Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tahun Baru, Lebih Suka Duduk Menunggu atau Berani Jadi Penentu?
23 Desember 2019 17:04 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:10 WIB
ADVERTISEMENT
Tahun baru akan segera tiba. Di momen ini, banyak orang yang mulai memikirkan daftar resolusi yang ingin dicapainya di tahun mendatang. Resolusi merupakan suatu tolak ukur dan juga harapan yang disisipkan oleh orang-orang di setiap tahunnya. Ada yang berhasil mewujudkannya, ada juga yang hanya berjalan di tempat.
ADVERTISEMENT
Ketika berbicara tentang resolusi, ada dua tipe orang yang akan kamu temui. Pertama, mereka yang sangat bersemangat menyambut tahun baru dengan menuliskan sederet resolusi; kedua, mereka yang duduk termenung memikirkan apa yang telah dicapainya tahun ini. Apakah resolusi yang dituliskan sebelumnya sudah tercapai? Hanya mereka yang tahu.
Resolusi memang bukan hal yang wajib dimiliki. Namun hal tersebut seperti syarat tidak tertulis, yang secara sadar atau tidak kamu simpan di dalam pikiran. Selama 12 bulan penuh, setiap orang berjuang dengan caranya sendiri untuk menjadi penentu resolusinya. Namun di sisi lain, selama 12 bulan penuh juga ada orang yang duduk terdiam menunggu momen untuk mewujudkan resolusinya.
Kamu termasuk yang mana?
Selain memikirkan tentang resolusi, tahun baru juga selalu diidentikkan dengan pesta meriah. Sejak jauh hari, banyak orang yang telah merencanakan kegiatan akhir tahun. Mulai dari menyepi dari ingar bingar perkotaan untuk merefleksikan satu tahun yang telah dilewati, menghabiskan waktu berharga dengan orang-orang terkasih, atau bahkan pesta semalam suntuk untuk menyambut pergantian tahun.
ADVERTISEMENT
Ya, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menghabiskan malam pergantian tahun. Namun sepertinya tidak demikian dengan Jota. Ia benci tahun baru! Percaya atau tidak, Jota adalah satu dari jutaan manusia di muka bumi yang tidak menginginkan adanya tahun baru. Sebisa mungkin, ia selalu menghindari perayaan tahun baru walaupun ada pesta meriah yang berlangsung di lingkungannya.
Aneh, tapi itulah kenyataannya. Tidak ada yang tahu apa alasan Jota membenci momen tahun baru. Mungkin, ia memendam sesuatu yang ragu untuk diceritakannya? Entahlah.
Lalu, akankah tahun ini Jota kembali mengunci dirinya dan tetap membenci tahun baru? Atau, Jota akan menemukan sebuah momen yang mengubah semua pandangannya tentang tahun baru? Daripada penasaran. Yuk, saksikan kisah Jota di video berikut ini dan temukan jawabannya!
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Calbee Wings