Konten dari Pengguna

"Diplomasi dan Kerjasama Regional: Solusi Damai untuk Konflik Laut China Selatan

Muhammad Nasrullah Maruf
Pengajar di Pondok Pesantren Modern Daar El Istiqomah, Direktur Amal Usaha
7 Mei 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Nasrullah Maruf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kedaulatan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam hubungan internasional. Khususnya, dalam konteks Laut China Selatan, isu kedaulatan menjadi sangat kompleks dan sensitif. Wilayah ini menjadi pusat perhatian global karena mengandung banyak sumber daya alam, melintasi rute perdagangan internasional yang penting, dan memiliki signifikansinya strategis bagi keamanan dan stabilitas regional. Oleh karena itu, Indonesia, sebagai salah satu negara yang berbatasan dengan Laut China Selatan, memiliki kepentingan strategis untuk memastikan bahwa kedaulatan wilayah ini terjaga dan konflik dapat diselesaikan dengan damai.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa isu kedaulatan di Laut China Selatan melibatkan beberapa negara, termasuk Tiongkok (Cina)
foto: Wikipedia
Salah satu solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik di Laut China Selatan adalah melalui pendekatan dialog multilateral yang berkelanjutan dan berbasis pada hukum internasional. Negara-negara yang terlibat, termasuk Indonesia, harus terus mendorong untuk memperkuat kerjasama dalam mengimplementasikan UNCLOS dan menghormati hak-hak kedaulatan negara-negara pesisir sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam konvensi tersebut
Selain itu, upaya diplomatik yang intensif perlu terus dilakukan, baik melalui forum-forum regional seperti ASEAN maupun dialog bilateral antara negara-negara yang bersengketa. Indonesia, sebagai anggota ASEAN yang memiliki hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan negara-negara besar di luar kawasan, dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi dialog dan memperkuat kerjasama untuk meredam ketegangan di Laut China Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, Indonesia juga dapat mengadvokasi pembentukan mekanisme regional yang lebih efektif untuk penyelesaian sengketa di Laut China Selatan, seperti forum khusus atau mekanisme mediasi yang melibatkan semua pihak yang terlibat.
Seperti mekanisme mediasi ASEAN, ASEAN dapat membentuk mekanisme mediasi khusus untuk menangani konflik di Laut China Selatan, mirip dengan mekanisme yang digunakan dalam menangani isu-isu konflik di wilayah ASEAN lainnya. Selain itu pertemuan bilateral atau Multilateral Tingkat Tinggi, Negara-negara yang terlibat dapat mengadakan pertemuan bilateral atau multilateral tingkat tinggi untuk membahas secara langsung isu-isu yang memicu konflik di Laut China Selatan. Pertemuan semacam ini dapat membantu menciptakan saluran komunikasi yang lebih efektif dan membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, serta mengubahnya menjadi wilayah yang aman dan damai bagi seluruh negara di kawasan tersebut.
Adapun solusi yang paling radikal untuk menyelesaikan konflik di Laut China Selatan adalah dengan mengusulkan pemecahan masalah secara sepihak atau unilateral. Misalnya, negara yang bersengketa dapat mengambil tindakan militer untuk menegakkan klaim mereka atas wilayah tersebut tanpa melalui proses negosiasi atau persetujuan bersama dengan negara-negara lain yang terlibat, sebagaimana yang biasa kita lihat dalam kasus antara Tiongkok dan Filipina akhir ini.
Namun, pendekatan ini sangat berisiko dan dapat memicu eskalasi konflik yang lebih besar di kawasan tersebut. Tindakan semacam ini juga melanggar prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk UNCLOS, yang mengatur hak-hak kedaulatan negara-negara pesisir atas perairan teritorial mereka.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, solusi ini tidak dianjurkan dalam menangani konflik di Laut China Selatan. Sebaliknya, pendekatan yang lebih bijaksana adalah melalui dialog, diplomasi, dan kerjasama regional yang bertujuan untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.