Konten dari Pengguna

Mengeksplorasi Emosi dan Tema: Novel "Percobaan Setia" Karya Suman Hs.

Nabiila Rahma Fauziah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
31 Oktober 2024 23:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabiila Rahma Fauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Tema
Novel "Percobaan Setia" karya Suman Hasibuan mengangkat tema utama tentang kesetiaan. Kesetiaan ini mencakup cinta kepada Tuhan melalui ajaran agama yang diajarkan oleh nabi, serta cinta terhadap sesama manusia. Konsep ini bisa kita sebut sebagai habluminallah (hubungan dengan Tuhan) dan habluminannas (hubungan dengan sesama manusia). Cinta yang setia ini terlihat dalam hubungan antara Syamsudin dan Salwiah. Meskipun Syamsudin menghadapi banyak rintangan, kesetiaannya kepada Salwiah tetap kuat, yang terungkap dalam dialog romantis mereka.
ADVERTISEMENT
---
Eksplorasi Emosi
Kutipan berikut menggambarkan momen intim antara Syamsudin dan Salwiah:
Kutipan: “Pada suatu hari, ketika inai di jariku masih merah, aku duduk bersanding dengan istriku, Haji Salwiah, di atas loteng beranda rumah kami. Kami belum merasa ngantuk, hari sangat cerah, bulan bersinar terang, langit bersih seperti baru dibasuh, dan angin berhembus lembut, seperti angin dari surga. Waktu itu aku bertanya, ‘Menyesalkah engkau bersuamikan aku, alwiah?’ Ia menjawab sambil merebahkan diri ke pangkuanku, ‘Jika Tuhan masih satu dan surga adalah tempat bagi orang yang beramal, niscaya aku tidak menyesal bersuamikan abang.’ Saat tangannya yang lembut memeluk leherku, aku berpikir, ‘Beginilah agaknya kebahagiaan surga!’”
Dialog ini menandakan kebahagiaan Syamsudin yang akhirnya menikahi Salwiah, menunjukkan kesetiaan cintanya hingga akhir. Suasana romantis dan damai mencerminkan perasaan bahagia yang mendalam, serta menegaskan ikatan emosional yang kuat antara mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam hal cinta kepada Tuhan, hubungan Syamsudin dengan Tuhan ditunjukkan saat ia merantau dan tinggal di sebuah kedai. Di sana, istri seorang saudagar jatuh hati padanya. Namun, Syamsudin teringat ajaran gurunya tentang dosa dan berusaha menjauh dari godaan tersebut:
Kutipan: "Aku terbayang bagaimana guruku menjelaskan tentang dosa dan azab yang akan diterima di Hari Kiamat bagi orang yang berbuat mesum."
Syamsudin menolak godaan itu dan tetap menjaga sikapnya, meskipun hal ini membuat wanita tersebut marah dan memfitnahnya. Momen ini menunjukkan keteguhan hati Syamsudin dalam mempertahankan nilai-nilai moral dan hubungannya dengan Tuhan.
---
Pesan Moral
Pesan moral dari cerita di atas adalah pentingnya kesetiaan, baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun sesama manusia. Keteguhan hati Syamsudin dalam menjaga cintanya kepada Salwiah dan menolak godaan serta dosa menunjukkan bahwa kesetiaan dan integritas moral adalah nilai-nilai yang harus diutamakan dalam kehidupan. Selain itu, cerita ini mengingatkan kita akan konsekuensi dari tindakan yang salah dan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan dan orang lain.
ADVERTISEMENT