Konten dari Pengguna

Membedah Dampak dari Perubahan Iklim di Indonesia

Tim Media dan Publikasi Lazismu PP Muhammadiyah
Tim Media dan Publikasi Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah
13 Agustus 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Media dan Publikasi Lazismu PP Muhammadiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penandanganan Kerja sama Lazismu dan Madani Berkelanjutan
zoom-in-whitePerbesar
Penandanganan Kerja sama Lazismu dan Madani Berkelanjutan
ADVERTISEMENT
Jakarta – Dampak perubahan iklim di Indonesia menjadi perhatian serius saat ini, tak terkecuali Lazismu dan Madani. Keresahan tentang dampak perubahan iklim begitu nyata.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi pemahaman tentang perubahan iklim semakin mendesak karena masih menjadi perkerjaan bersama. Sebagai bentuk sosialisasi pemahaman perubahan iklim, Lazismu dan Madani menggelar Workshop Perubahan Iklim di Indonesia dan Peran Lazismu di Menteng, Jakarta dari Sabtu 3 sampai Ahad 4 Agustus 2024.
Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais menyampaikan bahwa agenda ini diinisasi oleh Lazismu yang bersinergi dengan Madani Berkelanjutan selama dua hari.
“Agenda ini direncanakan dengan proses yang panjang dan evaluasi program yang bertalian dengan SDGs. Lazismu menilai capaian program lingkungannya harus dioptimalkan, sehingga terserap dalam suatu aktivitas yang strategis,” katanya saat memberikan sambutan.
Mujadid Rais mengatakan, saat ini perubahan iklim merupakan topik yang hangat di Muhammadiyah. Sebagai lembaga filantropi, Lazismu harus turut serta memberikan solusi (problem solver) dan bagi fasilitator bagi masyarakat dalam menyelamatkan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Di Muhammadiyah sendiri, sebut Mujadid Rais, kampanye kesadaran lingkungan dan perubahan iklim dibentuk dengan hadirnya Muhammadiyah Climate Changes (MCC).
Menurutnya, Lazismu melalui program lingkungan, telah berkoordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk mengkaji dana penghimpunan zakat agar bisa dimanfaatkan untuk penyelamatan lingkungan.
“Beberapa program telah diaktivasi Lazismu di beberapa titik, misalnya di Duren Sawit, Jakarta dalam pemberdayaan komunitas pemulung yang disinergikan dengan program kampung hijau bersama Swara Peduli Indonesia. Program lingkungan lainnya di Bantul, Yogyakarta mengaktivasi rumah produksi pengelolaan sampah,” pungkasnya.
Bersama dengan Madani Berkelanjutan, jelas Mujadid Rais, Lazismu bisa saling mengisi untuk memperkuat program lingkungan dari lain aspek khususnya dampak perubahan iklim. Lazismu akan belajar selama dua hari untuk mendapatkan informasi penting dari Madani yang sudah bergerak di kajian perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
“Dengan melibatkan empat puluhan kantor Lazismu wilayah dan daerah yang telah dikaji kerentanan daerahnya diharapkan akan lebih mengena. Karena di beberapa kota yang dulu dikenal sejuk kini karena suhu global yang naik mengalami dampaknya dan tidak sejuk lagi. Termasuk para nelayan di pesisir pantai yang merasakan dampaknya ketika melaut,” paparnya.
Maka dengan berkontribusinya Lazismu dalam perubahan iklim, harap Mujadid Rais, para peserta yang hadir selama dua hari bisa melihat kondisi daerahnya masing-masing dan menyampaikan pemahaman tentang dampak dari perubahan iklim kepada masyarakat luas di lingkungan sekitarnya.
Senada dengan itu, Nadia Hadad Direktur Eksekutif Madani Berkelanjutan merasa senang bisa berkolaborasi dengan Lazismu.
“Madani Berkelanjutan akan siap berkolaborasi dengan Lazismu melalui kajian dan riset yang mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi terhadap lembaga filantropi dalam mengembangkan program-programnya yang strategis,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih atas dukungannya sehingga kerjasama ini bisa terwujud,” pungkasnya.
Di agenda yang sama, Lazismu dan Madani Berkelanjutan menanda-tangani kesepakatan kerjasama untuk program perubahan iklim yang diwakili oleh kedua pihak yaitu Ahmad Imam Mujadid Rais sebagai Ketua Badan Pengurus Lazismu dan Nadia Hadad sebagai Direktur Eksekutif Madani Berkelanjutan, yang disaksikan oleh Direktur Utama Lazismu Ibnu Tsani, Deputy Director Madani Berkelanjutan Giorgio Budi Indrarto dan Sopa sebagai Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
(Tim Media Lazismu PP Muhammadiyah)