Konten dari Pengguna

Retorika Sebagai Seni Untuk Memengaruhi

8 April 2024 8:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ridhwan Hanafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jadi apa itu Retorika?
Jadi retorika adalah kemampuan seseorang dalam berbahasa atau berbicara. Retorika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Rhetorica yang berarti 'seni berbicara'. Dengan retorika, seseorang bisa memengaruhi individu yang lain agar mau mengikuti keinginan si pembicara.
Photo by rawpixel.com on Freepik via https://www.freepik.com/free-photo/corporate-businessman-giving-presentation-large-audience_15440962.htm#fromView=search&page=1&position=19&uuid=9da4633b-ceaa-4d6c-aff7-3ecbf7921e63
zoom-in-whitePerbesar
Photo by rawpixel.com on Freepik via https://www.freepik.com/free-photo/corporate-businessman-giving-presentation-large-audience_15440962.htm#fromView=search&page=1&position=19&uuid=9da4633b-ceaa-4d6c-aff7-3ecbf7921e63
Oleh karena itu retorika mempunyai unsur persuasif yang kuat, karena tujuan utama dari retorika adalah untuk memengaruhi, meyakinkan, atau memengaruhi audiens dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Jadi intinya Retorika adalah kegiatan bagaimana kita sebagai invididu menemukan alat-alat persuasi.
Photo by wirestock on Freepik via https://www.freepik.com/free-photo/vertical-shot-bust-philosopher-isolated_11358492.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=6b867d57-d58e-4f32-850e-d6c4f768e20c
Nah, terdapat 3 unsur retorika menurut Aristoteles yaitu :
ADVERTISEMENT
Retorika Deliberatif bertujuan untuk menentukan tindakan apa yang sekiranya kita harus ambil yaitu menentukan boleh atau tidaknya suatu hal bedasarkan dampaknya nanti di masa depan. Misalnya jika ada sebuah kebijakan yang akan diterapkan dan kita ingin mengetahui bagaimana dampak kebijakan tersebut, kita bisa mengandalkan Retorika Deliberatif yaitu menilai kebijakan tersebut dengan cara melihat hal-hal yang akan datang di masa depan yang didasarkan pada pemahaman yang cermat tentang masa kini dan masa lalu. Lalu bedasarkan perkiraan tersebut lah kita bisa memengaruhi audiens.
Retorika Epideiktik merupakan retorika untuk memuji atau mengkritik seseorang. Retorika Epideiktik sering digunakan untuk mengekspresikan nilai-nilai, memperkuat identitas, atau mempengaruhi emosi dan sikap audiens. Retorika ini seringkali menggunakan bahasa yang emosional untuk memperkuat pesan yang disampaikan yang tujuannya adalah untuk membangun atau merusak reputasi, menggerakkan emosi, atau memperkuat solidaritas dan identitas suatu kelompok.
ADVERTISEMENT
Retorika Forensik berhubungan atau berkaitan dengan tuduhan atau pembelaan seseorang, biasanya terlihat di lingkungan pengadilan pada zaman sekarang. Tujuan dari Retorika Forensik adalah untuk memengaruhi keputusan melalui bukti, argumen, dan narasi yang meyakinkan. Dengan berbagai bukti yang bedasarkan fakta serta argumen yang tepat, logis, serta konsisten sebuah keadilan dan keputusan yang tepat bisa tercapai.
Pentingnya Retorika Pada Masa Kini
Retorika merupakan keterampilan yang penting, dengan kemampuan retorika yang baik maka pesan yang ingin kita sampaikan akan mudah dimengerti oleh orang lain, terlebih lagi di masa sekarang yang dipenuhi banyaknya informasi kompleks yang beredar sehingga kemampuan retorika yang baik diperlukan agar kita bisa mengolah informasi tersebut dan menyampaikannya dengan bahasa yang efektif sehingga orang pun tidak kesulitan atau salah dalam memahami ucapan yang akan kita sampaikan. Dalam konteks politik, bisnis, atau sosial, kemampuan retorika yang baik memungkinkan kita untuk membangun koneksi emosional dengan audiens, memenangkan dukungan, dan mencapai tujuan komunikasi kita. Oleh karena itu, dalam era di mana komunikasi merupakan kunci sukses, investasi dalam pengembangan kemampuan retorika menjadi suatu keharusan bagi siapapun yang ingin berhasil dalam berbagai bidang kehidupan.
ADVERTISEMENT