Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Ternyata Aset Indonesia telah dikuasai asing, mulai dari Raisa hingga laudya Cintya Bella
12 September 2017 11:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Muhammad Khairur Rasyid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kabarkabar duka atau menjadi kabar bahagia, aset-aset Indonesia mulai meninggalkan tanah air. Iro
ADVERTISEMENT
nisnya, Aset-aset yang dikuasai asing tersebut telah hilang dalam waktu dua Minggu saja.
Entah kabar duka atau menjadi kabar bahagia, aset-aset Indonesia mulai meninggalkan tanah air. Ironisnya, Aset-aset yang dikuasai asing tersebut telah hilang dalam waktu dua Minggu saja. air. Ironisnya, Aset-aset yang dikuasai asing tersebut telah hilang dalam waktu dua Minggu saja.
Ya dua aset tersebut ialah penyanyi berbakat, cantik dan wangi Indonesia Raisa Andriana yang telah menikah dengan belasteran Indonesia Australia yakni Hamish Daud. Belum sembuh luka yang melanda para jomblo di Indonesia, mantan kekasih Raffi Ahmad Laudya Chintya Bella menjadi istri sah bos media asal malaysia Engku Emran.Ya dua aset tersebut ialah penyanyi berbakat, cantik dan wangi Indonesia Raisa Andriana yang telah menikah dengan belasteran Indonesia Australia yakni Hamish Daud. Belum sembuh luka yang melanda para jomblo di Indonesia, mantan kekasih Raffi Ahmad Laudya Chintya Bella menjadi istri sah bos media asal malaysia Engku Emran.
ADVERTISEMENT
Pernikahan kedua artis yang selalu menjadi objek imajinasi para jomblowers indonesia dalam menghasilkan karya, juga menjadi perhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.Pernikahan kedua artis yang selalu menjadi objek imajinasi para jomblowers indonesia dalam menghasilkan karya, juga menjadi perhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Menurut Jokowi, dalam hal kehilangan aset tersebut negara tidak bisa berbuat apapun. Karen hal itu merupakan permasalahan pribadi invidividu yakni para jomblo dan bukan masalah dari khalayak ramai.Menurut Jokowi, dalam hal kehilangan aset tersebut negara tidak bisa berbuat apapun. Karen hal itu merupakan permasalahan pribadi invidividu yakni para jomblo dan bukan masalah dari khalayak ramai.
"Satu dua hari lalu saya banyak dikomplain masyarakat mengenai Raisa. Mereka bilang, satu lagi aset Indonesia lepas ke tangan asing. Setelah saya telusuri memang ternyata suaminya orang Australia," tutur Jokowi seperti yang diungkapkannya dalam dies natalis ke -60 Universitas Padjadjaran yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, Dipatiukur, Kota Bandung, Senin 11 September 2017."Satu dua hari lalu saya banyak dikomplain masyarakat mengenai Raisa. Mereka bilang, satu lagi aset Indonesia lepas ke tangan asing. Setelah saya telusuri memang ternyata suaminya orang Australia," tutur Jokowi seperti yang diungkapkannya dalam dies natalis ke -60 Universitas Padjadjaran yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, Dipatiukur, Kota Bandung, Senin 11 September 2017.
ADVERTISEMENT
Jokowi pun menerangkan hal itu tidak terlepas dari pengaruh sosial media yang sangat cepat menyebarkan terkait berita tersebut. Dan negara belum mampu mengendalikan media dosial "Negara tidak bisa mengendalikan media sosial," kata Jokowi dalam orasinya.Jokowi pun menerangkan hal itu tidak terlepas dari pengaruh sosial media yang sangat cepat menyebarkan terkait berita tersebut. Dan negara belum mampu mengendalikan media dosial "Negara tidak bisa mengendalikan media sosial," kata Jokowi dalam orasinya.
Dari problematika tersebut kita menyadari Indonesia kurang menghargai aset-aset lokal yang sangat dihargai oleh orang luar. Bahkan bukan hanya dihargai namun mereka dengan mudah dapat menikmati.
Tak pelak, kemungkinan jomblo lokal akan semakin tersingkir oleh produk-produk asing yang merajalela dan menyandera para perempuan yang menjadi aset bangsa. Mudah-mudahan perempuan di Indonesia dapat secara bijak memilih antara produk lokal dan produk asing. Jangan ambil lagi aset kami
ADVERTISEMENT