Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
53 Tahun Jamkrindo: What's Next Setelah UMKM Naik Kelas
1 Juli 2023 19:52 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Muhammad Muchlas Rowi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika diibaratkan manusia, usia 53 tahun yang saat ini dicapai PT Jamkrindo tentulah sudah matang. Termasuk dalam hal mendorong UMKM dan Koperasi naik kelas. Banyak pencapaian menarik yang diraih Sang Pionir Bisnis Penjaminan Kredit, PT Jamkrindo.
ADVERTISEMENT
Di ulang tahun emasnya, Jamkrindo yang merupakan anak usaha dari Indonesia Financial Group [IFG] berhasil membukukan volume penjaminan kredit sebesar Rp1.691 triliun sejak awal berdiri hingga Mei 2023. Dalam rentang waktu tersebut, total sudah ada sebanyak 65,9 juta pihak terjamin dan menyumbang 89,06 juta lapangan kerja.
Untuk Produk Penjaminan Program yaitu Kredit Usaha Rakyat, PT Jamkrindo mencatatkan volume penjaminan sejak 2007 hingga Mei 2023 sebesar Rp797,89 triliun dengan jumlah terjamin sebanyak 26,8 juta. Sebanyak 36.1 juta lapangan kerja juga sudah tercipta, tersebar di seluruh pelosok negeri.
Berdaya untuk Naik Kelas
Jamkrindo secara aktif dan berkelanjutan juga menjalankan program pemberdayaan maupun pendampingan kepada UMKM. Mempertebal mental dan memperbanyak bekal UMKM untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pasar. UMKM didorong untuk naik kelas agar mampu menghadirkan perubahan signifikan bagi perekonomian nasional. Tercatat, sejak 2016 hingga Desember 2022 Jamkrindo telah melakukan pendampingan kepada 10.226 UMKM melalui pelatihan.
ADVERTISEMENT
Selama 53 tahun berdiri, PT Jamkrindo juga telah membina 2.873 mitra binaan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL Pendanaan UMK. Sementara untuk tahun 2023, Jamkrindo berkolaborasi dalam penyaluran Program TJSL Pendanaan UMK bersama BRI sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN.
Sementara itu, total realisasi jumlah penjaminan sampai dengan bulan Mei 2023 sebesar Rp144,59 triliun atau sebesar 42,50% dari target RKAP 2023. Pencapaian tersebut terdiri dari Jumlah Penjaminan KUR sebesar Rp40,95 Triliun dan Jumlah Penjaminan Non KUR sebesar Rp103,64 triliun.
Pada tahun 2022, total jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 10,8 juta UMKM yang mempekerjakan sejumlah 35,1 juta tenaga kerja dalam operasional usahanya. Kontribusi ini tentu sangat luar biasa bagi pelaku UMKM di berbagai daerah.
Salah satu UMKM yang telah dibantu untuk naik kelas adalah komunitas kopi di wilayah Garut. Melalui pelatihan, pembinaan, dan akses pembiayaan, Jamkrindo memberi mereka ruang untuk berkembang. Tidak saja bisnis mereka yang meningkat, namun juga semangat untuk menghasilkan kopi terbaik dengan cita rasa khas yang memperkaya khasanah kopi di Nusantara.
ADVERTISEMENT
Pengalaman sukses juga dirasakan oleh pelaku UMKM dari CV Khansa Mandiri di Sulawesi Selatan. Mereka mendapatkan manfaat yang signifikan dari pendampingan yang dilakukan oleh PT Jamkrindo. Dengan fasilitas binaan dari Jamkrindo, mereka aktif mengikuti berbagai kegiatan dan mendapatkan kepercayaan dari perusahaan luar negeri. Hasilnya, perusahaan mereka saat ini mengalami pertumbuhan sangat baik.
Melalui berbagai inisiatif dan programnya, Jamkrindo berperan penting dalam memperkuat pemberdayaan UMKM dan koperasi. Dukungan mereka dalam bentuk penjaminan kredit memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah bagi UMKMK yang membutuhkan, sehingga mereka dapat mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik dan tentu saja naik kelas.
