Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat: Kekuatan dalam Kerjasama
4 November 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nabilla Syaharani Nst tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penanggulangan bencana yang efektif memerlukan lebih dari sekadar intervensi pemerintah atau bantuan dari organisasi internasional. Kekuatan sejati dalam menghadapi bencana terletak pada keterlibatan masyarakat. Pendekatan berbasis masyarakat menempatkan warga sebagai aktor utama dalam proses mitigasi, respons, dan pemulihan bencana.
ADVERTISEMENT
Masyarakat lokal memiliki pemahaman mendalam tentang risiko dan tantangan yang mereka hadapi. Mereka tahu karakteristik geografis, budaya, dan sosial yang mempengaruhi cara bencana berdampak. Dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi penanggulangan bencana, kita dapat memastikan bahwa solusi yang diadopsi lebih relevan dan berkelanjutan.Kerjasama antara berbagai pihak—pemerintah, LSM, dan komunitas—merupakan elemen kunci dalam penanggulangan bencana.
Melalui kolaborasi, sumber daya dapat dimaksimalkan dan pengetahuan lokal dapat digabungkan dengan keahlian profesional. Misalnya, pelatihan yang melibatkan masyarakat dalam teknik evakuasi atau pemetaan risiko dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi.Selain itu, pendekatan ini juga membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab di antara anggota komunitas. Ketika masyarakat merasa terlibat, mereka lebih cenderung untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi, memperkuat jaringan sosial, dan meningkatkan solidaritas.
ADVERTISEMENT
Ini sangat penting, karena saat bencana terjadi, dukungan antarwarga dapat menjadi penopang utama dalam menghadapi situasi krisis.Namun, untuk mencapai penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang efektif, perlu ada dukungan dari pemerintah dalam hal kebijakan dan pendanaan. Edukasi dan pelatihan harus menjadi prioritas agar masyarakat siap menghadapi ancaman bencana. Tanpa dukungan yang memadai, potensi kerjasama ini tidak akan terwujud secara optimal.