Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sistem Rain Water Harvesting Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
15 Agustus 2024 11:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Moh Ikhwan Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Air Hujan dengan Sistem Rain Water Harvesting (Sistem Pemanen Air Hujan) Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Dusun Mari Bangun – Mekar Baru
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Namun masih banyak daerah di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2022 masih terdapat 35,5 juta masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih dan umumnya masyarakat yang kesulitan akses air bersih bertempat tinggal di pedesaan.
ADVERTISEMENT
Daerah yang sulit memperoleh air bersih harus menggunakan metode lain dalam pemenuhan kebutuhan air bersihnya. Salah satu metode yang mudah untuk menyimpan cadangan air yaitu dengan metode pemanenan air hujan atau rain water harvesting. Metode pemanenan air hujan atau rain water harvesting merupakan sistem pengumpulan penyimpanan air hujan sebagai upaya pemanfaatan air hujan, sehingga dapat mengatasi kekurangan air bersih dan sebagai alternatif cadangan air bersih.
Dusun Mari Bangun dan Dusun Mekar Baru merupakan dua wilayah dusun yang berada pada Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Masyarakat yang tinggal di wilayah dua dusun tersebut mengalami kesulitan pemenuhan air bersih. Terdapat beberapa masyarakat sekitar yang memiliki sumur bor, tetapi air yang diperoleh dari sumur bor menimbulkan aroma yang kurang sedap saat dipompa keluar dan menimbulkan bercak-bercak kuning pada tangki penyimpanan, sedangkan untuk warga yang tidak memiliki sumur bor harus membeli air dari desa sebelah dengan harga yang cukup mahal.
ADVERTISEMENT
Bentuk upaya yang dapat dilakukan tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yang beranggotakan Ikhwan, Fina, Aulia, Rendy, Ibnu, Dina, dan Mustafa melalui KKN Bina Desa bersama dengan Dosen Pendamping Lapangan Muhammad Rizqy Septyandy, M.T yaitu dengan mengadakan kegiatan pembangunan sistem rain water harvesting yang berlokasi di Gereja Bukit Sion, RT.23, Dusun Mekar Baru. Lokasi yang dipilih merupakan bangunan yang memiliki ukuran atap yang luas dan merupakan fasilitas umum yang mudah diakses oleh warga sekitar. Program ini didukung oleh pendanaan dari PT. Pertamina EP Sangatta Field.
Sistem pemanenan air hujan menggunakan sistem filtrasi air hujan, dimana air hujan yang terkumpul di atap akan dialirkan melalaui talang air yang terhubung dengan atap kemudian akan difiltrasi terlebih dahulu sebelum air akan ditampung ke tangki penyimpanan. Kegiatan dimulai dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Dusun Mari Bangun dan Mekar Baru untuk mencari lokasi pemasangan RWH. Kemudian dilakukan survei lokasi pemasangan RWH dan koordinasi dengan pengurus gereja terkait izin pemasangan sistem pemanen air hujan pada tanggal 22 Juli 2024. Proses pemasangan sistem pemanen air hujan dimulai tanggal 8 – 11 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Selain dilakukan pemasangan sistem pemanenan air hujan, tim KKN Bina Desa Fakultas Teknik Universitas Mulawarman juga melakukan sosialisasi di Balai Lamin Adat Telu Mung Dusun Mari Bangun terkait dengan cara pembangunan RWH dan cara merawat atau maintenance talang air dan filter air. Melalui kegiatan sosialisasi dan pemasangan RWH diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan air bersih bagi masyarakat Dusun Mari Bangun dan Dusun Mekar Baru.