Sulit Punya Aset? Kamu Perlu Kurangi Kebiasaan Instant Gratification

20 Desember 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengelola keuangan untuk menambah aset. Foto: Treerat Wongvorapat/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengelola keuangan untuk menambah aset. Foto: Treerat Wongvorapat/Shutterstock
Di zaman serba cepat seperti sekarang ini, segala kebutuhan hidup bisa dipenuhi dengan mudah. Mau makan, cari hiburan, sampai ke belanja online, semua bisa instan!
Tapi, ternyata kebiasaan serba instan ini dapat membawa dampak negatif dalam jangka panjang, seperti kesulitan punya aset dalam bentuk tabungan atau investasi.
Ya, kita sering kali terjebak dalam instant gratification—keinginan untuk langsung puas tanpa perlu menunggu. Contohnya, lebih memilih beli gadget terbaru atau pergi liburan populer daripada menabung atau berinvestasi untuk memperbanyak aset.
Namun, ini bukan berarti kamu tidak boleh belanja atau liburan sama sekali. Kamu hanya perlu berpikir panjang dan mengelola pemasukan untuk menabung atau berinvestasi demi masa depan.
Cara ampuh melawan instant gratification ini tentu saja delay gratification, yaitu kemampuan untuk menunda kepuasan segera demi mencapai tujuan atau keuntungan yang lebih besar di masa depan.

Spending vs Investing Mindset

Untuk bisa memiliki kebiasaan delay gratification, seseorang perlu melatih diri untuk menunda keinginan kecil, mengalihkan fokus dari dorongan impulsif, dan punya tujuan finansial. Kuncinya adalah belajar investing mindset!
Perhatikan tabel ini untuk melihat perbandingannya, ya.
Sudah siap punya investing mindset? Mulailah langkah kamu dengan investasi Surat Berharga Negara alias SBN. Ini merupakan pilihan menarik untuk kamu yang ingin memulai diferensiasi investasi.
Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen investasi yang mungkin bisa jadi lirikan. Instrumen SBN ini diterbitkan oleh pemerintah sebagai salah satu cara untuk mendukung pembiayaan negara. Pada dasarnya, SBN memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi dengan imbal hasil yang menarik dan relatif aman.
Ilustrasi memperbanyak investasi dengan membeli SBN. Foto: PanuShot/Shutterstock
Ada dua jenis SBN yang tersedia. Pertama disebut Pasar Perdana, tempat penerbitan SBN pertama kali oleh pemerintah. Kamu bisa membeli langsung dari pemerintah atau melalui mitra distribusi seperti bank serta platform investasi resmi. Produknya berupa Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (SR), Savings Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Tabungan (ST).
Kedua, Pasar Sekunder. Tempat perdagangan SBN yang sudah diterbitkan di Pasar Perdana. Investor bisa menjual kembali SBN ke investor lain.
Berikut perbedaan SBN Pasar Perdana dan SBN Pasar Sekunder berdasarkan tipe pembelian, penjualan, return, dan pembayaran kupon yang ditawarkan di Maybank.
Perbedaan SBN Pasar Perdana dan SBN Pasar Sekunder. Foto: dok. Maybank

Berkembangnya Platform Perdagangan SBN

Nah, karena canggihnya teknologi, kini SBN pun sudah bisa masuk ke platform digital. Salah satu contohnya adalah M2U ID App, aplikasi mobile banking Maybank Indonesia. Aplikasi ini memungkinkan nasabah ritel untuk membeli dan menjual SBN dengan lebih mudah dan praktis.
Berikut ini berbagai fasilitas yang tersedia di M2U ID App yang memberikan kemudahan bertransaksi dan investasi.

1. Jual beli hanya dalam genggaman

Investasi SBN Pasar Sekunder via M2U ID App. Foto: dok. Maybank
Tidak hanya transaksi perbankan yang bisa pakai aplikasi. Beli dan jual SBN juga semakin mudah. Transaksi hanya dalam genggaman tangan melalui aplikasi di smartphone. Kamu bisa membeli SBN di M2U ID App bahkan berpeluang mendapatkan cash reward Rp 100 ribu selama periode 15 November hingga 31 Desember 2024.
Tersedia juga SBN dengan prinsip Syariah, ya. Kamu bisa cek keterangan lengkapnya di website Maybank, ya.

2. Bisa dibeli mulai dari Rp 1 juta

Dengan nominal terjangkau mulai dari Rp 1 juta, Kamu bisa mulai investasi SBN Pasar Sekunder di M2U ID App. Ini memudahkan Kamu untuk memulai investasi tanpa harus menunggu memiliki modal yang besar.

3. Harga kompetitif dan real-time

Harga SBN di pasar sekunder dapat selalu diperbarui secara langsung (real-time) mengikuti mekanisme pasar. Artinya, harga SBN bisa berubah-ubah tergantung pada permintaan dan penawaran yang terjadi saat itu, mirip seperti saham.
Transparan dan terkini, jadi kamu dapat membeli atau menjual SBN pada harga terbaik sesuai kondisi pasar. Lebih kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi lain yang mungkin memiliki harga tetap.

4. Bebas biaya transaksi & kustodian

Beli SBN di M2U ID App bebas biaya tambahan saat kamu melakukan pembelian maupun penjualan. Biaya kustodian, yang biasanya dibebankan untuk penyimpanan atau administrasi aset investasi, ditiadakan, sehingga investasi menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Dengan bebas biaya ini, kamu bisa memaksimalkan keuntungan tanpa khawatir potongan biaya tambahan.

Kemudahan memulai Investasi di M2U ID App

Selain investasi SBN Pasar Perdana dan Pasar Sekunder, M2U ID App juga memberikan kemudahan dalam memulai investing mindset dengan berbagai fitur lainnya.
Misalnya fitur Deposito untuk kamu yang ingin menempatkan dana dalam produk deposito yang dibuka secara online. Jangka waktu penyimpanannya pun fleksibel, mulai dari 1 hingga 12 bulan dan tersedia dalam berbagai mata uang selain mata uang Rupiah saja.
Ada pula investasi Reksa Dana yang makin mudah dan praktis untuk kamu berinvestasi karena dapat dimulai dari Rp 100 ribu saja. Kamu bisa beli, top up, switching jual, update profil risiko, dan cek portofolio setiap saat hanya melalui smartphone.
Terakhir, fitur Tabungan Emas Pegadaian. M2U ID App memungkinkan kamu menabung Rp 10 ribu untuk memperbanyak kepemilikan emas. Jika sudah terkumpul banyak, kamu bisa dapatkan emas fisik dalam bentuk batangan dari Tabungan Emas Pegadaian ini, lho.
Ayo mulai beralih ke investing mindset mulai sekarang dan download M2U ID App untuk memulai investasi serta perbanyak aset. Masa depan dan hari tua sekiranya bisa lebih terjamin. Cek informasi lengkapnya soal M2U ID App di sini, ya!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio