Konten dari Pengguna

Sistem Pelik, Pendidikan Sulit

Muhamad Rafli
Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Pembangunan Jaya
21 Desember 2022 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Rafli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto siswa siswi yang sedang mengikuti upacara ( Foto diambil dari file pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto siswa siswi yang sedang mengikuti upacara ( Foto diambil dari file pribadi)
ADVERTISEMENT
Mengapa dengan sumber daya manusia yang besar pendidikan Indonesia masih berada diurutan bawah?
ADVERTISEMENT
Hallo sobat pendidikan......Dilansir dari World Population Review 2022. Taukah kamu jika kualitas pendidikan Indonesia berada di posisi ke-130 dari 199 negara yang diuji. Sungguh disayangkan negara sebesar Indonesia yang memiliki pelajar yang banyak berada di posisi yang memprihatinkan.
Padahal pendidikan adalah hal yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Pendidikan menjadi bekal bagi bangsa untuk terus maju dan berinovasi. Dengan banyaknya sumber daya manusia di Indonesia, seharusnya pendidikan di Indonesia bisa lebih maju dan berkualitas. Namun, seperti yang kita ketahui dan kita rasakan, Indonesia masih belum mampu memiliki pendidikan yang berkualitas. Indonesia belum bisa menyaingi negara Finlandia sebagai negara dengan pendidkan terbaik di dunia. Lantas apa penyebab pendidikan Indonesia memprihatinkan? Apakah karena sistem? Apakah karena kurangnya perhatian dari pemerintah?
ADVERTISEMENT

Penyebab kurangnya kualitas pendidikan Indonesia

Kurikulum Bingung

Kenapa disebut kurikulum bingung? karena kurikulum pembelajaran Indonesia selalu berganti-ganti hampir di setiap tahun. Ini membuat guru, tenaga pendidikan dan siswa kesulitan beradaptasi dengan kurikulum yang selalu berubah-ubah. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab proses pengembangan dalam belajar berjalan kurang optimal.
serta penerapan kurikulum yang telah diberikan.
Yuval Noah Harari pada bukunya, 21 Lessons for the 21st Century (2018) mengatakan, bahwa sekolah masa depan harus mengadopsi 4-C yaitu, critical thinking, communication, collaboration, and creativity. Tentu ini harus menjadi pertimbangan yang serius oleh kemendikbudristek dalam membuat peta kurikulum pembelajaran pada pendidikan indonesia.

Kualitas Guru

Indonesia harus belajar pada negara Finlandia. Negara yang menjadi kualitas pendidikan nomer 1 didunia. Salah satu kunci sukses Finlandia dalam membangun kualitas pendidikan dengan menerapkan sistem setiap perekrutan guru wajib memiliki pendidikan pasca sarjana atau setingkat master, yang artinya guru-guru paham akan penelitian, sudah menulis skripsi dan tesis, dan mempunyai cara berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
Dalam perekrutan tenaga pendidik maupun guru harus sangat selektif dan ketat untuk dapat menemukan yang terbaik serta kredibilitas yang tinggi dan mumpuni bagi para siswa. kemudian, melakukan pengawasan terhadap tenaga pendidik dan guru agar tetap berjalan sesuai dengan tugas,pokok dan fungsi. Tidak hanya itu, pemerintah dalam hal ini kemendikbudristek, juga harus membuat pelatihan - pelatihan khusus untuk tenaga pendidik dan guru untuk meningkatkan kualitas dirinya yang akan ditransfer maupun diterapkan kepada siswanya.

Infrastruktur Pendidikan

Ruang kelas yang nyaman, Gedung sekolah yang memadai, Fasilitas yang lengkap. Semua itu yang selalu diharapkan oleh para siswa. Dengan adanya itu semua, Siswa bisa belajar secara optimal dan efektif. Infrastruktur yang lengkap akan menciptakan pendidikan yang berkualitas, karena sangat mempengaruhi pola belajar siswa dan guru.
ADVERTISEMENT
Dengan infrastruktur yang memadai dapat menunjang kemampuan siswa pada bidangnya masing-masing. Selain itu juga, membuat siswa menjadi lebih semangat dalam belajar.

Jam Sekolah

Jam sekolah di Indonesia sangat panjang, dari pagi sampai sore membuat para siswa kelelahan. Para siswa tidak bisa belajar hal lain dan tidak memiliki waktu main. Hal ini juga membuat para siswa sulit menyerap pembelajaran karena sudah kelelahan.
Kalo kita berkaca pada negara finlandia, Siswa SD di Finlandia di sekolah hanya selama 4-5 jam per hari. Siswa SMP dan SMA mengggunaakan sistem di perkuliahan. Mereka datang pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Dengan pendeknya jam belajar mereka lebih produktif. Di awal semester mereka diminta untuk membuat target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Ketika sudah di kelas, mereka bukan hanya sekedar tahu, namun juga siap dan sangat antusias untuk memperlihatkan proyeknya.
ADVERTISEMENT
Bahwa sudah seharusnya sistem pendidikan dalam belajar di indonesia harus berubah serta berevolusi sesuai dengan kebutuhan atas dasar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menciptakan penerus - penerus bangsa yang bukan hanya cerdas dan punya akhlak yang baik. Segala permasalahan yang ada pada sistem pendidikan harus diselesaikan segera, untuk kemajuan bangsa. Seperti yang diucapkan oleh bapak pendidikan indonesia Ki Hajar Dewantara yaitu,
“Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”