansial adalah sikap tidak konsisten. Misalnya, kita masih mudah tergoda hujan diskon di momen periodik harbolnas, alih-alih konsisten menyisihkan uang buat menabung atau rajin investasi. Sikap tersebut timbul akibat komitmen yang tidak mantap.
Karena itu, galilah alasan kuat guna memotivasimu meraih tujuan. Kamu bisa mulai dengan mempertanyakan kepada diri sendiri “Mengapa dirimu menginginkan target itu terwujud?”. Saat jawabannya kamu temukan, tanamkan ia kuat-kuat dalam kepala.
4. Lakukan pencatatan arus kas dan financial check up
Selain sejumlah hal di atas, kamu pun perlu melakukan pengecekan finansial secara berkala. Dalam rentang waktu tertentu, periksalah jumlah pemasukan dan pengeluaran; apakah semua sudah sesuai yang kamu rencanakan atau tidak?
Karena itu, pencatatan arus kas pun dibutuhkan sehubungan hal ini. Tujuannya, agar kamu dapat lebih mudah mengevaluasi masalah jika ditemukan.
Pada praktiknya, pastikan jumlah pengeluaran untuk ongkos sehari-hari tidak memakan porsi anggaran lain seperti tabungan dan investasi. Jika itu terdeteksi, cobalah ubah pola hidup dengan segera, agar arus kas kamu tetap berjalan dengan sehat.
Prudential Dukung Anak Muda Wujudkan Target Finansial
Demi memiliki masa depan yang baik, kalangan anak muda perlu memiliki akses terhadap literasi keuangan yang mumpuni. Guna mengakomodasi kebutuhan tersebut, Prudential Indonesia pun menghadirkan program Financial Literacy for Youth.
Financial Literacy for Youth merupakan salah satu wujud komitmen Prudential Indonesia untuk meningkatkan literasi keuangan kalangan muda Indonesia lewat berbagai platform digital. Langkah tersebut didasarkan terhadap survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, yang menyebut literasi keuangan masyarakat masih berada di angka 49,68 persen.
Meski telah menggunakan berbagai produk keuangan, angka tersebut menunjukkan kehidupan finansial masyarakat tidak diikuti dengan pemahaman yang memadai tentang pengelolaannya.
Untuk itu, Prudential Indonesia pun memiliki dua strategi dalam menjalankan program Financial Literacy for Youth. Pertama, lewat aneka konten kreatif plus edukatif menarik di media sosial yang akrab dengan kalangan muda, seperti YouTube dan Instagram . Kedua, dengan menggelar Financial Literacy for Youth Festival.
Lewat berbagai konten seru di medsos, harapannya anak muda dapat mempelajari pengelolaan keuangan dengan cara yang menyenangkan. Adapun Financial Literacy for Youth Festival, tak lain bertujuan guna meningkatkan pemahaman kalangan muda seperti para siswa SMA dan mahasiswa terkait pentingnya manajemen keuangan, literasi asuransi, hingga ekonomi syariah, agar mereka dapat menggapai tujuan keuangannya kelak.
Tak hanya lewat Financial Literacy for Youth, Prudential juga punya empat program lain yang bertujuan meningkatkan pemahaman finansial masyarakat Indonesia. Seperti berbagai pelatihan pengelolaan finansial dalam program Literasi Keuangan untuk Perempuan yang digarap bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA); Literasi Keuangan untuk Komunitas Syariah yang mengedukasi masyarakat mengenai keuangan syariah; hingga Literasi Keuangan untuk Anak-anak yang bertujuan menumbuhkan pemahaman tentang uang dan pengelolaannya sejak dini melalui Program Cha-Ching.
Prudential Indonesia berkomitmen akan terus melakukan berbagai inisiatif lain guna meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Hal itu sejalan dengan tujuan perusahaan yang menginginkan masyarakat Indonesia hidup sejahtera.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Prudential Indonesia