Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
El Salvador Mulai Pembangunan Energi Terbarukan untuk Mining Bitcoin
14 November 2023 8:12 WIB
Tulisan dari Muhammad Akbar Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penambangan bitcoin yang memakan banyak jumlah listrik dalam prosesnya banyak mendapatkan protes dari para aktivis lingkungan salah satunya adalah Greenpeace. Karena penambangan bitcoin yang menggunakan komputer bertenaga tinggi yang terkoneksi ke koneksi global menimbulkan kekhawatiran yang akan berdampak pada perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Aktivitas dari penambangan bitcoin sendiri ini cukup meninggalkan jejak karbon yang tinggi. Sulit untuk menjelaskan secara pasti berapa banyak karbon yang dilepaskan ke atmosfer efek dari penambangan bitcoin, yang pasti polusinya tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Sejumlah para penambang bitcoin juga mulai mengganti energi fosil menjadi ke energi yang ramah lingkungan atau terbarukan.
Energi yang digunakan dalam penambangan bitcoin El Salvador
El Salvador merupakan negara yang pertama kali menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Negara El Salvador cukup banyak memiliki gunung api yang dapat digunakan sebagai energi.
Sudah tidak asing lagi jika energi panas bumi menjadi salah satu sumber energi pembangkit listrik andalan bagi El Salvador. Sekitar seperempat dari energi listrik yang digunakan El Salvador didapatkan dari pembangki listrik tenaga panas bumi.
ADVERTISEMENT
Terdapatnya sumber energi panas bumi yang melimpah membuat El Salvador menggunakannya untuk aktivitas dalam penambangan bitcoin, sambil memberikan citra bahwa penambangan bitcoin dapat menggunakan energi yang ramah lingkungan.
Kerja sama yang dilakukan antara pihak pemerintah dan swasta yaitu, Luxor Technology dalam pembangunan ladang penambangan bitcoin terbesar di dunia melalui lava pool di El Salvador akan menghabiskan dana sekitar USD 1 Miliar. Kerja sama ini menjadi grup bernama Volcano Energy, proyek ini akan dilakukan dengan dana awal USD 250 Juta.
Volcano Energy menjelaskan bahwa dana itu akan digunakan untuk pembangunan taman energi terbarukan berkapasitas total sebesar 241 megawatt (MW) yang akan dibangun di kota barat laut Metapan. Terdiri dari 169 MW dari energi surya fotovoltaik dan 72 MW dari tenaga angin, yang nantinya akan memberi energi untuk penambangan bitcoin.
ADVERTISEMENT
Proyek ini sebagai bentuk usaha pembangunan berkelanjutan yang dilakukan El Salvador dan untuk mengamankan keuntungan sebagai pelopor pertama sebagai negara yang mengadopsi bitcoin.
Hal ini sebagai bukti dari janji yang pernah dikatakan Presiden El Salvador Nayib Bukele bahwa El Salvador akan menggunakan energi dengan 100% dari energi terbarukan, 100% bersih dan 0 emisi untuk penambangan bitcoin.
Penggunaan energi terbarukan yang diterapkan oleh El Salvador dalam menambang bitcoin sesuai dengan teori yang terdapat di Hubungan Internasional yang membahas tentang isu lingkungan, yaitu Green Theory.
Green Theory atau Teori Hijau adalah cabang teori di Hubungan Internasional yang menekankan pada diantaranya adalah Environmental Justice, Sustainable Development, Environmental rights, dan Ecological Security.
Green Theory juga memfokuskan pentingnya keberlanjutan dalam pemakaian sumber daya alam. Keberlanjutan tentang ide bahwa kita mesti memastikan bahwa sumber daya yang digunakan saat ini tidak akan merugikan generasi ke depannya. Ini meliputi prinsip-prinsip yaitu, daur ulang, penggunaan energi terbarukan, dan mengurangi emisi karbon. Sebagai bentuk contoh nyata dari ini seperti perubahan dari penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan menjadi energi terbarukan yaitu, panas bumi, angin, dan air.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan dari apa yang sudah dibahas diatas, dapat kita simpulkan bahwa penggunaan energi terbarukan El Salvador dalam penambangan bitcoin sebagai salah satu bentuk dalam mengatasi perubahan iklim global dan sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Green theory di Hubungan Internasional.