What Next?
Ke depan, di era digital tentu saja UMKM tidak sekadar puas dengan naik kelas ansich, namun juga melakukan langkah inovatif, seperti menerapkan GCG dan menggunakan Artificial Intelijen. GCG Assessment adalah salah satu strategi bisnis yang banyak diterapkan perusahaan di berbagai negara di dunia.
ADVERTISEMENT
Menggunakan GCG Assessment juga bisa mendorong pertumbuhan bisnis UMKM. Sebagai salah satu sistem untuk mengevaluasi proses bisnis yang telah dijalankan sejauh ini.
Betul bahwa UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia karena mampu menyumbang lebih dari 60 persen PDB dalam negeri dan menciptakan banyak lapangan kerja. Namun, UMKM perlu menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip GCG untuk menghindari spiral kematian seperti dialami banyak startup. GCG penting diterapkan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan.
GCG assessment membantu UKM mengevaluasi praktik bisnis untuk mencapai proses bisnis yang profesional, dan bertanggung jawab. Termasuk membantu mengidentifikasi kelemahan dalam sistem pengelolaan bisnis UMKM. Jika sudah dapat diidentifikasi, lalu ditindaklanjuti agar dan lebih baik ke depannya.
ADVERTISEMENT
GCG Assessment merupakan salah satu strategi bisnis yang telah banyak diterapkan oleh perusahaan di berbagai dunia, sebagai strategi bisnis untuk tetap bisa bersaing di tengah perkembangan pasar saat ini.
Pelaku UMKM perlu untuk memiliki tata kelola bisnis yang tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG Assessment agar tetap memiliki daya saing, serta mewujudkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Hal lain yang juga penting saat ini adalah penggunaan teknologi secara masif. Teknologi telah mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kebutuhan manusia terhadap efisiensi dan efektifitas dalam menjalani hidup.
Teknologi juga telah berkembang pada berbagai sektor bisnis untuk membantu bisnis berjalan dengan baik, efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Perusahaan di berbagai negara telah mengadopsi teknologi yang memungkinkan memiliki kecerdasan yang dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan manusia. Teknologi ini dinamakan Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan telah banyak digunakan oleh perusahaan besar untuk membantu bisnisnya berkembang. Kecerdasan buatan telah memiliki berbagai fungsi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Terdapat beberapa perusahaan yang menggunakan kecerdasan buatan dalam melayani pelanggan secara daring, seperti Chat Bot. Yang bisa membantu bisnis menjawab pertanyaan paling sering diajukan dan membantu pelanggan mendapatkan jawaban secepat mungkin.
Kecerdasan buatan juga digunakan pada sektor bisnis kesehatan dengan menganalisa hasil analisa pasien dan melakukan perhitungan prediktif untuk menentukan penyakit yang dialami pasien.
Pada UMKMK, kecerdasan buatan masih mengalami proses hambatan dalam adopsinya. Hal ini terjadi karena pelaku UMKMK masih memiliki sedikit sekali data dan infrastruktur data juga belum terbentuk.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa UMKMK dapat mengadopsi kecerdasan buatan agar dapat mengurangi risiko diambilnya keputusan yang salah, efisiensi, rekomendasi, hingga pemasaran.
ADVERTISEMENT
Apabila pelaku UMKMK dapat memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence secara maksimal, tentu operasional bisnis dapat bekerja dengan lebih optimal. Alhasil, produktivitas dan profit UMKMK pun dapat terus meningkat.
Dalam konteks inilah PT Jamkrindo dapat mengambil peran. Agar UMKMK tidak hanya merasakan naik kelas lalu menemui spiral kematiannya. Namun terus berkelanjutan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Jayalah Jamkrindo semoga terus memberdayakan UMKMK untuk stabilitas ekonomi nasional.
**
Muhammmad muchlas Rowi
Komisaris independen PT Jamkrindo