Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Teknologi AI Terhadap Psikologi Kepribadian Manusia
20 September 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mona Shalim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Psychology diambil dari dua kata bahasa yunani, yaitu psyche yang artinya jiwa dan logos yang berarti ilmu. sedangkan Ichsan (2016) mengatakan bahasa psikologis berasal dari bahasa Inggris “psychology” yang artinya adalah ilmu jiwa. Awalnya, psikologis digunakan ilmuwan sebagai pemenuhan kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran atau tingkah laku makhluk hidup. Perkembangan ilmu psikologis hingga saat ini memperluas cabang cabang ilmu baru dalam psikologis, salah satunya psikologi kepribadian.
Pengertian psikologi kepribadian merupakan gambaran dari cara orang bertingkah laku terhadap lingkungan sekitarnya sebagaimana tampak dari kebiasaan kebiasaan berpikir, sikap dan minat, serta pandangan hidupnya yang khas untuk membentuk keajegan. (Drs. Ujam Jaenudin, M.Si.). Sehingga psikologis kepribadian adalah jenis psikologis yang membahas mengenai ciri-ciri dan sifat khas seseorang. Psikologi kepribadian menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia itu terbentuk.
ADVERTISEMENT
Dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Bidang Pendidikan“, Artificial Intelligence (AI) adalah istilah dari Industrial Society 4.0 dan Society 5.0. yang merupakan sebuah program komputer, pembelajaran mesin, perangkat keras dan perangkat lunak. Pada era sekarang, teknologi buatan atau yang sering disebut dengan AI menjadi sebuah sarana bagi penduduk bumi karena dapat membantu segala aspek pendidikan, pekerjaan, industri, hingga sosial dalam kecerdasan buatannya. Dalam psikologi, teknologi AI memberikan banyak dampak positif, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif pada penggunanya. oleh karena itu, penting untuk menganalisa dampak penggunaan teknologi AI dalam kacamata psikologi agar kita tidak salah menggunakan teknologi AI yang semakin canggih.
Salah satu dampak positif dalam penerapan AI dalam psikologi adalah mampu menyediakan dukungan mental. Teknologi AI dirancang untuk dapat memberikan dukungan emosional bagi penggunanya yang merasa kurang mampu untuk berinteraksi secara langsung kepada masyarakat dan pihak profesional. Teknologi AI memberikan penggunanya kesempatan untuk menggali perasaan dan mengerti perasaan penggunanya secara anonim. dalam beberapa kasus, fungsi teknologi AI ini dapat membantu penggunanya untuk lebih berani berbicara dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun jika dilihat dalam sisi risikonya, ada hal yang harus diperhatikan. Pengguna AI dapat merasa nyaman dengan keadaan tersebut yang dapat memungkinkan mereka untuk terus berbicara dengan AI ketimbang masyarakat secara langsung. Fungsi penggunaan AI tersebut dapat menyebabkan menurunnya tingkat keterampilan sosial suatu individu. ketika seseorang merasa nyaman berbicara dengan AI, mereka mungkin menjadi tidak terampil untuk memecahkan masalah dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. hal ini dapat menyebabkan terganggunya psikologi kepribadian seseorang terhadap tingkah laku seorang manusia.
penggunaan AI juga memberikan dampak yang signifikan pada kepribadian seseorang dalam persepsi diri dan identitas. dalam algoritma sosial media, AI memberikan konten yang sesuai dengan usia ataupun hal yang disukai oleh penggunanya. Konten tersebut dapat mempengaruhi penonton, seperti standar kecantikan atau kesuksesan seseorang. Hal ini dapat menyebabkan krisis identitas dan mengganggu kesehatan mental seseorang dalam berperilaku dan bertindak.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, tanpa pengetahuan yang lebih dalam mengenai teknologi AI, masyarakat Indonesia akan terus menggunakan AI sebagai tolak ukur dirinya. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka secara tidak langsung. Dalam menghadapi tantangan dunia, diperlukan kolaborasi yang signifikan antara ahli psikologi, pengembang teknologi, dan masyarakat untuk menciptakan dunia yang lebih sehat, mudah, dan efisien.