Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konten Negatif Di Media Sosial? Dampak Kebebasan Pembuatan Konten!
18 Desember 2024 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Monica Agustriany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digitalisasi sekarang, berbagai konten diupload oleh para pengguna untuk mendapatkan followers, likes, views, sama comments. Ini menyebabkan adanya jutaan konten di berbagai platform media sosial. Dengan adanya banyak konten, para pengguna media sosial dapat menghibur diri saat jam kosong, jam istirahat, dll. Namun, dengan kenyamanan para pengguna dalam mengupload konten di media sosial, tentu ada yang terlalu nyaman dalam membagi konten yang tidak seharusnya dibagi.
ADVERTISEMENT
Konten Media Sosial
Di media sosial, banyak sekali konten-konten berbeda yang diupload pengguna, dari konten seni, musik, games, dll. Konten yang diupload bisa ceria, menyenangkan, menyeramkan, dan juga menyedihkan. Dengan peningkatan penggunaan media sosial, pembuatan konten menjadi penghasilan hidup banyak orang. Namun, bagaimana jika konten yang diupload tidak merupakan hal yang seharusnya diupload?
Bagi yang menggunakan media sosial, tentu berbagai macam konten telah ditonton dan dibaca. Dari konten seperti membantu hewan yang kesakitan ke konten seperti cerita drama pendek. Konten yang ditonton bervariasi dan disesuaikan aplikasi berdasarkan tipe konten yang sering ditonton. Konten yang diupload, diharapkan memiliki views dan likes yang banyak oleh para kreator dengan komentar atau tanggapan para penonton menjadi referensi untuk konten berikutnya.
ADVERTISEMENT
Konten Negatif
Beberapa orang akan melakukan hal-hal yang tidak pantas demi user engagement. Beberapa contoh hal tersebut adalah membuat konten menolong kucing yang tenggelam dalam karung, walaupun diri sendiri yang mengurung kucing tersebut. Contoh lain adalah membocorkan rahasia perusahaan tanpa izin demi mendapatkan views dan likes. Banyak hal yang melanggar norma dilakukan oleh beberapa konten kreator untuk dikenal dalam media sosial.
Tidak hanya konten kreator saja, orang-orang juga sering posting komentar yang seharusnya tidak diupload karena 'kebebasan dalam beropini' dalam media sosial. Komentar yang rasis, menyinggung agama, dll diupload karena dianggap tidak ada konsekuensi di belakang layar. Ini menyebabkan banyaknya cyberbullying, online sexual harassment, dan hoax di internet.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut merupakan salah satu isu yang dihadapi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Isu ini merupakan salah satu hal yang menghambat pembangunan Indonesia dan juga menjatuhkan keadaan mental seseorang. Sebagai pengguna media sosial, kita harus bertanggung jawab atas semua aktivitas online kita dan bermedia sosial dengan beretika. Setiap aksi ada konsekuensi, pikirlah sebelum beraksi.