Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Integrasi dan Transparansi Belanja Pemerintah demi Tingkatkan Kepercayaan Publik
11 September 2023 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Iqbal Mutaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Transparansi telah menjadi bagian integral dari pengelolaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Selain menjadi prinsip dalam pengelolaan keuangan negara, transparansi dan keterbukaan informasi juga merupakan hak yang melekat bagi warga negara.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan dengan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, keterbukaan informasi publik adalah hak asasi manusia yang menjadi ciri negara demokratis. Selain itu, keterbukaan informasi publik juga merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengawasi penyelenggaraan negara.
Dari sisi penganggaran, pemerintah telah menunjukkan transparansi yang memadai dalam memberikan informasi terkait pendapatan dan rencana belanjanya. Selain itu, rencana belanja setiap satuan kerja yang melibatkan pelaku usaha juga telah dibuka untuk umum melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP).
Dalam publikasi BKF , masyarakat dapat mengetahui rincian pendapatan dan belanja pemerintah pusat dari tahun ke tahun secara makro. Data lengkap terkait pengeluaran negara seperti belanja pegawai, barang, modal, bantuan sosial, subsidi, dan bunga utang sudah tersaji lengkap datanya.
ADVERTISEMENT
Sementara melalui SiRUP , publik dapat memantau rencana belanja barang dan jasa pemerintah, lengkap dengan informasi nilai pagu, dan jadwal pemilihan penyedianya.
Transparansi dan keterbukaan informasi anggaran oleh pemerintah telah dievaluasi oleh lembaga pemeringkat internasional. Menurut hasil survei oleh International Budget Partnership, transparansi anggaran Indonesia terus membaik dari tahun ke tahun dan mendapat kriteria cukup transparan dengan skor 70 dari 100 pada tahun 2021.
Meskipun transparansi anggaran telah mencapai skor yang baik, Indonesia masih memiliki nilai kurang dalam hal sisi partisipasi publik dan pengawasan anggaran. Dalam hal partisipasi publik, Indonesia hanya mendapat skor 24 dari 100, sementara dari sisi pengawasan pelaksanaan anggaran, Indonesia mendapat skor 61.
Pengawasan anggaran memiliki hubungan yang erat dengan pelaksanaan belanja negara, termasuk belanja barang dan jasa. Meskipun pada tahap perencanaan pengadaan pemerintah telah cukup transparan melalui SiRUP, namun pada tahap pemilihan penyedia, informasi mengenai pelaku usaha yang menjadi vendor dan detail kontraknya masih terpisah-pisah.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, melalui SiRUP masyarakat dapat dengan mudah dapat mengetahui 10 paket belanja konstruksi terbesar pemerintah tahun 2022. Namun, untuk mengetahui kontraktor mana yang terlibat dan nilai kontraknya, masyarakat perlu mencari lebih lanjut secara terpisah di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) masing-masing instansi pemerintah.
Baiknya tingkat transparansi rencana pengadaan dan kurang integratifnya informasi pelaksanaan belanja tercermin pada tingkat transparansi pengadaan Indonesia yang dinilai oleh The Institute for Development of Freedom Information (IDFI).
Menurut penilaian IDFI, tingkat transparansi pre-tender pada pengadaan pemerintah Indonesia menunjukkan hasil yang baik dengan angka 77,78 persen. Namun, pada tahap tender dan pasca tender, tingkat transparansinya menurun menjadi 52,88 persen dan 23,08 persen.
Berkaca dari hasil penilaian International Budget Partnership dan IDFI, pemerintah perlu meningkatkan level integrasi serta transparansi atas informasi rencana dan eksekusi belanja pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dengan integrasi data, informasi mengenai perencanaan dan eksekusi belanja akan terhubung dengan baik. Informasi belanja pemerintah yang integratif dan transparan akan mempermudah masyarakat dalam memantau pengelolaan pajak yang telah mereka setorkan ke pemerintah.
Selain itu, integrasi dan transparansi belanja juga akan meningkatkan kepercayaan pembayar pajak terhadap penggunaan dana publik. Dengan adanya akses yang lebih mudah terhadap informasi belanja pemerintah yang terintegrasi dan transparan, masyarakat dapat melihat secara langsung bagaimana dana pajak mereka digunakan oleh pemerintah.
Hal ini akan memberikan kepastian bahwa dana publik digunakan dengan efisien dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga meningkatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pemerintah.