Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Setiap Manusia Berhak Merasa Lelah, Berhak Merasakan Sedih
7 Juli 2023 10:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Fauzan Ilham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehidupan manusia tidak selalu berjalan mulus. Ada saat-saat di mana kita merasa lelah, kehilangan semangat, atau merasakan sedih yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Namun, terkadang kehidupan sosial mengharapkan kita untuk selalu tampil bahagia, tersenyum, dan menyembunyikan perasaan negatif kita. Penting untuk diingat bahwa setiap manusia berhak untuk merasakan kelelahan, sedih, dan melalui proses penyembuhan yang memerlukan waktu.
Merasa lelah adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Dalam dunia yang penuh dengan tekanan dan tuntutan, baik itu dalam pekerjaan, hubungan, atau tanggung jawab sehari-hari, terkadang kita merasa terbebani.
Merasa lelah adalah cara tubuh dan pikiran kita memberi tahu kita bahwa kita perlu istirahat dan merawat diri sendiri. Sangat penting untuk memberikan waktu dan ruang bagi diri kita sendiri untuk mengisi ulang energi, baik melalui tidur yang cukup, beristirahat, atau melakukan aktivitas yang kita sukai.
ADVERTISEMENT
Jangan merasa bersalah atau malu ketika merasa lelah . Sebab, itu adalah sinyal yang penting bahwa kita adalah manusia yang memiliki keterbatasan.
Sama halnya dengan kesedihan, seringkali kita terjebak dalam harapan bahwa hidup harus selalu bahagia dan penuh dengan kegembiraan. Perasaan sedih adalah respons alami terhadap kehilangan, kekecewaan, atau pengalaman yang sulit dalam hidup.
Setiap manusia berhak untuk merasakan sedih tanpa harus dipaksa untuk tersenyum. Lebih penting lagi, kita harus memberikan izin pada diri kita sendiri untuk merasakan emosi yang kita alami.
Mengabaikan atau menekan perasaan sedih hanya akan memperpanjang proses penyembuhan dan bahkan bisa berdampak negatif pada kesejahteraan kita secara keseluruhan. Penting untuk mengizinkan diri kita sendiri untuk bersedih, mencari dukungan dari orang-orang terdekat, dan mengambil waktu yang diperlukan untuk pulih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tidak ada luka yang abadi. Meskipun terkadang proses penyembuhan bisa terasa lambat dan sulit, segala luka akan sembuh pada waktunya. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda dalam mengatasi kesedihan, kehilangan, atau trauma yang mereka alami.
Penting untuk memberi diri kita sendiri kesempatan untuk melalui proses penyembuhan dengan baik, tanpa terburu-buru atau merasa terbebani oleh harapan orang lain. Menghormati waktu penyembuhan kita sendiri akan membantu kita pulih dengan lebih baik, menguatkan diri kita sendiri, dan akhirnya mencapai kesembuhan yang sebenarnya.
Dalam hidup ini, kita akan mengalami berbagai macam emosi, baik itu kelelahan, kesedihan, kegembiraan, atau kebahagiaan. Penting bagi kita untuk mengakui dan menghargai perasaan-perasaan ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman manusia. Tidak perlu menyembunyikan atau menekan emosi yang kita rasakan, karena hal itu hanya akan menambah beban dan memperlambat proses penyembuhan.
ADVERTISEMENT
Jadi, ingatlah bahwa setiap manusia berhak untuk merasa lelah, berhak untuk merasakan sedih tanpa harus dipaksa senyum. Menghargai dan mengizinkan diri kita sendiri untuk mengalami berbagai emosi ini adalah langkah penting dalam merawat diri kita sendiri dan mencapai kesembuhan yang sejati.
Ingatlah juga bahwa segala luka akan sembuh pada waktunya. Proses penyembuhan membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi dengan dukungan yang tepat dan komitmen untuk menjaga kesejahteraan kita sendiri, kita akan mampu pulih dan melanjutkan perjalanan hidup dengan lebih kuat dan lebih bijaksana.