Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Salah?
23 Desember 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Inosensius Enryco Mokos tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat aku melihat kamu di pintu lift basement kampus, kamu sudah mengalihkan perhatianku. Saat itu, Selasa 27 September 2022, jam 9 pagi WIB, Kemanggisan, Jakarta. Di saat itulah kejadian yang tidak pernah aku inginkan terjadi. Apa yang salah? Aku benar tidak pernah menyangka akan melihat bidadari secantik kamu di tempat aku berkuliah melanjutkan pendidikan pascasarjana ku.
ADVERTISEMENT
Sungguh menarik, menakjubkan melihat raut wajahmu yang begitu sayu, menawan dan tidak penuh dengan dusta. Dengan pakaian kasual, baju kemeja putih dan celana jeans biru, ikat rambut hitam serta balutan jam tangan pink di tangan kirimu sangat menawan. Sungguh, apa yang salah? Aku seperti tidak ingin pertemuan itu terjadi hanya singkat saja di kampus kita. Kamu begitu menakjubkan, aku ingin sekali berbicara dan bertukar kata denganmu. Namun, wajah cantikmu mampu membius pikiranku sehingga aku seperti orang bisu yang tidak dapat berbicara denganmu.
Singkat pertemuan itu. Aku tahu, kamu adalah mahasiswa sarjana. Beruntung pada saat itu kita satu tujuan yaitu ke perpustakaan kampus. Aku benar-benar memanfaatkan kesempatan itu untuk terus memandang wajah cantik dirimu. Saat kita berdua sampai di lantai satu untuk ke perpus, saat dirimu berbicara dengan penjaga perpus, aku mendengarkan dengan seksama suaramu. Suaramu begitu merdu dan indah. Apa yang salah? Kalau di pertemuan pertama itu aku langsung menyukai setiap hal yang ada dalam dirimu. Rambut hitam dan lurus milikmu, tanganmu yang mungil, serta suaramu yang indah.
ADVERTISEMENT
Di saat kita berdua sudah berada di dalam ruangan perpus, aku sesekali mencuri pandang ke arah dirimu. Ketika kamu sedang khusuk membaca buku yang mungkin akan menjadi sumber untuk tulisan skripsimu. Tapi, mengapa kamu sangat cantik saat sedang membaca buku? Kamu benar-benar ciptaan Allah yang sempurna di mataku. Aku tidak pernah habis pikir, mengapa aku harus bertemu dengan dirimu di saat aku tidak pernah punya keberanian lagi untuk berbicara pada perempuan. Aku mungkin sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepadamu.
Aulia, nama kamu benar-benar indah. Maaf aku secara sembunyi-sembunyi melihat nama kamu ketika kamu menulis di buku tamu perpus. Apa yang salah? Toh bagi aku nama Aulia itu justru semakin membuat dirimu seperti putri cantik dari langit yang turun untuk sekedar melihat betapa hambar hidup di bumi ini.
ADVERTISEMENT
Saat kita berada dalam ruangan perpus, aku sempat membayangkan berbicara denganmu. Mendengar suara manis dan indah milikmu. Bertanya tentang dirimu, di mana tempat tinggalmu, dari mana asalmu dan jurusan apa yang sedang kamu ambil untuk mengejar status sarjanamu. Aku membayangkan kita tersenyum satu sama lain karena kita saling bertukar pikiran tentang bagaimana jatuh bangunnya menjadi mahasiswa yang mengejar gelar sarjana. Bagaimana pusingnya mengerjakan tugas dan skripsi yang tentu sangat membuat kita bisa saja lupa akan kesehatan diri.
Dalam bayanganku, aku akan menceritakan sedikit tentang pengalamanku menjadi mahasiswa sarjana dan aku akan berusaha menjadi pendengar yang baik untuk kamu. Sebab aku yakin dari keseriusan kamu dalam membaca buku, kamu tentu sedang berkutat dengan skripsi. Dan tentu kamu butuh orang lain untuk dapat kamu ajak berbagi pengalaman kamu saat menulis skripsi. Sungguh, saat saat itu adalah waktu terindah yang pernah aku miliki dalam hidupku.
ADVERTISEMENT
Aku sempat lupa menceritakan tentang lekukan dan cantiknya bibir merahmu saat kita sedang bercerita. Memang Allah tidak pernah salah dalam memberikan kelebihan dalam diri setiap ciptaannya. Dan salah satu kelebihanmu adalah memiliki bibir yang begitu indah. Setiap kata yang keluar dari bibir indahmu bagiku adalah sebuah ayat kitab suci yang sangat menyejukkan untuk didengar dan direnungkan. Mungkin berlebihan aku memujimu. Apa yang salah? Toh kamu memang memiliki suara yang lembut dan merdu ditambah lagi dengan bibirmu yang begitu cantik semakin membuat cerita kita berdua dalam bayanganku pada waktu itu sungguh adalah hal yang paling berarti dalam hidupku.
Lamunanku tentang diri kita yang sedang berbagi cerita tiba-tiba sirna ketika aku dikagetkan dengan suaramu yang datang menyapaku karena aku sampai tidak sadar melamun tentang dirimu sambil menatapmu dari jauh. Tapi kamu datang bukan untuk menegurku, melainkan untuk berkenalan dengan diriku. Keberuntungan apa yang aku miliki hari ini sampai ada wanita cantik seperti dirimu yang mau berkenalan dengan aku.
ADVERTISEMENT
Aulia Lidya, adalah nama lengkap darimu. Sungguh tidak salah kedua orang tuamu memberi nama demikian kepada kamu. Aku takjub dengan dirimu Aulia. Kita berkenalan satu sama lain sambil bertanya buku apa yang sedang kita baca. Seperti dugaanku, kamu memang sedang membaca buku yang berkaitan dengan tugas akhirmu. Aku sampai tidak sadar buku apa yang aku ambil untuk kubaca karena pada waktu mengambilnya aku lebih fokus memperhatikan dirimu. Aku malah membaca buku tentang kiat-kiat meluluhkan hati perempuan. Terlihat aneh memang, tapi itu adalah hal yang sangat aku inginkan saat ini saat sedang berhadapan dengan dirimu. Aku ingin sekali menaklukan hatimu agar bidadari cantik seperti dirimu bisa menjadi milikku.
Sayang kita hanya bisa bercerita singkat. Tapi aku sudah tahu jurusanmu. Fakultas Komunikasi. Saat kamu sudah beranjak pergi dari hadapanku karena terburu-buru ingin kembali kerumah. Aku memanfaatkan kesempatan saat masih berada di kampus untuk mencari tahu tentang dirimu.
ADVERTISEMENT
Dari informasi teman-temanmu, kamu mahasiswa semester tujuh dan ternyata kamu sudah memiliki suami. Bagi aku itu bukan sebuah masalah. Aku hanya percaya satu hal, aku sudah jatuh cinta padamu, untuk itu aku akan mengejarmu sampai aku dapat memilikimu. Aku akan membuat kamu berpisah dengan suami dan aku akan menjadi satu-satunya orang yang akan membuatmu bahagia. Apa yang salah? Semua orang berhak jatuh cinta dan memperjuangkan cintanya bukan? Kalau kita sudah bersama, setiap kali kita bertemu aku akan selalu menyanyikan lagu Angel Baby dari Troye Sivan karena kamu adalah malaikatku. Aku akan mengejarmu sampai aku memilikimu. Apa yang salah?