Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perjalanan Panjang Wendy Yap, Besarkan Sari Roti Sampai Jadi 'Raksasa' di Indonesia
29 November 2018 17:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari MoneySmart.id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap kamu datang berbelanja di Alfamart atau Indomaret dan mendekati rak roti, pasti ada satu brand roti yang amat menonjol di situ. Yap, apalagi kalau bukan Sari Roti. Memang, brand ini merajai rak-rak roti di dua minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
Kalau sedang bersantai di rumah pagi hari atau sore-sore, mungkin kamu bakal mendengar alunan musik dengan lirik lagu, “Sari Roti… Roti, Sari Roti.” Itulah jingle dari brand roti tersebut. Jinglenya singkat, padat, dan mengena. Langsung to the point menyebut nama brandnya.
Roti yang satu ini terbilang laku di pasaran. Konsumennya beragam, dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, baik pria maupun wanita. Rasanya relatif nikmat dan beragam jenisnya.
Baru-baru ini, Sari Roti sedang jadi sorotan. Pasalnya, produsen roti ini dijatuhi ancaman hukuman denda Rp 2,8 miliar!
Denda itu dijatuhkan dalam sidang Putusan Perkara Laporan Keterlambatan Pemberitahuan Dugaan Pelanggaran Pemberitahuan Pengambilalihan Saham PT Prima Top Boga oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. Nah PT Nippon ini ternyata adalah perusahaan pemegang merek Sari Roti yang tenar ini.
ADVERTISEMENT
Jadi kabarnya, PT Nippon telah mengakuisisi 100 persen saham PT Prima Top Boga senilai Rp 31,4 miliar. Oleh karena itu, PT Nippon dituding melakukan praktek monopoli.
Kita gak akan membahas lebih jauh kasus tersebut. Hari ini kita bakal membahas soal sejarah singkat roti yang sangat tenar ini. Pengin tahu bagaimana soal cerita berdiri dan larisnya roti ini di Indonesia? Yuk simak dalam ulasan berikut ini.
1. Sari Roti dipimpin oleh anak salah satu bos di Salim Group
Perusahaan roti raksasa ini dipimpin oleh putri seorang petinggi Salim Group yaitu Wendy Sui Cheng Yap (Instagram).
Siapa sangka, perusahaan roti raksasa ini dipimpin oleh putri seorang petinggi Salim Group yaitu Wendy Sui Cheng Yap. Ayah Wendy, Piet Yap, mendirikan Bogasari Flour Mills, sebuah perusahaan produsen tepung terigu terbesar di Indonesia yang berada di bawah naungan perusahaan konglomerasi yang didirikan Sudono Salim.
ADVERTISEMENT
Sebelum terjun ke dunia bisnis, Wendy adalah seorang mahasiswa di Universitas Melbourne jurusan Commerce. Dan sejak tahun 2014, dia menjabat sebagai CEO Nippon Indosari Corpindo.
PT Nippon itu sendiri didirikan tahun 1995 lewat penanaman modal asing. Di tahun 2003, PT Nippon Indosari Corporation berubah nama jadi PT Nippon Indosari Corpindo.
2. Wendy belum siap ketika diminta jalankan Sari Roti
Sari Roti (Instagram).
Usai baru lulus kuliah, Wendy memang gak punya banyak waktu untuk bersenang-senang. Boro-boro bisa dugem sama teman, dia sudah ditunjuk oleh sang ayah untuk meneruskan usaha.
Kendati Wendy berasal dari keluarga keturunan Tionghoa tradisional, ayahnya tetap memberikan wewenang bisnis kepada Wendy meskipun dia adalah anak perempuan. Dia yakin putrinya memang bisa memimpin perusahaan yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Asal kamu tahu, sebelum di PT Nippon, Wendy pernah memegang usaha properti ayahnya yang ada di Amerika Serikat. Wendy merupakan anak sulung dari empat bersaudara, tiga perempuan dan satu laki-laki. Akan tetapi, anak lelaki di keluarga Yap sudah meninggal dunia.
Sebelum menekuni usaha roti, ternyata Wendy juga sempat mengelola bisnis di bidang makanan yaitu Wendy’s Hamburger. Makanya, ketika terjun ke bisnis roti, Wendy punya perhitungan dan strategi yang cukup matang.
3. Sari Roti berusaha membuat roti dengan kualitas yang sama dengan roti Jepang
Membuat roti dengan kualitas yang sama dengan roti Jepang (Instagram).
Sebelum Sari Roti didirikan, Piet Yap mengajak Wendy berbincang mengenai rencana mereka membangun sebuah toko roti.
ADVERTISEMENT
Wendy sempat menolak gagasan sang ayah yang ingin membuka toko ritel yang menjual roti tersebut. Dia justru ingin menjual roti yang dikemas dengan rapi, dan memiliki standar serta kualitas yang serupa dengan roti-roti di Jepang.
“Kita ingin membuat roti yang harganya terjangkau, dan selalu tersedia setiap saat,” ujar Wendy dalam wawancaranya di South China Morning Post.
4. Generasi muda jadi faktor pendorong naiknya penjualan.
Penjualan naik karena generasi muda (Instagram).
Produksi pertama Sari Roti berlangsung pada tahun 1997. Meski pada saat itu Indonesia tengah dihadang oleh krisis finansial yang cukup serius, perusahaan ini tetap berjalan pada semestinya.
ADVERTISEMENT
Saat itu pasokan makanan di supermarket memang lagi gak konsisten. Orang-orang cenderung membeli makanan dalam jumlah banyak dan menyimpannya di rumah. Untungnya, Sari Roti punya kemasan yang cukup bagus, so roti itu bisa bertahan lima hari.
Dan walaupun masyarakat Indonesia memang makan nasi, tapi tetap saja roti itu digemari lantaran lebih praktis dan rasanya variatif.
Selain itu, Wendy dalam wawancara di Leaders Mags pernah bilang kalau 60 persen populasi warga Indonesia masih di bawah 35 tahun alias anak muda. Mereka gak khawatir soal surplus kalori dan sebagainya.
Fakta-fakta inilah yang akhirnya membuat penjualan Sari Roti melonjak.
ADVERTISEMENT
5. Sari Roti memiliki distribusi yang luas dan canggih
Distribusi luas dan canggih (Instagram).
Produk berkualitas tentu gak bakal berarti tanpa distribusi yang baik. Soal distribusi, Sari Roti mah jangan ditanya. Di mana-mana ada!
Wendy pernah menjelaskan bahwasannya ada dua sistem distribusi yang diberlakukan oleh perusahaan ini. Pertama adalah modern channel yaitu ke minimarket dan supermarket, dan yang kedua adalah toko-toko kecil.
Dengan kian bertambahnya jumlah minimarket dan toko-toko tersebut, otomatis produk Sari Roti makin tersebar. Dan makin kuat juga brand awareness produk tersebut, maka gak sedikit agen yang justru menawarkan diri untuk menjual roti ini.
ADVERTISEMENT
Demikianlah perjuangan Wendy membangun brand Sari Roti. Tidak mengherankan jika dia sempat masuk Forbes dan mendapat gelar Pebisnis Perempuan Paling Berpengaruh di Asia selama tiga kali berturut-turut.
Mulai memperdagangkan sahamnya di bursa pada tahun 2010, Sari Roti memperoleh beragam penghargaan kepuasan konsumen. Di samping itu, mereka juga sanggup memproduksi 4,2 juta roti di 10 pabriknya yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Hebat bukan?