Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dampak Negatif Penggunaan Gawai
21 Juni 2022 15:09 WIB
Tulisan dari fifianti akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah diketahui, gawai merupakan sebuah alat elektronik telekomunikasi yang sangat digemari oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Dari desain yang bervariatif sampai perfoma yang handal berhasil mencuri perhatian banyak orang. Di samping itu, dengan semakin larisnya gawai di semua kalangan, hal tersebut memunculkan dampak negatif pada semua kalangan. Seperti menyebabkan kecanduan pada anak-anak, merusak mental anak akibat dari kecanduan tersebut, dan dapat merusak penglihatan pada mata.
ADVERTISEMENT
Penggunaan gawai yang tidak dengan fungsi yang seharusnya akan menyebabkan berbagai dampak negatif. Seperti penggunaan yang terlalu lama pada gawai, menyebabkan kecanduan. Kecanduan pada gawai ini, disebabkan pada aktifitas anak, yang biasanya anak terlalu nyaman dalam bermain game, menonton video, dan sebagainya.
Hal ini dapat dilihat dari pemakaian gawai yang berlebihan setiap harinya, anak marah ketika diminta untuk berhenti dalam menggunakan gawai, dan berbagai macam ciri lainnya, yang menunjukkan bahwa anak telah kecanduan terhadap gawai (Rachman, 2022).
Berubahnya fungsi gawai yang awalnya sebagai media belajar menjadi media game online, memunculkan adanya kasus gangguan mental pada anak dalam bentuk gaming disorder atau perilaku bermain game yang tidak terkendali hingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Kecanduan ini lebih rentan terkena kepada anak-anak yang belum bisa membedakan hal-hal yang baik ataupun buruk. Dan hal ini merupakan faktor yang mengerikan terhadap perkembangan mental anak.
Survei yang dilakukan pada tahun 2021, terjadi di satu kecamatan di daerah Jakarta Pusat, bahwa terdapat 98 anak menderita gaming disorder, 15 anak di rawat jalan dan sisanya rawat inap. Bahkan, RSJ di daerah Jawa Barat melaporkan terdapat 14 anak yang sampai saat ini harus menjalani perawatan yang intensif akibat kecanduan (Laili, 2021).
ADVERTISEMENT
Selain itu dampak negatif dari penggunaan gawai adalah dapat menyebabkan masalah terhadap penglihatan pada mata. Hal ini merupakan pengaruh dari penggunaan gawai yang terlalu lama. Sinar radiasi pada gawai, yang terpapar pada mata terlalu lama, akan sangat berpengaruh terhadap penglihatan mata yang menyebabkan kurangnya penglihatan yang jelas pada mata atau sering disebut dengan rabun pada mata.
Melansir pada Hellosehat, beberapa masalah yang bisa ditimbulkan dari penggunaan gawai dalam durasi lama, seperti mata lelah, kemerahan, pandangan kabur, sensasi terbakar di mata, bahkan penurunan penglihatan akibat terlalu fokus pada layar ponsel (Fitrah Yani, 2022).
Oleh karena dampak tersebut, diperlukan beberapa tips agar anak tidak kecanduan gawai. Pertama, orang tua harus memberikan aturan yang jelas tentang bagaimana cara menggunakan gawai yang baik. Kedua, memantau akses saat anak menggunakan gawai dengan menggunakan perangkat bersama. Ketiga, berikan pujian saat anak-anak tidak bermain gawai, karena dengan itu mereka akan menyadari jika tidak bermain gawai merupakan perbuatan yang baik.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Laili, Fatma. (2021). Detoksifikasi Gawai dan Kesehatan Mental Anak. Dapat diakses pada https://news.detik.com/kolom/d-5523258/detoksifikasi-gawai-dan-kesehatan-mental-anak
Fitrah Yani, Indah. (2022). Sejumlah Dampak Negatif Penggunaan Gadget Secara Berlebihan. Dapat diakses pada https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/dampak-negatif-penggunaan-gadget/
Rachman, Aby. (2022). 13 Dampak Negatif Gadget bagi Anak yang Harus Orangtua Waspadai. Dapat diakses pada https://www.sehatq.com/artikel/dampak-negatif-gadegt-bagi-anak-yang perlu-diwaspadai
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini