Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mamuju, Wilayah dengan Radiasi Alam Tertinggi di Indonesia
17 November 2023 21:36 WIB
Tulisan dari Mirah Yulaili tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemantauan dan Perlindungan Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Masyarakatnya Adalah Keharusan
Radiasi alam adalah radiasi yang sudah ada sejak terbentuknya alam semesta dan tidak dibuat oleh manusia, contohnya seperti uranium, thorium, radium yang ada di lapisan bumi serta matahari dan planet lain yang memancarkan radiasi kosmik. Sedangkan radiasi buatan adalah radiasi yang sengaja dibuat oleh manusia untuk kepentingan dalam hidupnya seperti Plutonium-239 untuk reaktor nuklir, rontgen (sinar-X), sumber iradiasi Cobalt-60 untuk radioterapi dan industri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemetaan tingkat radiasi dan radioaktivitas lingkungan di seluruh Indonesia tahun 2013, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat memiliki tingkat radiasi alam paling tinggi di Indonesia. Radiasi alam ini berasal dari radionuklida uranium, thorium dan radium yang dapat memancarkan radiasi pengion terhadap penduduk setempat. Demikian disampaikan oleh Profesor Riset - Badan Riset dan Innovasi Nasional (BRIN), Prof. Mukh Syaifudin saat wawancara pada Rabu (15/11).
“Laju dosis radiasi rata-rata di salah satu desa di Mamuju yaitu Takandeang, Kecamatan Tapalang sangat tinggi. Mencapai 22 kali dari rerata dosis radiasi nasional. Bahkan di desa tetangganya yakni Botteng, Kecamatan Simboro, ditemukan satu lokasi yang mempunyai dosis radiasi gamma lingkungan sebesar 10.000 nSv/jam yang berarti 200 kali dari rerata nasional,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Beberapa area di Mamuju memiliki laju dosis radiasi tahunan hingga lebih dari 5 mSv/tahun dimana lebih dari 50%nya berasal dari paparan radiasi radon. Konsentrasi radon indoor rata-rata, dalam rumah penduduk, di Kecamatan Simboro menunjukkan sebesar 400 Bq/m³ dan tertinggi mencapai sekitar 734 Bq/m³,” lanjutnya.
Syaifudin menyampaikan bahwa konsentrasi ini berada di atas tingkat referensi radon yang ditetapkan oleh Komisi Internasional untuk Proteksi Radiasi (International Commission on Radiological Protection/ICRP) dan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), yaitu sebesar 300 Bq/m³.
Radon merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau, dihasilkan dari penguraian unsur radioaktif radium yang merupakan produk dari peluruhan uranium. Gas ini ditemukan di lapisan kerak bumi. Tingkat konsentrasi gas radon bervariasi, tergantung pada lokasi serta komposisi tanah dan batuan di bawahnya.
ADVERTISEMENT
“Radon akan mengionkan materi genetika. Hal ini menyebabkan mutasi yang kadang dapat menjadi kanker. Risikonya meningkat hinggga 8–16% untuk setiap peningkatan 100 Bq/m³ konsentrasi radon,” jelas Syaifudin.
“Dengan meningkatnya potensi risiko efek yang mungkin timbul, maka pemantauan dan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan penduduk serta lingkungan merupakan suatu keharusan,” tegasnya.
Penduduk Mamuju sepanjang hidupnya menerima paparan radiasi alam yang jauh lebih tinggi, maka perlu dilakukan penelitian mengenai besarnya dosis radiasi lingkungan yang diterima dan pemeriksaan kesehatan fisik. “Hal ini diperlukan untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh penduduk, pemeriksaan sitogenetik untuk mengetahui kelainan kromosom dan kelainan DNA,” kata Syaifudin.
Hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) selama 3 tahun (2015 – 2017) yang berupa data riset dosis efektif dan efek sitogenetik pada masyarakat akibat paparan radiasi alam tinggi, dapat digunakan sebagai data dasar dalam mengkaji dampak radiasi alam terhadap kesehatan penduduk. Data ini bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Mamuju untuk memperoleh status terkini tentang kondisi dosis radiasi di daerahnya.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, pemerintah Kabupaten Mamuju juga dapat memanfaatkannya untuk membuat perencanaan yang tepat dalam pembangunan wilayahnya. Khususnya dalam menangani penduduk yang tinggal di daerah radiasi alam tinggi. Kementerian Kesehatan juga dapat memanfaatkan data dosis ini sebagai data dasar dalam mengkaji status kesehatan penduduk dalam hubungannya dengan paparan radiasi alam yang tinggi,” ujar Syaifudin.
Secara umum, kegiatan ini penting untuk dilaksanakan dan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat dan juga beberapa pemangku kepentingan di tingkat nasional, yaitu Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) serta Kementerian Kesehatan. Sedangkan di tingkat internasional adalah untuk Komisi PBB tentang sumber dan efek radiasi (United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation/UNSCEAR).
“Dari aspek keselamatan radiasi lingkungan, data yang diperoleh dari masyarakat Mamuju akan bermanfaat untuk menginisiasi studi epidemiologi dengan skala yang lebih besar, jangka waktu yang lebih lama, komprehensif, dan terintegrasi. Yaitu dengan melibatkan peran aktif Kementerian Kesehatan untuk mengetahui tingkat risiko kanker pada masyarakat Indonesia akibat paparan radiasi alam,” jelas Syaifudin.
ADVERTISEMENT
“Selain itu data ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengkaji, apakah perlu dilakukan kebijakan dan ketentuan terkait aspek proteksi dan keselamatan radiasi terhadap penduduk yang berdomisili di daerah dengan tingkat radiasi alam yang tinggi,” imbuhnya.
Menurut Syaifudin, Mamuju dapat dijadikan tempat mempelajari efek pajanan radiasi jangka panjang atau pajanan yang bersifat kronik. “Manfaatnya adalah untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko di Mamuju, dan untuk megembangankan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan,” katanya.
Syaifudin berharap dengan adanya perhatian dari pemerintah daerah setempat maupun pemerintah pusat berdasar data hasil litbang yang komprehensif, yaitu meliputi data survei geologi, radiasi lingkungan dan pemeriksaan kesehatan, maka masyarakat Mamuju akan terjamin keselamatan dan keamanannya terkait radiasi alam yang tinggi di daerahnya.
ADVERTISEMENT