Konten dari Pengguna

Analisis Apresiasi Unsur Sastra pada Novel Regret Karya Asyifashi

Nadhila Zahra Rahmahwati
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Jakarta
17 Oktober 2022 0:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadhila Zahra Rahmahwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
Novel berjudul “Regret” merupakan novel karya Asyifashi yang diterbitkan oleh M&C, pada Mei 2018. Novel ini bergenre romance. Cerita dalam novel ini merupakan cerita wattpad yang sudah dikembangkan oleh penulis dalam bentuk sebuah novel. Sebelumnya, cerita di wattpad hanya terdapat beberapa bagian saja yang diceritakan, dan di wattpad pula ceritanya tidak dilanjutkan oleh penulis. Pada akhirnya, penulis menerbitkan cerita ini dalam bentuk novel yang ceritanya sudah dilanjutkan hingga selesai.
ADVERTISEMENT
Novel ini memiliki tema “masa-masa SMA yang dialami dan paling berkesan bagi seorang Nara Cantika”. Masa-masa SMA adalah masa-masa yang paling berkesan, tidak hanya untuk seorang Nara saja, tetapi untuk semua orang yang mengalaminya. Mulai dari pertemanan, percintaan, organisasi, dan lain-lain. Tetapi, masa-masa itu tidak selalu berjalan dengan baik, pasti ada saja rintanganya. Kenapa begitu? karena masa-masa SMA, disinilah kita memulai proses pendewasaan yang nantinya menjadi sebuah pengalaman baru, tentunya proses itu tidak mudah.
Tokoh yang terdapat dalam novel ini, yaitu terdiri dari Nara Cantika, Deeka, Sandra, Roni, Bu Keuis, Mama Nara, Siska, Mama Deeka, Dokter, Suster, Indra, Andra, Papa Deeka, dan Aldo. Tokoh utama dalam novel ini adalah Nara dan Deeka.
ADVERTISEMENT
Tokoh Nara dalam novel ini digambarkan sebagai cewek baik, cantik, pintar, tidak percaya diri, dan selalu berpikir realistis. Sedangkan, tokoh Deeka dalam novel ini digambarkan sebagai cowok lucu, ganteng, pemalas, aneh, peka, dan baik.
Nara dan Deeka sekolah di SMA Tunas Pradipta, mereka satu kelas. Nara diam-diam mengagumi sosok laki-laki yang bernama Deeka. Menurutnya, Deeka adalah cowok lucu, pemalas, aneh, tidak peka, dan cowok melankolis. Dari semua sifat jeleknya Deeka, justru membuat Nara kagum dan jatuh cinta padanya. Tetapi, Nara tidak mau semua orang tahu kalau dia kagum dengan Deeka. Tingkah laku Nara seperti diam-diam memperhatikan Deeka sambil menengok-nengok ke belakang saat jam pelajaran, membuat sahabatnya yang bernama Sandra itu menegurnya. Berjalannya waktu, Sandra mengetahui kalau Nara menyukai Deeka.
ADVERTISEMENT
Novel ini memiliki alur cerita yang mundur. Dalam novel ini tertulis sebuah prolog yang menjelaskan bahwa tokoh Nara yang ingin membagi dan menceritakan kisahnya pada masa-masa dia SMA, yaitu sepuluh tahun yang lalu. Menurut Nara, waktu adalah hal yang mengerikan, terus berlalu tanpa bisa dihentikan, kemudian saat sudah berlalu pasti ada beberapa penyesalan yang mengganjal di hati. Kata orang, masa terindah adalah saat SMA. Bayangkan, jika kalian bisa memutar waktu, apa saja yang ingin kalian ubah dan perbaiki?
Dalam novel ini, latar tempat yang diceritakan yaitu di sekolah, di kelas, di lapangan, di rumah Nara, Toilet, UKS, Singapore, taman, dan rumah sakit. Latar tempat di sekolah yaitu SMA Tunas Pradipta. Kemudian, di kelas yang merupakan tempat murid-murid SMA Tunas Pradipta belajar, sekaligus tempat Nara mencuri-curi pandang seorang Deeka. Selanjutnya, di lapangan yang merupakan tempat Deeka dan Nara bermain basket. Lalu, di rumah Nara yaitu saat Deeka mengantar Nara pulang dan mampir untuk bertemu Ibunya. Di toilet, yaitu tempat Nara menangis setelah dilabrak oleh Siska. Di UKS, yaitu saat Deeka pingsan dan dibawa ke UKS. Kemudian di Singapore, tempat Deeka berlibur sekaligus berobat. Lalu, di taman tempat Deeka dan Nara mengobrol. Terakhir, yaitu di rumah sakit tempat Deeka dirawat karena penyakitnya yang parah. Sedangkan, latar waktu dalam novel ini yaitu 10 tahun yang lalu, dimana tokoh Nara ini menceritakan kisahnya saat dia SMA, dan latar waktu di sore hari pada saat Deeka meminta Nara untuk pulang. Adapun, latar suasana dalam novel ini yaitu senang, sedih, dan penuh penyesalan.
ADVERTISEMENT
Novel ini memakai sudut pandang orang pertama dalam ceritanya, yaitu sudut pandang dari tokoh Nara. Hal ini dikarenakan, tokoh Nara sendiri yang bercerita dan berbagi kisah yang dialaminya saat dia SMA.
Amanat atau pesan yang ingin disampaikan dalam novel ini yaitu, waktu tidak bisa diputar kembali, kalaupun bisa pasti tidak akan sama persis dengan apa yang sudah terjadi. Oleh karena itu, selama orang yang kita sayang masih ada di dekat kita, manfaatkan waktu bersamanya dengan baik.
Novel ini sangat cocok untuk dibaca, terutama di kalangan remaja. Bahasa yang digunakan dalam novel ini juga memakai bahasa sehari-hari, sehingga dapat dengan mudah dimengerti. Pada setiap halaman dalam novel ini terdapat gambar, sehingga novel ini tidak terlalu monoton. Cerita dalam novel ini seperti cerita remaja-remaja SMA pada umumnya. Menurut saya, yang membuat cerita dalam novel ini menarik adalah ketika membaca, emosi yang saya dapat bisa dibayangkan terjadi di kehidupan nyata, walaupun cerita dalam novel ini bisa ditebak bagaimana akhir ceritanya.
ADVERTISEMENT