Konten dari Pengguna

Menulis dan Memasak, Peluang Asyik pada Masa Pandemi

Mugniar
Seorang ibu yang tinggal di Makassar dan menemukkan passion-nya dalam dunia menulis sebagai blogger dan digital creator. Awalnya tergerak menulis sebagai catatan harian tahun 2001, mulai ngeblog 2006, lalu jatuh cinta hingga sekarang dan nanti.
20 Juni 2020 20:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mugniar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menulis dan Memasak, Peluang Asyik pada Masa Pandemi – Tak semua orang bisa work from home atau bekerja dari rumah pada masa pandemi ini. Sebagian orang memang kehilangan pekerjaannya dan tak sedikit yang masih tercatat sebagai pekerja tetapi tak menerima gaji atau honor sepeser pun.
ADVERTISEMENT
Maka banyak orang harus memutar otak untuk mencari bidang ekonomi kreatif agar dapur masih bisa tetap mengepulkan asap. Bagi Anda yang belum menemukan cara yang pas, bolehlah menjajal kegiatan menulis dan memasak sebagai alternatif asyik pada masa pandemi. Mana tahu bisa membuka pintu rezeki.
Salah seorang guru, tenaga honorer pada sebuah sekolah negeri praktis tidak mendapatkan pemasukan selama anak-anak belajar di rumah. Sebelum pandemi, honornya diperoleh dari orang tua anak berkebutuhan khusus yang didampinginya namun selama pandemi, orang tua siswa tak sanggup membayar untuk pekerjaan yang tak dilakukannya.
Memasak menjadi alternatif sumber pemasukan
Bersyukur, sang guru menemukan cara menjemput rezeki, yaitu dengan memproduksi makanan gorengan yang bisa dijadikan camilan ataupun dimakan sebagai lauk. Banyak juga konsumennya, diperoleh dari mulut ke mulut, lebih tepatnya dari satu akun ke satu akun dalam aplikasi chatting Whatsapp.
ADVERTISEMENT
Andai mengandalkan media sosial, barangkali bisa jauh lebih besar lagi pendapatannya. Sudah banyak yang membuktikannya. Mengolah resep masakan dengan cita rasa yang unik sehingga memiliki daya jual tinggi, dengan promosi yang baik di media sosial akan mendatangkan banyak pembeli.
Talkshow yang digelar Zaskia Adya Mecca pada tanggal 19 Juni lalu secara live di akun Instagramnya membagikan kisah sukses Zaskia dalam memaksimalkan Instagram dan Facebook selama masa pandemi. Selain Zaskia ada Pieter Lydian – Country Director untuk Facebook Company di Indonesia.
Zaskia menegaskan, bukan hanya karena dia artis makanya bisa menceritakan pencapaian yang menakjubkan dalam masa pandemi ini pada bisnis-bisnis yang dimilikinya. Zaskia juga menceritakan kisah orang lain yang juga mendulang sukses setelah memanfaatkan akun Instagramnya semaksimal mungkin.
ADVERTISEMENT
Zaskia memotivasi para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) agar mampu memanfaatkan media sosial mereka dalam menjalankan bisnis, terutama ibu-ibu. “Tak ada alasan tak bisa,” ujarnya. Tak perlu pula menghabiskan modal besar. Bisa dari dalam rumah. Buat kalian yang penasaran dengan hasil bincang-bincangnya bisa kepoin di akun Instagram Zaskia Adya Mecca, masih ada tuh di feed-nya talkshow yang dimaksud.
Zaskia juga mengatakan bahwa dengan menjadi blogger pun menjadi salah satu cara yang bisa dijalankan. Yes, mengapa tidak. Kalau sudah menemukan cara kreatif menulis, bagaikan membuat resep masakan, lho!
Kalau Anda senantiasa berkreasi dengan resep masakan bahkan sampai menciptakan resep masakan sendiri berdasarkan cara ATM: amati, tiru, modifikasi maka menulis pun mirip-mirip seperti itu. Dalam berkreasi dengan konten berupa tulisan. Cara ATM ini bisa diterapkan.
ADVERTISEMENT
Sering-sering membaca tulisan orang lain, carilah cara untuk menuliskannya dari sudut pandang pribadi. Satu topik yang sama, pastilah berbeda hasilnya jika dituliskan oleh dua orang berbeda karena memiliki latar belakang berbeda, perspektif berbeda, referensi, dan preferensi berbeda pula.
Kalau cara meriset data dan fakta dalam dan rajin membaca buku, tulisan yang dihasilkan bisa lebih berbobot. Coba juga untuk senantiasa menantang diri sendiri kalau terasa stuck. Misalnya mencoba menantang diri sendiri apakah bisa menulis satu tulisan dalam sehari. Kalau sudah bisa, naikkan hingga jadi dua tulisan. Jika sudah bisa, naikkan lagi.
Terakhir, ingat untuk senantiasa konsisten. Konsistensi diperlukan dalam menulis jika ingin menghasilkan karya yang bagus atau jika ingin membuka pintu rezeki. Demikian pula dalam dunia masak-memasak, tentunya konsistensi diperlukan agar tercipta quality control yang telaten sehingga konsumen puas dan percaya pada profesionalisme yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT