Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Budaya dan Kebudayaan, Apa Bedanya?
2 Oktober 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad izza Anil mu'ir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meskipun sering digunakan secara bergantian, istilah "budaya" dan "kebudayaan" memiliki nuansa yang berbeda dalam konteks tertentu. Budaya biasanya merujuk pada sekumpulan cara hidup, nilai, norma, dan praktik yang dianut oleh sekelompok orang dalam masyarakat, mencakup aspek-aspek seperti seni, musik, bahasa, dan adat istiadat. Contohnya, budaya dapat mencakup tradisi merayakan hari raya, seni pertunjukan, atau cara berpakaian. Sementara itu, kebudayaan lebih sering merujuk kepada keseluruhan sistem nilai, norma, dan simbol yang membentuk suatu masyarakat atau kelompok.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan berkaitan dengan aspek-aspek yang melibatkan akal, sementara budaya merujuk pada daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil keseluruhan sistem gagasan, tindakan, cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang semuanya terorganisir dalam kehidupan masyarakat. Menggali makna kebudayaan secara mendalam tidaklah mudah, karena definisinya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan perspektif yang berbeda.
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan bisa diartikan secara singkat dan luas. Secara singkat, menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah kesenian. Namun secara luas, Koentjaraningrat berpendapat bahwa konsep kebudayaan bisa amat luas karena meliputi hampir seluruh aktifitas manusia dalam kehidupannya. Oleh karena itu, konsep-konsep yang amat luas memerlukan unsur-unsur yang dapat menganalisanya. Unsur-unsur ini disebut dengan “unsur-unsur kebudayaan yang universal” yang isinya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan
Koentjaraningrat juga berpendapat bahwa kebudayaan itu memiliki 3 wujud, diantaranya:
1. Wujud Ide (Ideational Culture) yang mencakup gagasan, nilai, norma, dan pandangan hidup yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Wujud ini berfungsi sebagai landasan bagi perilaku sosial dan interaksi antarindividu dalam masyarakat.
2. Wujud Perilaku (Behavioral Culture) yang merupakan bentuk nyata dari kebudayaan yang terlihat dalam tindakan dan perilaku masyarakat. Ini termasuk adat istiadat, tradisi, dan praktik sosial yang dijalankan oleh anggota masyarakat.
3. Wujud Fisik (Material Culture) yang mencakup benda-benda dan produk fisik yang dihasilkan oleh manusia, seperti alat, seni, arsitektur, dan teknologi. Wujud fisik mencerminkan kemampuan dan kreativitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Edward Burnett Tylor yang merupakan antropolog Inggris. mengemukakan pendapatnya tentang kebudayaan dibuku Primitive Culture. Menurutnya kebudayaan mencakup seluruh kompleks pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tylor menekankan kompleksitas kebudayaan yang tidak hanya terbatas pada aspek material, tetapi juga mencakup ide-ide dan nilai-nilai yang membentuk perilaku manusia. Ia memandang kebudayaan sebagai hasil dari proses belajar dan warisan sosial yang ditransmisikan dari generasi ke generasi. Selain itu, Tylor berpendapat bahwa semua masyarakat memiliki kebudayaan, meskipun bentuk dan isinya bisa sangat berbeda .
Dari pengertian budaya atau kebudayaan, dapat dipahami bahwa manusia memiliki dua sisi kehidupan, material dan spiritual. Sisi material mencakup karya, yaitu kemampuan manusia untuk menghasilkan benda-benda berwujud materi. Sementara sisi spiritual melibatkan cipta yang menghasilkan ilmu pengetahuan, karsa yang menciptakan kaidah, kepercayaan, kesusilaan, dan kesopanan, serta rasa yang berhubungan dengan keindahan. Dalam pencarian ilmu pengetahuan, manusia menggunakan logika, menyesuaikan perilaku dengan kaidah melalui etika dan menemukan keindahan melalui estetika. Budaya mencakup dua dimensi, fisik dan non-fisik, yang meliputi bahasa, politik, agama, alat pertanian, kesenian, dan peralatan rumah tangga, yang semuanya mempengaruhi pola hidup sebuah kelompok.
ADVERTISEMENT