Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KKN 176 Melakukan Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik
28 Februari 2022 10:04 WIB
Tulisan dari Muhammad Rizky Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok 176 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang ditempatkan di Dusun Donoasih, Kelurahan, Donokerto, mengadakan sebuah agenda penyuluhan. Tepatnya Sabtu (05/02/2022) yang memanfaatkan limbah kotoran hewan dan juga limbah rumah tangga dengan warga yang tergabung ke dalam kelompok tani, ternak sebagai audience pada kegiatan ini.
Selain dari pengolahan tanah, pemilihan bibit yang baik, sistem irigasi , dan berbagai faktor lainnya dalam bertani, adalah pupuk yang juga memiliki peran dalam tumbuh kembang tanaman yang sedang kita tanam. Memang betul, tanpa diberikan pupuk atau apapun tanaman bisa tumbuh dengan sendirinya. Tapi apakah sesuai dengan yang kita harapkan? Tentu saja tidak.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, banyak sekali hama dan penyakit tumbuhan yang dapat mempengaruhi sehingga penggunaan pupuk ini sangat diperlukan. Kita pun perlu memperhatikan penggunaan pupuk karena ada yang Kimiawi dan juga organik. Tentu saja, dengan zat kimia yang ada akan memberikan pengaruh buruk kepada tanaman dan perlu ditingkatkan penggunaan pupuk organik ini.
Dalam materi penyuluhan ini, disampaikan bahwasannya tidak begitu sulit untuk membuat pupuk organik tersebut dengan limbah-limbah yang tentunya ada di sekitar mereka. Dengan bantuan alat Komposter yang diberikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, dan juga pemberian praktek alat dan bahan penggunaan Komposter tersebut sehingga memudahkan masyarakat dalam pembuatan pupuk organik.
Penyuluhan ini pun berjalan dengan lancar dan interaktif melihat dari perbincangan yang ada dalam forum ini. Juga adanya pertanyaan yang muncul seputar penanganan hama penyakit tumbuhan yang sedang melanda di Desa Donokerto ini yakni cabai yang cepat menguning dan hasilnya tidak memuaskan. Yang langsung oleh tim diberikan jawaban penggunaan bahan-bahan alami sebagai penangkalnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, kami sangat berterima kasih sekali telah diberi kesempatan untuk mengadakan agenda ini dengan melihat animo masyarakat yang hadir banyak. Kita pun mendapatkan tambahan ilmu baru serta bisa ikut sharing bersama masyarakat. Harapannya, Ilmu ini dapat diterapkan secara kontinyu yang nantinya mungkin bisa dikembangkan menjadi pabrik pupuk.