Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Benarkah Sebelum Tidur 90% Otak Kita Membayangkan Hal-hal yang Ingin Terjadi?
2 Desember 2024 14:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari MUHAMMAD DUSTIEN AGASTYAN ROSSI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu merasakan saat menjelang tidur, pikiranmu mulai melayang-layang ke berbagai hal yang ingin kamu capai? Mungkin kamu membayangkan liburan seru, mendapatkan hadiah ulang tahun, atau bahkan menjadi pahlawan super Nah, ternyata ada alasan menarik di balik semua itu. Mari kita eksplorasi bagaimana otak kita bekerja sebelum kita terlelap!
ADVERTISEMENT
Otak yang Santai: Saatnya Berkhayal
Ketika malam tiba dan kita bersiap untuk tidur, otak kita memasuki fase relaksasi. Di sinilah keajaiban terjadi Dalam keadaan santai ini, otak kita seperti mesin imajinasi yang siap beraksi. Kita mulai membayangkan berbagai skenario menarik yang mungkin ingin kita capai atau alami.
Kenapa Kita Berkhayal?
1. Kreativitas Meluap: Saat otak kita rileks, kreativitas pun muncul Banyak orang yang menemukan ide-ide brilian saat menjelang tidur. Ini karena otak kita bisa menghubungkan berbagai ide dengan cara yang baru dan unik. Jadi, jika kamu punya proyek seni atau tugas sekolah, coba deh pikirkan sebelum tidur!
Contohnya, kamu sedang mencari inspirasi untuk lukisan kamu. Saat malam hari, pikiranmu mulai melayang-layang ke berbagai tema dan warna-warna cerah. Otakmu sedang berusaha menghubungkan ide-ide yang sudah ada dengan elemen-elemen baru yang bisa membuat lukisanmu semakin indah. Dan, karena otakmu relaks, kamu punya kesempatan besar untuk menemukan kombinasi yang sempurna! "Bayangkan saja Kamu sedang berada di pantai yang luas dengan matahari tenggelam di belakang Anda. Air laut biru tua bersinar cahaya emerald green yang unik. Di sana, ada seekor burung elang yang terbang rendah di permukaan air, meninggalkan jejak gelembung udara yang elegan." Ide-ide seperti itu biasanya datang saat kita sedang santai dan tidak terburu-buru. Oleh karena itu, jangan ragu untuk membiarkan pikiranmu melayang-layang sebelum tidur – mungkin kamu akan menemukan inspirasi besar!
ADVERTISEMENT
2. Mengolah Memori: Selain berkhayal, otak juga menggunakan waktu ini untuk mengolah memori. Ketika kamu membayangkan sesuatu, otakmu sedang berusaha mengingat pengalaman-pengalaman sebelumnya dan mengaitkannya dengan apa yang ingin kamu capai. Ini membantu kita memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.
Contoh lagi, kamu sedang belajar materi pelajaran baru tapi masih belum paham sepenuhnya. Saat menjelang tidur, kamu membayangkan contoh-contoh praktis dari konsep yang diajarkan guru Anda. Otakmu sedang merekonstruksi detail-detail penting agar kamu bisa mengerti lebih baik esok harinya. “Bayangkan saja Kamu sedang berdiri di atas podium kuliah dan berbicara tentang teori gravitasi Newton. Orang-orang di auditorium mendengarkan Anda dengan teliti dan tertawa senyum manis.” Dengan cara ini, otakmu sedang mengintegrasikan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya, sehingga membuat pemahamanmu lebih komprehensif.
ADVERTISEMENT
3. Menyiapkan Diri untuk Hari Esok: Dengan membayangkan hal-hal positif sebelum tidur, kita memberi diri kita semangat untuk menghadapi hari berikutnya. Misalnya, jika kamu membayangkan sukses dalam ujian atau bermain dengan teman-teman, itu bisa membuatmu merasa lebih percaya diri saat bangun.
“Bayangkan saja Kamu telah berhasil menyelesaikan tes akademik dengan hasil yang luar biasa Guru-guru Anda tersenyum bangga padamu dan teman-temanmu memberimu tepuk tangan hangat. ”Semacam itu membuat mentalmu siap untuk menghadapi tantangan esok harinya dengan keyakinan yang lebih tinggi.
Tapi Hati-Hati!
Walaupun berkhayal itu menyenangkan, ada kalanya terlalu banyak berkhayal bisa jadi masalah. Jika kamu terlalu terjebak dalam dunia khayalan hingga mengganggu waktu tidurmu atau membuatmu malas melakukan aktivitas sehari-hari, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu perlu sedikit menyeimbangkan antara mimpi dan kenyataan.
ADVERTISEMENT
Contohnya:
Maladaptative Daydreaming : Ini adalah kondisi di mana orang-orang terjebak dalam khayalan yang begitu kuat sampai mengganggu hidup sehari-harinya. Mereka mungkin terlihat pasif atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena begitu fokus pada khayalan mereka sendiri.
Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu masih cukup waktu untuk tidur nyenyak dan bangun pagi hari dengan segala rutinitas harianmu. Ingatlah bahwa mimpi indah harus selalu menyatu dengan kenyataan agar hidupmu tetap harmonis.
Jadi, saat kamu bersiap untuk tidur dan pikiranmu mulai melayang-layang ke berbagai hal seru, ingatlah bahwa itu adalah cara otakmu berfungsi dengan baik Berkhayal adalah bagian alami dari proses berpikir kita yang membantu meningkatkan kreativitas dan memori. Namun, jangan lupa untuk tetap menikmati dunia nyata dan bersenang-senang dengan teman-teman!
ADVERTISEMENT
Ingatlah bahwa setiap mimpi indah bisa menjadi kenyataan jika kamu cukup sabar dan tekun dalam mencapainya! Dan ya, siapa tahu? Besok pagi, kamu bangun dengan inspirasi besar yang siap untuk diwujudkan. Ingatlah untuk selalu menikmati mimpi indah tapi jangan lupakan realita hidupmu juga.