Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Efek Lingkaran Pertemanan bagi Pengembangan Diri
5 Mei 2023 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nabillah Inaz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Friendship circle atau lingkaran pertemanan merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mendorong terjadinya perubahan tingkah laku, sifat, karakter, dan perkembangan diri seorang individu.
ADVERTISEMENT
Kehadiran lingkaran pertemanan sebaya dalam kehidupan akan membentuk ikatan emosional dikarenakan adanya komunikasi dan interaksi yang kemungkinan bisa dilakukan secara intensif antara individu dengan kelompoknya.
Selanjutnya, lingkaran pertemanan bisa terbentuk dari mana saja, seperti dari lingkungan sekolah, organisasi, himpunan, dan lainnya. Sehingga, individu akan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan lingkungan pertemanan daripada di lingkungan keluarga karena adanya tuntutan atau kebutuhan akan suatu hal (misalnya: pendidikan).
Banyak dampak positif dan negatif yang ditimbulkan melalui lingkaran pertemanan sebaya. Menurut hasil survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dan diterima Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Kabupaten Semarang, disebutkan bahwa sebanyak 72 persen perilaku anak remaja dipengaruhi oleh teman sebayanya. Sehingga, perilaku individu tersebut akan menjadi baik atau buruk, tergantung pada pengaruh yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan oleh teman sebayanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, banyak hal yang perlu kita perhatikan sebelum akhirnya benar-benar memutuskan untuk bergabung pada lingkaran pertemanan agar kelompok tersebut membawa kita untuk dapat berproses bersama menjadi individu-individu yang berkembang lebih baik.
Melihat Respon Awal Perilaku Kelompok atas Kedatangan Kita
Ketika pertama kali ingin bergabung pada suatu lingkaran pertemanan, lihatlah respon mereka. Apakah kedatangan kita disambut dengan baik? Atau apakah justru kedatangan kita dianggap sebagai musuh bagi mereka?
Banyak lingkaran pertemanan yang justru menganggap hadirnya seseorang tersebut adalah musuh bagi mereka karena adanya ketidakcocokan. Maka dari itu, hindarilah untuk bergabung dengan lingkaran pertemanan tersebut apabila kedatanganmu tidak disambut dengan baik.
Karena apabila tetap diteruskan bergabung dalam lingkaran pertemanan tersebut, justru akan menimbulkan konflik internal dan mengarahkan kepada toxic friendship. Hal tersebut tentu bukanlah hal yang baik dikarenakan kita tidak akan mengalami self-improvement jika berada lingkungan yang toxic.
ADVERTISEMENT
Menilai Relevansi Kita dengan Kelompok
Selanjutnya, dengan menilai tingkat relevansi kita dengan suatu lingkaran pertemanan, akan lebih memudahkan kita untuk mencapai tujuan yang sama dan menjadikan kita sebagai individu yang lebih berkembang. Misalnya, seorang mahasiswi jurusan Psikologi mempunyai impian untuk bisa lulus tepat waktu dengan predikat Cum Laude dan ingin bergabung pada lingkaran pertemanan sesama jurusan Psikologi yang mempunyai tujuan sama yaitu lulus dengan predikat Cum Laude.
Dengan relevansi tersebut, apabila mahasiswi itu memutuskan untuk bergabung pada lingkaran pertemanan tadi, artinya ia sudah berada pada lingkungan yang tepat.
Lingkaran pertemanan dengan tingkat relevansi atau kesamaan yang tinggi, akan membawa kita untuk mencapai tujuan yang sama melalui proses bersama menjadi lebih baik. Lingkaran pertemanan tersebut akan mengajak kita untuk melakukan hal yang sama, mengenalkan kepada kita sesuatu yang belum kita ketahui, dan tidak akan sungkan untuk saling membantu agar bisa lebih cepat mencapai tujuan kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT
Walaupun itu merupakan tujuan secara kelompok, melalui proses-proses di dalam kelompok itulah yang menjadikan kita sebagai individu yang dapat berkembang lebih baik asalkan selama tujuan yang ingin dicapai juga baik.
Jika kita bergabung pada lingkaran pertemanan yang kita sudah tahu itu akan membawa kita ke arah dekadensi moral, maka tinggalkan pertemanan tersebut. Lingkaran pertemanan yang baik, tidak akan membuat kita menjadi sosok pribadi yang lebih buruk. Untuk itu, perlu adanya peninjauan yang lebih dalam sebelum memutuskan bergabung pada suatu lingkaran pertemanan agar kita tetap bisa melakukan self-improvement.