Konten dari Pengguna

Mengukir Kesadaran: Pentingnya Menghindari Pernikahan Dini

Nabila Inas Tiani
An undergraduate student from the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, Semarang.
11 Agustus 2023 15:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Inas Tiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN Tim II Undip TA 2022/2023 berdiskusi bersama Karang Taruna Dukuh Keprok, Desa Donowangun, Talun, Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin (17/07/2023). Foto: Dwiki Raditya Irawan/Sie. Dokumentasi
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Tim II Undip TA 2022/2023 berdiskusi bersama Karang Taruna Dukuh Keprok, Desa Donowangun, Talun, Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin (17/07/2023). Foto: Dwiki Raditya Irawan/Sie. Dokumentasi
ADVERTISEMENT
Donowangun (11/08/2023) – Dalam upaya menjaga kesehatan mental generasi muda, seorang mahasiswa dari Jurusan Psikologi Universitas Diponegoro, Nabila Inas Tiani, menerjunkan diri dalam program kerja monodisiplin KKN Tim II Universitas Diponegoro TA 2022/2023 yang menginspirasi. Kegiatan bertajuk “Hindari Pernikahan Dini untuk Sehat Mental” menjadi sebuah terobosan penting dalam membentuk pola pikir yang sehat di Desa Donowangun, Talun, Pekalongan, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu, 17 Juli 2023, suasana hangat mewarnai salah satu rumah warga Dukuh Keprok, saat pelaksanaan pembelajaran dimulai pukul 20.00 – 20.30 WIB. Diskusi bermakna mengenai dampak psikologis pernikahan dini menjadi sorotan utama. Dengan kehadiran 15 pemuda dan pemudi dari Karang Taruna Dukuh Keprok, kegiatan hari pertama diisi dengan menguraikan risiko pernikahan dini terhadap kesehatan mental.
Nabila Inas Tiani, Mahasiswa Tim II KKN Undip TA 2022/2023 bersama Sekretaris Desa Donowangun, Talun, Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa (18/07/2023). Foto: Dwi Cahyo Abimanyu/Sie. Dokumentasi
Tak berhenti di situ, Selasa, 18 Juli 2023 menjadi puncak penyadaran. Di Balai Desa Donowangun, pukul 10.30 – 11.00 WIB, penyerahan poster kepada Sekretaris Desa Donowangun dan sosialisasi kepada perangkat desa mengenai “Hindari Pernikahan Dini Untuk Sehat Mental” dilaksanakan. Materi beragam dampak psikologis dari pernikahan dini disajikan secara ringkas dan menggugah.
Tak hanya sebuah kegiatan, ini adalah langkah kecil yang membawa perubahan besar. Kolaborasi ilmu psikologi dan semangat komunitas desa menjadi landasan kuat bagi TIM II KKN Universitas Diponegoro. Edukasi ini menjadi suara yang mengajak masyarakat untuk membuka mata dan hati tentang urgensi menghindari pernikahan dini demi kesehatan mental yang kuat dan masa depan yang cerah.
ADVERTISEMENT