Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kelestarian Owa Jawa serta Kestabilan Pakan di kawasan TNUK
10 November 2024 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari muhamad raihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Owa Jawa (Hylobates moloch) merupakan satwa primata endemik Indonesia. Pulau Jawa merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang memiliki keberadaan habitat populasi Owa Jawa. Menurut data IUCN-World Concervation 2014, Owa Jawa termasuk kedalam satwa yang kepunahannya terancam (endangered).
Owa jawa merupakan sejenis primata dari anggota suku hylobatidae, dengan populasi yang bisa dikira-kira tersisa antara 1000 - 2500 ekor saja. Dan termasuk spesies owa yang paling langka didunia. Di Indonesia, owa jawa telah dilindungi oleh Undang-undang perlindungan binatang liar (Dierebescherming-ordinnatie) semenjak rahun 1931
ADVERTISEMENT
Monyet-monyet ini hidup dalam kelompok kecil, seperti keluarga inti, yang terdiri dari pasangan jantan-betina dan satu atau dua keturunan yang belum dewasa. Owa jawa adalah pasangan monogami yang setia. Rata-rata owa betina melahirkan setiap tiga tahun sekali, dengan masa kehamilan tujuh bulan.
Anak-anaknya disusui hingga berusia 18 bulan dan tetap bersama keluarganya hingga mencapai usia dewasa, yaitu sekitar usia 8 tahun. Owa-owa muda tersebut kemudian berpencar dan mencari pasangannya sendiri.
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan 1 diantara Taman Nasional tertua yang ada di Indonesia dan menjadi salah satu habitat dari Owa jawa. Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah III sumur yang didalamnya mencakup 6 resort merupakan satu kesatuan dari kawasan Gunung honje yang menjadi habitat asli Owa jawa yang Ada di Taman Nasional Ujung Kulon.
ADVERTISEMENT
Memiliki kantor pusat yang berada di 8HJQ+5GX, Kertajaya, Kec. Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten
Hampir disetiap resort yang ada di kawasan gunung honje ini merupakan titik awal dari habitat owa jawa, namun tetap saja owa jawa tidak akan mudah ditemui apabila masih banyak kehidupan manusia yang tidak biasa mereka rasakan. Contoh faktor terbesar perjumpaan dengan owa jawa adalah keanekaragaman pakan owa yang tersedia di gunung honje sehingga para owa jawa tidak merasakan kelaparan, selain itu air yang cukup dari gunung honje pun menjadi salah satu penunjang kehidupan para owa yang ada di gunung honje
Dari banyaknya pakan yang tersedia di gunung honje terlebih yang ada di resort taman jaya kami mendapatkan bahwa ada 3 terbanyak yaitu: Kondang, Kendongdong, dan Dahu selain itu masih banyak yang tersebar didataran gunung honje ini, menurut pak agus sebagai salah satu ranger yang ada di resort taman jaya keberadaan owa jawa yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon tidak akan punah selagi keberadaan pakan yang selalu terjaga dan terpantau dari pihak balai.
Selain itu owa jawa yang terdapat di gunung honje pun masih bisa dibilang sebagai satwa liar yang masih alami, mereka sangat susah dijumpai apabila terdapat kebisingan maupun pergerakan lain dari manusia. Owa jawa juga memiliki habitat tertinggi dari primata-primata lain seperti macaca ,atau lutung. Maka dari itu apabila kita ingin melakukan pengamatan terhadap owa jawa banyak hal yang harus kita perhatikan, mulai dari pakaian, bau tubuh, alat alat yang memadai untuk mengamati dari jauh . kedepanya harapan dari pihak balai serta para petugas untuk tetap melestarikan dan banyak pengamat yang melakukan pengamatan terhadap owa jawa agar kedepannya kita semua memiliki data konkrit tentang jumlah owa jawa yang ada di taman nasional ujung kulon.
ADVERTISEMENT